halte

6 4 0
                                    

Hari ini sepuluang sekolah Muthi duduk di halte bus didepan sekolah, sudah hampir 1 jam Muthi duduk di sana.

"Huh...napa sih kak Farhan harus keluar negeri kuliahnya? Kan aku jadi gini, gak ada yang antar jemput"gerutu Muthi.

Sebuah mobil berhenti didepan halte, dari dalam keluar seorang pria.

"Assalamualaikum, kok belum pulang"tanya pria itu.

"Wa'alaikumsalam, nih mau pulang kak tadi nunggu dijemput"jawab Muthi

"Ya sudah sama saya aja pulangnya"ajak pria itu.

"Gimana ya"pikir Muthi

Melihat Muthi yang kebingungan membuat pria itu faham akan sesuatu.

" Ya sudah kamu bisa pulang dengan taxi saja biar saya pesankan" sambil duduk di kursi yang tak jauh dari Muthi, ada jarak sekitar 1,5 meter.

"Iya makasih kak" kata Muthi sambil melihat pria itu agak lamat.

"Tundukkan pandanganmu kepada yang bukan mahram"kata pria itu masih memandang lurus kedepan

"Astagfirullah...maaf kak"Muthi tersadar dia telah memandang pria disampingnya lebih dari 5 detik.

"Jangan biasakan, karena tidak semua laki-laki akan mengingatkan akan kesalahan seperti ini"jawab pria itu.

"Iya terimakasih kak"

Hening beberapa menit akhirnya Lutfhi memutuskan untuk berbicara.
Ya...pria itu adalah Luthfi, tadi dia tidak sengaja melihat Muthi masih berada di halte bus jadi dia memutuskan untuk menawarkannya tumpangan.

"Apa kamu tidak akan bertanya kebenaran tentang kado itu kepada saya?"tanya Luthfi
71
"Ha?" Jawab Muthi

"Apakah ha adalah kata kesukaanmu?"

"Gak gitu kak aku cuma kaget aja kakak nanya itu"

"Oh"

"Sebenarnya aku mau tanya tapi malah keduluan sama kakak"

"Jadi apa benar kakak yang mengirimnya"

"Mau jujur atau bohong" Luthfi balik bertanya.

"Jujur"jawab Muthi.

"Tapi hanya ada 2 pertanyaan yang akan saya jawab, pikirkan lagi apa yang akan kamu pertanyakan.

"Pertama, apakah Kakak yang mengirim kado itu?"

"Iya" jawab Luthfi singkat, padat , tepat.

"Kedua, kenapa kakak memberikan kado itu"

"Karena hari itu kamu berulang tahun, dan karena saya ingin memberikannya"

"Maksud aku tuh apa maksud dari kado kakak, bukan penyebab kakak mengirimnya. Jelas Muthi.

"Hanya 2 pertanyaan" kata Luthfi mengingatkan.

" Ya udah deh aku pulang dulu ya kak tuh taxi nya udah datang" kata Muthi.

Memang taxi yang dipesan Luthfi tadi baru saja tiba di depan mereka.

Luthfi mendatangi supir taxi tersebut dan memberikan ongkos Muthi.

"Loh kok di suruh naik taxi pacarnya mas? Gak di antar pulang aja" tanya tukang taxi.

"Bukan pacar saya" jawab Muthi dan Luthfi serempak.

"Tuh kompak, kalau berantem bisa dibicarakan baik-baik toh mbak,mas"ucap tukang taxi.

"Saya ada urusan ,tolong antar calon istri saya pulang dengan selamat" entah keberanian dari mana Luthfi mengatakan itu.

"Oh...calon istri toh, Yo wes mari mbak saya antar"ajak tukang taxi.

Meraih JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang