rutinitas pagi

5 3 0
                                    

Suara yang melengking dan menggema di pagi hari yang cerah ini.

Suara ini berasal dari rumah keluarga Al-Jazeera, yaitu suara Sarah ibu Muthi.

Muthi bangun sayang ini udah lebih dari jam 5 kamu belum bangun,cepat bangun sholat subuh."Sarah berceramah sambil berjalan menuju kamar Muthi".

Sedanglkan didalam kamar Muthi sedikitpun tidak terusik dengan omelan yang ditujukan padanya itu.

Sarah membuka kamar Muthi lalu langsung duduk di tepian ranjang tempat tidur putri kesayangannya itu.

"Muthi bangun sayang"kata Sarah seraya mengelus pucuk kepala Muthi.

"Emm...bentar lagi ya mi Muthi masih ngantuk",jawab Muthi dengan nyawa yang belum terkumpul.

"Tapi sayang nanti sholatnya ketinggalan loh...emang Muthi mau dapat dosa"sarah tau ini akan berhasil dengan menakut-nakuti Muthi dengan siksa akhirat.

Dan benar saja dengan cara itu Muthi mau bangun dan melaksanakan kewajibannya.

Setelah rapi dengan seragam sekolahnya muthi turun ke bawah untuk membantu umminya mempersiapkan sarapan pagi.

"Ummi...Muthi mau dong bantu ummi masak".pinta Muthi dengan suara manja ala Muthi

"Nggak boleh sayang kamu udah pakai baju sekolah".kata ibu Muti sambil tersenyum

"Emang kenapa sih ummi kalau udah pakai seragam"tanya Muthi dengan muka murungnya.

"Nanti bajunya kotor sayang"

"Lebih baik kamu bantu nyusun piring sama makanan deh di meja makan".sambung Sarah melihat wajah putrinya yang lucu karena bibir yang di manyunkan.

Muthi langsung mengangguk tanda setuju.

Sarah sedang memanggil Yazid(ayah Muthi) untuk sarapan bersama sebelum mereka semua melanjutkan aktivitas masing-masing.

Muthi menata makanan yang tadi sudah di masak oleh Sarah.

Setelah sarah dan Yazid turun, mereka langsung bergabung kemeja makan dan sarapan bersama.

Selama sarapan berlangsung tidak ada yang bersuara kecuali suara sendok yang bertemu dengan piring.

Tidak seperti hari sebelumnya meja makan akan ramai dengan ocehan yang keluar dari Muthi karena ulah kakak nya yang selalu menjahilinya.

Farhan Maulana Al-Jazeera adalah Kakak Muthi yang baru saja berangkat 1 Minggu kenegri sungai Nil yaitu Kairo
Untuk melanjutkan studinya.

Muthi dan farhan memang sering sekali bertengkar hanya karena hal kecil tapi kalau berpisah mereka akan saling merindukan.

...

Setelah sarapan selesai Muthi dan Yazid berpamitan kepada Sarah untuk berangkat.
Muthi akan ke sekolah diantar oleh abinya,lalu abinya akan langsung ke kantor.

Berbeda dengan dulu Muthi akan di antar oleh farhan
Farhan sangat menjaga Muthi bahkan dia akan mengantarkan kemanapun Muthi mau.

Bahkan bagi orang yang baru mengenal Muthi akan mengira Farhan adalah kekasih Muthi.

Karena Farhan selalu terlihat dimana Muthi berada dan Muthi jarang mengenalkan Farhan kepada orang lain,kecuali teman dekatnya.

Meraih JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang