Bonus

243 23 19
                                    

Pemandangan kota di Edinburgh dan suasana tenang di kota tersebut membuat seorang gadis cantik yang sedang duduk di sebuah kursi halaman belakang pun tersenyum.

Gadis itu nampak menorehkan tinta dari pen yang di genggamnya pada sebuah kertas di dalam buku. Dengan tangan yang bertopang dagu,  gadis itu mulai menuliskan sesuatu diatas kertasnya.

Kami berlibur di Edinburgh dan bertemu dengan keluarga besar disini. Suasana disini sangat tenang dan sejuk bagaikan sebuah obat untuk merilekskan pikiran dari berbagai macam kesibukan di Korea.

Entah kenapa disaat seperti ini aku terpikirkan oleh perkataan seseorang mengenai lelaki seperti apa yang aku inginkan di dunia ini.

Gadis itu nampak mengalihkan pandangannya dari kertas tersebut dan menatap kearah seorang pria yang kini sedang berbicara dengan seorang wanita tak jauh dari hadapannya. Gadis itu nampak kembali menuliskan sesuatu di kertasnya.

Tentu aku memiliki tipe mengenai seorang pria. Dan itu tentu seperti Appaku. Ya, aku ingin memiliki pria seperti Appaku dimasa depan.

Eomma pernah bercerita padaku bahwa dia mengalami stress berat karena belum mendapatkan keturunan setelah 3 tahun pernikahannnya. Disaat itu, Eomma mengatakan bahwa Appa lah satu-satunya orang yang begitu sabar menghadapi kekhawatirannya dan satu-satunya orang yang selalu membuatnya kembali tenang.

Ya, aku membutuhkan pria yang sabar dan baik hati seperti Appaku. Pria yang dapat mencintaiku seperti Appaku mencintai Eomma.

Gadis itu menerbitkan sebuah senyuman indah di bibirnya dan kembali menatap Appa dan Eommanya yang kini tengah bergurau. Dapat dilihatnya Appanya itu terihat begitu mencintai Eommanya, terbukti dari tatapan mata yang lembut dan selalu mendamba saat menatap Eommanya.

Ya, seperti Appa yang selalu memberi tatapan penuh cinta pada Eomma. Yang selalu bergurau, mengolok satu sama lain, yang selalu mentakan "Wah kau sangat cantik" meskipun tubuh eomma sudah tidak seindah dulu.

Pria yang selalu keluar mobil dan memegang pintu untuk eomma, yang selalu memperlakukan wanita yang di cintainya itu bagaikan ratu.

Appaku selalu mengatakan padaku bahwa aku akan tumbuh menjadi wanita yang begitu sempurna seiring berjalannya usia seperti eommaku.

Saat mendengar cerita dari eomma, aku banyak belajar dari perjalanan cinta mereka. Cinta sejati itu dimulai dari persahabatan, ada kencan malam, ciuman di kening, dan permintaan maaf palsu setelah bertengkar.

Gadis itu nampak terkekeh pelan saat menulisnya.

Aku ingin tumbuh tua dengan seseorang yang membuatku merasa muda. Yang selalu mencintaiku seperti Appa mencintai Eomma.

"Jihyun noona! Kajja!"

Gadis itu nampak mendongak dan menatap adiknya dengan senyuman yang mengembang saat adik laki-laki kecilnya memanggilnya. Di masukkannya buku itu kedalam tasnya dan sedikit berlari kecil mendekati adik-adiknya berada.

"Sejun dimana Appa?" tanyanya pada adik pertamanya tersebut.

Anak remaja pria yang kini berada di bangku SMP itu hanya mengendikkan bahunya, sementara adiknya yang paling kecil beranama Hejun itu nampak melompat-lompat saat melihat Appanya datang dari arah belakang dan membawa sebuah bunga.

Itu Sehun.

Sehun nampak mengedipkan matanya sebelah pada anak-anaknya tersebut dan menggerakkan tangannya untuk menyuruh sang putri menyiapkan kamera.

Gadis bernama Jihyun itu mengangguk dan mengambil kamera di dalam tasnya, lalu memberikan jempol pada sang Appa.

Tak lama kemudian Joohyun datang dari dalam rumah setelah menerima telpon dan wanita yang masih nampak cantik itu terkejut kala mendengar sebuah suara seperti letusan balon kemudian muncul Sehun dengan buanga Mawar di sampingnya.

Hidden Love#2 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang