Sudah usang ide baik pemikiranku.
Tertelan jaman yang terus berkembang layaknya alur cerita baik fiksi maupun nyata tertulis atau diucap lisan.
Tak pantas bagi diri muda dengan pemikiran kuno tertelan modernisasi bisa bertahan hingga titik ini. Titik di mana ia ingin menghancurkan hidupnya sendiri namun urung karena dorongan hati yang mengidamkan hari esok dengan cuaca cerah.
Usang pemikiran bukan berarti tak bisa menyesuaikan diri terhadap jaman yang berkembang seperti saat ini.
Layak kaset rusak pemikiran ini terus berulang kali mengucap ingin membubuhi titik sebagai akhir dari segalanya termasuk kehidupan. Usang seperti kaset musik pada tahun sembilan puluhan, terus terputar mati, mati, dan mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semicolon
Non-FictionDear, titik koma, Aku ingin menyerah namun aku juga ingin melihat hari esok. Lantas, apa yang harus aku lakukan?