Sebuah tempat Spa di kawasan Jakarta.
Ruangan khusus.
"Krek krek"
"Arghhhhh aaaaaah"
"Ahhhhh ahhhhh"
Terdengar suara teriakan seorang pria. Sementara terlihat seorang wanita muda tengah berjalan santai di atas punggung lelaki tersebut. Lelaki tersebut hanya mengenakan kolor dan ditutup handuk putih.
"Ahhhhhh uhhhhhh"
"Ahhhhh uhhhhhh"
"Aduhhhh ihhhh lemah banget sih kamu yang" ucap sang wanita.
"Uhhhhh sakit banget sayang pijitan kamu" ucap sang lelaki.
"Ihhh ya udah namanya juga terapi kan sakit" ujar si wanita.
Mao Weijia. Nama wanita tersebut. Biasa dipanggil Mao. Sedangkan sang lelaki adalah Barli. Kesibukan Barli sebagai seorang pegawai swasta seringkali membuatnya kelelahan esktra. Mao adalah istri Barli. Dan, seperti biasa, karena ingin dirawat oleh sang istri, Barli mendatangi spa Mao.
"Ahhhh uhhhhh"
"Tengkurep" perintah perempuan tersebut.
Tangan mulus dan jari jemari Mao langsung menyentuh pundak dan kepala Barli. Barli terlihat menikmati pijatan istrinya tersebut.
"Ahhhhh enaknya dipijat istri" ucap Barli.
"Jelas dong kan aku udah terlatih" ucap Mao.
"Sayang, untung aku ke sini. Coba engga, kamu mungkin ga bakalan ngerawat aku" ucap Barli.
"Ihhhh sayang, jangan gitu dong. Aku kan sayang kamu" ucap Mao.
"Kalo kamu sayang aku, sesekali lah kamu rawat aku" ucap Barli ketus.
"Ihhhh sayang kan udah aku pijitin. Ya udah nih biar ga marah" Mao langsung mencium wajah Barli.
"Ohhhh shit here we go again" ucapnya dalam hati.
"Sayang, bisa ga ga usah kek gini?" ucap Barli.
"Kenapa?" tanya Mao lembut.
"Burung we berdiri anjir, lu mau eue kira-kira lah" ujar Barli.
"Upsss sorry sayang hihihi ucap Mao"
Mao dengan sigap langsung mengocok penis sang suami.
"Ahhhh shit damn" ucap Barli.
"Gimana?enak kan?" tanya Mao.
"Ahhhh yeah awesome" ucap Barli.
"Ups sayang maaf handuknya basah" ucap Mao.
"Ouhhhh no. Ahhhh harus mandi lagi aku" ucap Barli dengan menyesal karena terpaksa mandi besar.