chapter 02 : rasa ini salah?

191 38 0
                                    


Sawatdee na kha
.
.
.

🌈Happy reading🌈

🌈Happy reading🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nanon pov:

"Nanon, ke ruangan gue sekarang" ucap seseorang di seberang telepon

"Hmmm iya, gue segera kesana" jawabku
tut tut tut tut

"Ada apa lagi sih, ini kan sudah jam makan siang" kubereskan berkas-berkas di meja dengan kasar
Ku ambil langkah seribu menuju ruangan bos.

tok tok tok tok
Kubuka pintu didepannku perlahan kulangkahkan kaki masuk kedalam ruangan berinterior hitam putih mewah dan sangat luas.

"Ada hal penting apa paw, lo manggil gue?" Tanyaku gusar, bukan apa sekarang waktunya makan siang dan bos dihadapanku malah memanggil gak tau apa jam berapa sekarang (lapar ye non)

"Apa ini hah?" Memberikan berkas yang digenggamnya padaku

"Berkas yang Lo butuhkan presentasi nanti sore" jawabku bingung

"Iya gue tau, tapi kenapa bisa berubah gini agenda presentasinya?" Tanya pawat dengan mata memerah

"Berubah gimana?" Sambil ku baca ulang berkas ditangan ku "shiaa, kenapa bisa gini paw?"

"Satt, gue yang seharusnya nanya itu ke Lo" geram pawat

Aku berusaha menampilkan senyum kiyowo "maaf paw, gue gak teliti semalem mungkin efek ngantuk" ucapku gugup sambil lalu melirik pawat yang menatapku tajam

(uihhh ngeri non, siap² dimakan kao)

"Gak cuma sekali dua kali Lo begini non" sergah pawat frustasi

"Maaf paw, gue janji gak bakal terulang lagi gue juga akan memperbaiki ini sekarang tapi maafin gue ya" mohon nanon

"Gara-gara Lo semuanya jadi kacau non" bentak pawat

"Lo tau sendiri kan ini projec penting dan karna kecerobohan Lo kita gak bisa meeting hari ini hufh cepat hubungi tuan off kita tunda meeting nya besok sore" lanjut pawat meninggalkan nanon sendirian di ruangannya

"Iya Paw" sahut nanon lemah

"Bodoh bodoh bodoh kok bisa gue seceroboh ini argghkk" racau ku menyesali kecerobohan

Pawat pov:

Kulangkahkan kaki masuk kedalam Restaurant yang letaknya tak jauh dari kantor seperti biasa aku memesan 1 porsi khao pad dan segelas teh manis untuk makan siang hari ini.

Aku masih kesal dengan nanon sekretaris pribadiku yang sudah 3 tahun bekerja dengan ku ntah apa yang aku pikirkan saat itu tiba-tiba saja menerimanya yang ku tau dia hanya adek kelas pintar berprestasi waktu sekolah dulu itu sebabnya aku menerima dia menjadi sekretaris pribadiku.

Ku akui dia memang pintar dan cerdas dalam menghandle pekerjaan apapun yang ku berikan tetapi adakalaya dia juga ceroboh seperti hari ini, yah itulah nanon korapat.

"Silahkan tuan" ucap pelayan menaruh pesanan di meja hadapanku

"Hmm" guman ku

Ku sendok khao pad dan rasanya tetap sama

"enak"

puji ku sambil melanjutkan makan

(hadeh Paw² makanan apa yang tak kao suka)

Selesai makan siang ku lanjutkan langkah kembali ke kantor karna ada meeting siang ini.

drt drt drt drt

"Hmm?" Ku jawab telpon dari nanon

"Tuan Bright sudah sampai Paw, cepat Lo ke ruangan sekarang" perintah nanon

"Shia" umpat ku langsung mematikan sambungan telpon dengan nanon bisa² dia memerintahku.

***

Jam menunjukkan pukul 10.00 malam selesai meeting siang tadi nanon bergegas menyelesaikan pekerjaan yang kacau karna ulahnya sendiri bagaimana bisa dia seceroboh itu.

"Akhirnya selesai juga huh" lega nanon sambil meregangkan otot-ototnya yang hampir mati rasa karna terlalu lama duduk di kursi kantor yang gak ada empuknya sama sekali.

Nanon merenung kembali bagimana bisa dia bertahan dengan bos seperti ohmpawat yang gak punya hati nurani sama sekali sukanya memerintah melakukan ini dan itu, bukan nanon jika menyerah begitu saja sebelum mendapatkan apa yang dia mau.

yah benar pawat lah yang nanon mau cinta pertamanya di bangku sekolah menengah, saat itu dia hanya mengagumi kepintaran dan kecerdasan pawat yang sering kali mengikuti olimpiade internasional setiap tahunnya meski nanon sendiri tak kalah pintar seperti pawat tetap saja di mengagumi pawat tetapi lambat Laun saat pensi kelas akhir nanon sadar rasa yang dia punya terhadap pawat bukan sekedar rasa kagum biasa melainkan rasa yang tak bisa di ungkapkan hanya dengan kata-kata.

Ntahlah nanon juga tidak yakin pawat akan membalas perasaannya dia mengerti cintanya itu salah yang benar saja dia laki-laki dan pawat juga laki-laki bagaimana rasa ini muncul tanpa bisa diprediksi.

"Salahkah gue mencintai lo Paw?" Tanya nanon ntah kepada siapa

"Sampai kapan gue bisa menutupi ini dari lo?" Guman nanon

"Sampai kapan gue bisa menyimpan rasa ini sendirian Paw, sampai kapan hah?" Isak nanon di gelapnya keheningan kantor, hanya ada dia seorang diri karyawan lain sudah meninggalkan kantor sejak 2 jam yang lalu.

"Otak gue ingin menyerah tapi hati gue menolaknya, kapan lo sadar kalok gue mencintai lo paw? 3 tahun gue kerja bareng lo kenapa lo gak sekalipun melirik gue? Kapan lo gak akan nganggep gue sebagai sekretaris lo?" Lirih nanon kembali terisak

"Gue butuh lo Paw, bukan sebagai bos gue" lanjut nanon (mata Mimin berkaca-kaca guyss hiks)

Tidak ada yang salah dengan cinta yang nanon punya, cinta bukan tentang 2 lawan jenis tetapi cinta tentang rasa nyaman dan dengan siapa kita berbagi keluh kesah disetiap harinya.

Jika cinta memprioritaskan gender lantas berapa banyak pasangan suami istri di luar sana yang bercerai.

Jika cinta sekedar untuk melahirkan generasi manusia lantas mengapa banyak anak-anak yang terlantar di buang orang tuanya.

lalu bagaimana definisi cinta itu sendiri jika dunia menggunakan aturannya sendiri tanpa melihat cinta yang sesungguhnya.




Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Jangan lupa vote dan komen guys


See you 👋😚

Can I Get You (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang