Chapter 7

141 22 12
                                    

Chup

Joohyun mencium Sehun tapat di bibirnya, sedangkan Sehun terlihat masih begitu shock. Terlihat Joohyun memejamkan matanya dan bibir mereka hanya menempel saja dengan Sehun yang masih mengerjap-ngerjapkan matanya.

 Sinar matahari pada pagi hari rupanya mampu membangunkan sesosok gadis yang kini sedang tertidur diatas sofa rumahnya. Joohyun terlihat mengerjapkan matanya dan mendudukkan dirinya di sofa, tak lupa gadis itu merenggangkan badan nya seperti orang-orang pada umumnya.

"Ah.. kepala dan punggungku sakit sekali" gumamnya dengan suara parau khas orang bangun tidur. Joohyun juga terlihat memegangi punggungnya yang terasa sakit.

Gadis itu melihat sofanya dan menghela napas kasar, "Pantas saja, rupanya aku tidur di sofa"

"Astaga pusing sekali" gumamnya lagi sembari memegangi kepalanya yang sakit akibat terlalu banyak minum kemarin malam. 

Joohyun lalu mengambil ponselnya di dalam tas untuk melihat jam berapa sekarang karena ia harus kembali ke Seoul pagi ini. Saat mendapati sekarang sudah pukul 9 pagi, Joohyun lantas beranjak dari duduknya dan hendak mengambil air putih sebelum pergi mandi. Namun langkahnya terhenti kala terdapat pesan masuk di ponselnya.

Ambil Yujacha di luar. Teh itu bagus untuk meredakan pengarmu 

Itu adalah pesan dari Oh Sehun, namun tunggu dulu.. Saat ini Joohyun dibuat bingung bagaimana dia bisa pulang ke rumah? karena seingatnya tadi malam ia masih makan-makan bersama rekan kerjanya. 

Oh Sehun

Joohyun seketika memelototkan matanya kala teringat jika tadi malam ia sangat mabuk dan Sehun menggendongnya pulang. Astaga, saat ini Joohyun begitu khawatir bagaimana jika tadi malam dia bertingkah konyol dan memalukan? imej nya hancur di depan Oh Sehun.

Joohyun saat ini terlihat mondar mandir berusaha untuk mengingat kembali apa yang terjadi semalam, karena sesungguhnya Joohyun hanya ingat dia di gendong Sehun pulang. Yah, itu saja yang di ingatnya. Saat ini Joohyun begitu takut jika tadi malam dia bertingkah konyol dan memalukan seperti yang telah terjadi sebelum-sebelumnya, karena jika ia sampai bertindak konyol maka Sehun bisa jadi akan meledeknya terus. Namun semakin Joohyun memikirkan nya, bukannya teringat malah kepalanya semakin pusing.

"Akh molla, ini membuat kepalaku semakin pusing saja" gerutunya kesal lalu membuka pintunya dan mendapati teh pemberian Sehun tepat di depan pintu. Joohyun segera mengambilnya dan kembali masuk untuk meminumnya.

Sementara di RS terlihat Sehun sedang memeriksa pasien nya. Meskipun masih pagi dan baru saja sampai di RS, Sehun langsung mendapatkan pasien yang sudah mengantri, entah itu untuk check up atau keluhan yang kebanyakan dari pasien paruh baya.

"Kesehatan anda semakin membaik. Jangan lupa untuk terus berolahraga dan hindari makanan berminyak"

Terlihat wanita paruh baya itu tersenyum mengangguk, "Aigoo! gomowoyo Dr. Oh. Ah iya Dokter, selamat untukmu ya. Kalian memang sangat serasi"

"Nde?" nampak Sehun bingung karena tak mengerti maksud ucapan pasien di depan nya ini.

"Tidak perlu malu-malu dokter Oh, aku sangat paham karena dulu aku juga pernah muda"

Sehun menyergitkan dahinya dan terlihat masih begitu bingung, "Maaf, tapi aku tidak paham" ujarnya sembari tersenyum kikuk.

"Para penjual ikan tadi pagi melihatmu keluar dari rumah dokter Bae. Aku sangat paham, anak muda zaman sekarang memang sering tidak bisa mengontrolnya. Apalagi kau begitu tampan dan dokter Irene juga begitu cantik, pasti hasrat akan dengan cepat muncul diantara kalian"

Hidden Love#2 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang