Setelah dua minggu ini Aku mengabaikan sinar matahari pagi, Aku senang di hari ini Kita bertemu. Bahagianya Aku saat mendapatkan sapaan, juga senyumanmu. Serta, tak lupa, ada sahabat setiamu yang Kita kenal dengan baik. Sungguh senangnya hatiku.
Tapi, Aku juga merasa tidak terlalu senang. Sebab, riuhnya suasana lift, bukan karena perbincangan Kita dan sahabatmu. Karena Kamu dan teman-teman kalian. Terutama, disaat Kamu dan yang lain senang menjahili salah satu teman wanita kalian.
Kalian tertawa.
Tidak. Kamu.... Tertawa. Tawa itu, membuat sapaanmu yang semula terdengar manis di telingaku, perlahan berubah menjadi hambar dan terasa percuma.
Aku senang, tapi tidak terlalu senang. Malangnya Aku.