CHAPTER 3

82 16 8
                                    


"Kim junkyu sialan. SINI KAMU"

Suho menghampiri junkyu dengan keadaan emosi yang menggebu-gebu

"DASAR ANAK TIDAK BERGUNA"

PLAK

"MENGAPA KAU BEGITU BODOH?"

PLAK

" DASAR ANAK PEMBAWA SIAL!!"

Suho menampar junkyu dua kali. Junkyu hanya diam menerima tamparanya karena menurut dia apa yang ayahnya bicara kan sangat benar. Dia itu bodoh dan tidak berguna, bundanya pun meninggal karena dia

"Aishh bagaimana bisa aku memiliki anak seperti mu? Apa kau tidak tau cara berterimakasih? aku sudah membiayai mu, bekerja keras banting tulang, tapi ini balasan mu?? Dasar anak tidak tahu di untung " ucap suho sambil mengacak-acak rambutnya

"Maafkan aku yah.. aku b-baru umur 18, masih banyak kesempatan yang bisa aku dapatkan.. tolong percaya pada ku, aku pasti akam membuat ayah bangga nanti"

"Cih"

"SAYANG!! ADA JAEHWAN DI DEPAN, AYO CEPAT SINI!"

Suho yang mendengar teriakan irene langsung buru-buru merapihkan baju dan rambutnya, Dia harus tampil rapih untuk menyambut anak kesayangannya

"Minggu depan ada ulangan bukan? Dapatkan 100 di semua mata pelajaran, jika tidak jangan harap kau boleh menginjakan kaki disini dan seluruh fasilitas yang sudah saya berikan akan saya tarik kembali, termasuk uang. Sekarang silahkan kamu pergi, karena saya sedang ada urusan dengan anak. keluarlah dari pintu belakang, jangan sampai kakak mu tahu jika kau habis di tampar"

Setelah mengucapkan itu suho pergi meninggalkan junkyu seorang diri

Jari-jari junkyu mengepal melihat bagaimana ayahnya dan maminya memperlakukan jaehwan. Urusan dengan anaknya ya? Apa hanya jaehwan hyung anak mereka? Bahkan junkyu tidak pernah di sambut semeriah itu. Junkyu tidak marah atau benci ke jaehwan, dia hanya iri melihat jaehwan yang diperlakukan dengan semestinya oleh kedua orang tuanya

Junkyu benar-benar butuh waktu sendiri sekarang. Dia pun meninggalkan rumah dan memutuskan untuk kembali ke apartment. Di apartment dia menangis meratapi nasib dia, mengapa dia selalu disuruh menjadi orang yang sempurna? Mengapa dia tidah bisa jadi orang yang ayahnya harapkan? Mengapa ia tidak bisa menjadi seperti jaehwan hyung? Mengapa ia sangat bodoh? Mengapa ia selalu jadi beban bagi orang lain? Semua pertanyaan berputar-putar di otaknya, dia sangat benci dirinya sendiri.

Junkyu keluar kamar, niatnya untuk mencari obat tetapi dia malah menemukan sebotol wine di meja makan yang entah punya siapa. Tanpa pikir panjang dia meminum semuanya. persetanan dengan umurnya yang belum legal, ia sangat membutuhkanya sekarang

Kepala junkyu sudah mulai terasa pusing setelah dia meminum 1 botol, tetapi dia merasa masih kurang. Dia pun memutuskan pergi ke minimarket di dekat apartmen dengan keadaan sempoyongan. Setelah sampai di minimarket dia mengambil 2 botol soju lalu pergi ke kasir untuk membayarnya

"Kau tidak boleh membeli ini"

"aku tuh sudah kuliah tahu hehehe"

"Kartu mahasiswa mu?"

"Ck kau berisik sekali hiks.. cepat hitung saja nanti hiks akan ku berikan tambahan uang hiks"

Bertolak belakang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang