Di kamar, zira mengemasi pakaiannya.TOK...TOK..TOK..
Suara ketukan di pintu"zira,kau di dalam?" seru nenek dari luar kamar.
"ya nek, masuklah, pintu nya tidak ku kunci."jawab zira
"kau mau kemana?" nenek terheran melihat zira yang mengemasi baju.
"aku akan menyusul kakak nek."jawab zira
"tapi zira~..."belum selesai nenek bicara
"tidak nek, tolong jangan larang aku."zira menyela
"kapan kau akan berangkat?"
"secepatnya,lebih cepat lebih baik."
"bicaralah dulu dengan kakekmu".pinta nenek
"ayo, aku akan bicarakan ini dengan kakek."
Zira dan nenek turun menemui kakek.
...........
Sementara itu di soul...
"makanlah sedikit saja, kau belum makan dari kemarin,kau bisa sakit." ucap youra
Kay diam saja,tatapannya kosong, keadaannya buruk, mata sembab, tidak mau bicara, youra memeluk kay
"kay,tolong jangan seperti ini" youra mengelus lembut lengan kay.
Tidak ada reaksi apapun dari kay
"kau harus makan,jika keluargamu tau keadaanmu seperti ini, mereka akan semakin sedih."ucapnya lagi,prihatin dengan keadaan sahabatnya.Drrrttt...drrrttt
Pesan singkat di ponsel kay.
Kay tidak menoleh sedikitpun,masih diam dengan tatapan kosong, youra membuka pesan di ponsel kay.
"kay,ini pesan dari zira."seru youra memberikan ponsel itu pada kay.
Perlahan kay meraih ponselnya di tangan youra.-kak,aku akan menemuimu, tunggu aku.
"ayah dan ibu baru saja di kabarkan menghilang dengan pesawat yang mereka tumpangi, dan dia malah ingin menyusul kesini."ujarnya
-"untuk apa menemuiku? Tetaplah di sana!". Balas kay.
Lewat beberapa menit, tidak ada balasan dari zira.
Kay terduduk lesu di lantai kamarnya, memandang nanar foto di ponselnya (foto keluarga), air mata nya tidak bisa di bendung lagi, kay menangis
"jika terjadi apa-apa dengan adikku, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri, ini semua terjadi karena aku."ucapnya putus asa."jangan salahkan dirimu sendiri, ini takdir kay, kau percaya takdir dari tuhan?"ucap youra.
Kay tidak menjawab,terus saja menangis.
..........
"kau yakin akan menemui kakakmu?".kakek
"iyah".zira
"kau tau resiko nya?"kakek
"apapun itu, aku akan menemani kakak".zira
"roy tidak akan membiarkan kalian hidup tenang di sana, bagaimana jika roy melakukan sesuatu pada kalian?"kakek khawatir
"aku tidak peduli, kami akan hadapi roy."jawab zira
"kau dan kakakmu tidak punya keahlian apa-apa untuk melawan roy dan anak buahnya, mereka cukup kuat."ucap kakek
"kami akan berusaha, kami akan diam jika roy berhenti meneror kami, tapi jika dia tetap melanjutkan dendamnya, tidak ada pilihan lain kek, kami harus melawan dia."jelas zira
Kakek tidak bisa melarang zira, ke dua cucu nya keras kepala, percuma melarang, kakek hanya mengangguk dengan keputusan zira.
"baik,biar anak buah kakek membantu kalian."ucap kakek
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
General FictionAku tidak menyangka jika di tubuhku mengalir darah seorang mafia. Dendam, memaksa ku untuk melakukan pembunuhan secara brutal dan aku tidak sendiri.