chapter 03 : mengungkapkan

200 36 8
                                    

Swatdee na kha phi/nong
Kembali lagi dengan author
.
.
Read this story if you are curious
.
.
.
🌈Happy reading🌈

Pawat kembali ke condonya sekitar pukul 19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pawat kembali ke condonya sekitar pukul 19.00 malam bergegas membersihkan badannya dengan mandi air hangat.

"Perth tolong ambilkan gue handuk" pinta pawat dari dalam kamar mandi

"Lainkali lo periksa handuk dulu sebelum mandi wat, lupa kok dipelihara" cerocos perht teman pawat sambil memberikan handuk yang kebetulan main ke condonya bersama saint pacarnya

"Bacott lo" umpat pawat

"Aii satt bukannya makasih malah ngelunjak" kesal Perth mendengar jawaban pawat

Perth satu-satunya teman pawat yang paling dekat dengannya so hanya Perth yang paham akan sifat dingin pawat kesemua orang.

Sebenarnya pawat bukan orang yang begitu cuek dan dingin dia sama saja dengan Perth petakilan dan pelawak namun semenjak orang tuanya berpisah karna si ibu pawat ketahuan selingkuh dia menjadi seperti sekarang pendiam dan pemarah, itu sebabnya Sampai detik ini pawat belum juga memiliki pacar ntah sampai kapan tidak ada yang tau, yang jelas pawat benci ke setiap wanita yang ditemuinya dia beranggapan bahwa semua wanita sama tukang selingkuh seperti ibunya.

"Kapan lo pulang?" Tanya pawat sambil memakan salad buah di tangannya

"Hei bro, Lo ngusir kita?" Sungut Perth tidak terima
"Gue mau tidur" ucap pawat dingin

"Haha, dah hayuk perth kita pulang kasihan pawat tuh harus istirahat" ajak saint

"Iya iya, Paw kita pulang dulu" pamit Perth sedikit kesal

"Hmm" guman pawat

Pawat mematikan tv beranjak ke dapur meletakkan mangkok kotor sisa salad yang dia makan ke pencucian, berharap pawat akan mencuci mangkoknya tentu tidak pawat akan menumpuknya sampai pembantu nya datang yah pawat juga pemalas ups.

Pawat kembali melangkah ke dalam kamar untuk tidur ditutup kembali pintu kamarnya menuju saklar lampu lalu mematikannya menyisakan cahaya remang-remang.

pawat menjatuhkan tubuhnya ke kasur empuk miliknya tangan kanannya ia guakan sebagai bantal sedangkan tangan kirinya untuk memijat kepalanya yang sedikit pusing ntah karna kecapean atau apa ia tidak tau, pawat bukan tipe orang yang gampang sakit munkin hanya kelelahan akibat kerjanya yang gak kenal waktu menjadi alasan kelelahannya saat ini.

Pawat mulai memejamkan matanya berusaha menyatu dengan tenangnya malam agar esok ia kembali segar, perlahan tapi pasti pawat berdamai dengan mimpinya malam ini.

Can I Get You (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang