Arm menangis tak bersuara, tangisan tak bersuara adalah tangisan yang paling menyakitkan.
Dia berdiam diri di taman istana sebelah barat. Nafasnya tersendat, dia memukul dada nya karena terasa sesak.
Tangisnya pecah tak terbendung, Arm terduuduk, kakinya lemas.
" Kenapa semua ini terjadi !!!!!". Teriaknya.
-----------------------------------------------------------------
Gulf pun melepaskan ciuman mereka, pipinya semakin merona. Ya, dia ternyata menikmati ciuman itu.
" Aku belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumya ". Ucap Gulf tertunduk malu.
" Mmmm ... seperti apa maksudmu". Goda Mew penuh hasrat sambil mendekatkan lagi wajahnya.
" Iiiihhh .. berhenti mendesahkan suara mu seperti itu !!!". Protes Gulf sambil mendorong tubuh Mew lembut.
" Bagaimana perasaan mu setelah kita berciuman? Apa keputusanmu ? Apakah kamu akan tetap bersamaku ataukah pergi dariku?". Tanya Mew sambil menggenggam tangan Gulf. Dia khawatir Gulf akan meninggalkannya.
" Aku .. akan bersamamu. Jujur sebenarnya saat kita pertama kali bertemu, akupun merasakan hal yang sama denganmu. Aku merasa kita ini seperti terhubung, semua terasa familiar bagiku".
Mendengar hal itu Mew langsung memeluk erat tubuh Gulf, dia sangat bahagia dengan keputusan Gulf untuk tetap berasa di dekatnya.
" Aku senang kamu memutuskan untuk tetap tinggal bersamaku disini. Tujuanku adalah satu Aku hanya ingin bersamamu hingga akhir hayatku, aku tidak ingin kehilangan dirimu lagi". Ucap Mew.
Mew memeluk Gulf lagi, mereka menangis bersama dalam pelukan. Gulf merasakan suatu yang belum pernah dia rasakan.Gulf seperti menemukan sesuatu yang hilang dari dari dirinya begitu juga dengan Mew.
Mereka memang saling mencintai satu sama lain, pengorbanan mereka dari masa dahulu sampai sekarang cukup berat.
Meraka pun mengobrol santai, tak lupa saling mengenggam tangan satu sama lain.
" Aku tidak ingin berpisah lagi denganmu". Ucap Gulf pelan.
Mew yang mendengar perkataan Gulf, bahagia bukan kepalang. Dia mengusao rambut Gulf penuh dengan kasih sayang.
Mew menawari Gulf kue yang di sediakan oleh Lasta.
" Gulf apa kamu mau kue? Biar aku suapi". Tanya Mew lembut.
" Mmm .. aku ingin kue yang ada di piring sebelah kiri ". Pinta Gulf.
Mew menyendoki sepotong kecil kue untuk Gulf dan menyuapinya dengan penuh kasih sayang.
" Uhukk .. uhukk .. uhuk ..". Tiba tiba Gulf memegang lehernya yang mulai kemerahan, dan ambruk ke lantai.
" Gulf kamu kenapa .. gulf !!!!!" Teriak Mew.
Sontak Mew langsung berdiri keluar perpustakaan dan berteriak kepada penjaga yang ada di luar.
"Penjaga tolong panggilkan tabib cepat panggilkan juga Arm ke sini cepat cepat cepat ..".
Mew kembali ke dalam perpustakaan untuk menemani Gulf.
Betapa terkejutnya Mew ketika melihat Gulf yang terus batuk sampai mengeluarkan darah dan terkulai lemas di lantai.
Lehernya mulai membiru, Mew menggenggam tangan Gulf namun terasa sangat dingin.
Air mata mulai mengucur di pipi Mew, tak lama tabib pun datang dan langsung masuk ke perpustakaan untuk menolong Gulf.
Arm hanya diam di belakang Mew dan memperhatikan keadaan sekitar, dia melirik kearah kue dalam hatinya bergumam.
"DIa pasti memakan kue beracun itu akhirnya dia akan mati dan Tuan Mew akan bersamaku".
Tabib pun langsung memeriksa Gulf saat itu juga. Tabib memeriksa denyut nadi di tangan Gulf dan dia berkata.
"Tuan nadinya sudah sangat lemah biar saya ambil darahnya sedikit untuk memastikan dia keracunan atau yang lainnya".Mew yang mendengar pernyataan tabib tersebut langsung kaget.
"Keracunan bagaimana maksudmu dia hanya makan sepotong kue yang disiapkan oleh Lasta tadi, dia tidak memakan apapun lagi". Bantah Mew.
" Yang saya tahu ini adalah ciri-ciri orang keracunan tuan denyut nadi yang khas dan terdapat gumpalan darah pada batuknya, leher yang merah dan mulai membiru tangan yang dingin tetapi badannya masih hangat biar saya periksa dulu tuan". Pinta tabib itu.
Tabib itu pun mengambil sedikit darah yang terdapat di lantai bekas batuk Gulf dan menaruhnya pada sebuah sendok khusus yang terbuat dari perak murni.
Sendok itu pun berubah warna yang asalnya abu-abu bersih menjadi hitam.
"Benar sekali Tuan dugaanku, ini adalah keracunan. Termasuk racun yang mematikan sebaiknya kita bawa ke kamar dan saya akan memberikannya sebuah ramuan, mudah-mudahan akan mengurangi reaksi dari racun yang ada di tubuh Gulf".
Arm yang mendengar perkataan tabib itu itu terkejut dan takut tabib itu bisa mengetahui jenis racun yang dia campur kan ke dalam kue itu secara spesifik.
" Cepat panggilkan Lasta kesini !!!". Teriak Mew.
Mew tanpa pikir panjang langsung menggendong Gulf yang sudah mulai terkulai lemas ke kamarnya.
Arm pun langsung berlari ke dapur istana memanggil Lastra
"Akhirnya si brengsek itu akan segera mati aku yakin yang akan disalahkan di sini adalah Lasta, dan aku yakin Tuan Mew tidak akan pernah menyangka bahwa yang meracuni adalah aku".
Gumam Arm dalam hati, dia merasa sakit hatinya kepada guru telah terbayarkan dengan cara meracuni nya.
"Lasta kemari kamu di perintah Tuan Mew untuk menghadap". Teriak Arm.
Lasta yang heran dan takut karena tidak pernah diperintahkan untuk menghadap langsung gemetar dan bertanya-tanya.
Ada apa sebenarnya, Arm dan lasta pun pergi ke ruangan perpustakaan di mana Mew berada.
Saat Lasta tiba Mew langsung menghunuskan pedangnya ke arah leher Lasta.
" Apa yang kamu masukkan ke dalam kue yang kamu sajikan untuk Gulf dan saya? apa kamu berniat untuk meracuninya atau kamu berniat meracuniku ? Lancang sekali kamu berbuat seperti itu".
Ucap Mew marah." Ampun Raja Saya tidak melakukan hal sekeji itu, saya sudah melayani raja dari umur saya 10 tahun hingga sekarang. Saya tidak berani untuk berbuat hal semacam itu, berbuat hal sejahat itu". Bela Lasta
" Lantas Siapa yang membuat kue ini hingga kekasihku Gulf menderita. Apakah kamu tahu dia keracunan sekarang dia terbaring lemas di kamarku. Dia sedang dirawat oleh tabib Apakah kamu tahu itu tindakan ceroboh macam apa yang kamu lakukan? apakah kamu tahu aku dan dia baru bersama hari ini ? Apakah kamu tahu perjuanganku untuk mendapatkannya kembali Apakah kamu tahu itu !!".Mew marah sejadi-jadinya berteriak kepada Lasta.
"Ampun ... ampun raja saya tidak pernah melakukan hal yang seperti itu, memang benar saya yang membuat kue itu tapi saya tidak memasukkan racun ke dalamnya, saya berani bersumpah".
" Pengawal masukkan dia ke sel tahanan siksa dia sampai dia mengakui perbuatannya. Meskipun kamu mati, kamu tidak bisa menebus kesalahanmu tidak bisa menebus kekecewaan ku karena yang kamu sakiti Bukan Diriku tetapi Kekasihku".
Arm hanya diam dan tersenyum puas dalam hatinya ketika mendengar bahwa Gulf terkulai lemas dan sekarat.
---------------------------------------------------------------
Jangan lupa vote dan komen ya, biar author tambah semangat. Terima kasih
🤗🤗🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Devil 2 ( MEWGULF )
FantasySebelum membaca cerita ini, disarankan untuk membaca Romantic Devil terlebih dahulu. Agar pembaca mengerti dengan alur cerita yang di sajikan. Happy reading everyone Jangan lupa follow dan berikan vote agar author lebih semangat dan lebih kreatif me...