Prolog

66 5 8
                                    

jangan lupa vote dan komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa vote dan komen.

___

"Gentala!" suara cempreng yang sangat amat dikenalinya, Gentala berbalik malas menatap Ilona yang tersenyum lebar dihadapannya

"apa?" tanya Gentala cuek, namun ada nada lembut di ucapannya

"pulang bareng yuk" ajak Ilona yang menatap Gentala dengan penuh binar

"pulang sama pak Doddy aja" jawab Gentala

"Ilona maunya sama Gentala" terdengar nada kecewa di ucapan Ilona

"pulang bareng abang aja neng" ucap Varo, sahabat Gentala.

"gak mau" jawab Ilona sedih

"Pak Doddy udah jemput" Gentala menunjuk mobil yang terparkir tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang

"tadi pagi Gentala janji mau pergi bareng, tapi waktu Ilona tungguin Gentala ga dateng dateng" Ilona menunduk sedih

Tiba tiba rasa bersalah menyelimuti hati Gentala, ia berjalan mendekat ke arah Ilona lalu memeluk Ilona dengan erat

"tadi pagi gue kesiangan"

"maaf ya" ucap Gentala merasa bersalah

"gapapa kok Ilona ngerti" Ilona tersenyum hangat membalas pelukan Gentala

Gentala beruntung mempunyai Ilona.

"masih mau pulang bareng gue?" tanya Gentala yang melepas pelukan

"mau!" jawab Ilona cepat

"lets go tuan putri" Gentala menarik pergelangan tangan Ilona pelan menuju motornya yang sedang terparkir rapi

"KOK GUE DITINGGAL SIH!" Varo berteriak kesal

Gentala dan Ilona menghiraukan Varo yang kini sedang berdecak kesal

....

Benar saja, kini mereka mampir dikedai es krim yang selalu Ilona datangi

"Gentala coba rasa vanilla deh!" tawar Ilona

"Mau rasa coklat aja" tolak Azka

"Gamau cobain rasa yang lain?" tanya Ilona yang merasa bingung, padahal masih banyak varian rasa yang lain

"Ilona mau rasa strawberry trus toppingnya oreo ya al" ucap Ilona yang sudah kegirangan

Gentala terkekeh pelan melihat ekspresi wajah Ilona yang terlihat sangat lucu

"Cari tempat duduk, biar gue yang pesen" Gentala tak ingin Ilona mengeluh pegal waktu malam hari, Ilona akan terus merengek sampai pegalnya hilang.

Ilona meninggalkan Gentala seorang diri, setelah mendapatkan tempat duduk kosong

Ilona terpaku pada sepasang anak kecil yang asik berlarian kesana kemari sambil tertawa riang.

Tak sadar bahwa Gentala sudah duduk dihadapannya

"Na?" panggil Gentala yang mengikuti sorot mata Ilona

"Eh kok cepet banget?" tanya Ilona yang sudah tersadar dari lamunan nya.

"Ya kalo lama ntar lo marah" Nara terkekeh pelan mendengar jawaban Gentala

"Liatin apa?" ucap Gentala

"Mereka seru banget ya?" tunjuk Ilona kepada anak kecil tadi

Gentala mengalihkan pandangannya, ia cukup terpaku sebentar, sedikit merindukan masa kecilnya bersama Ilona.

"Dulu kita gitu ga sih" ujar Ilona yang kembali melanjutkan memakan es krim miliknya

"Iya" jawab Gentala singkat

"Ilona mau kita selamanya al" Ilona menatap manik mata Gentala

"jangan mikir yang aneh aneh" Gentala menyentil hidung Ilona pelan

"Ilona cuma takut Gentala kenapa napa, apa lagi sekarang udah jadi ketua Vagos."

"Gue gak akan kenapa napa"

"Janji?"

"Janji na, gue bakal selalu pulang dengan selamat asal lo tetap terus disini sama gue"

Ilona dan Gentala terdiam sesaat, sebelum mereka memutuskan untuk pulang.

...

"Ilona mau ketemu mama dulu" ucap Ilona ditengah perjalanan pulang

Gentala hanya mengangguk saja, tak ingin berdebat dengan Ilona.

Beberapa saat kemudian mereka sampai dirumah Gentala

Dengan santai Ilona turun dari motor tanpa menunggu Gentala yang sedang menyimpan motornya di garasi

Cklek

pintu dibuka, memperlihatkan kedua wanita paruh baya yang tengah asik bercerita

"BUNDAA" panggil Ilona heboh, Gentala yang baru saja masuk kedalam rumah kaget mendengar teriakan Ilona.

"bunda ngapain disini?" tanya Ilona yang kini sudah berada dipelukan Arin, bundanya.

"Bunda mau pamitan sama mama tari sayang" jawab Arin

Gentala bingung, pamit?

"Bunda mau keluar kota?" tanya Gentala bingung

"loh Ilona belum kasih tau kamu ya al?" Arin menatap Ilona yang kini menunduk

Gentala menatap Ilona dengan penuh tanda tanya

"Ajak Ilona ngobrol di kamar kamu aja ya al" ucap Tari yang merasa keduanya perlu bicara

Gentala menarik Ilona menuju kekamarnya.

.......

"lo mau kemana na?" tanya Gentala duduk dengan gusar di sofa kamarnya

Ilona menunduk takut, tidak berani menatap Gentala.

"kemana na?" tanya Gentala dingin

"JAWAB ILONA!" Bentak Gentala, Ilona terlonjak kaget ditempat

"ayah ngajak Bunda, bang Aron, dan Ilona pinjah ke Belanda" jawab Ilona menahan tangis

"Lo...pergi ninggalin gue?" Ucap Gentala sendu

Ilona menggeleng, lalu memeluk erat Gentala "Ilonaa gamau ninggalin Gentala,tapi Ilona gabisa apa apa" ucap Ilona menangis tersedu sedu dipelukan Gentala

Gentala membalas peluk Ilona, dadanya sesak saat tau ia akan ditinggalkan Ilona sahabat sejak kecilnya "Jangan kembali na" ucap Gentala dengan air mata yang mengalir

____________

HAII GIMANAA??

ILONA?
GENTALA?
SERU GAK?

FOLLOW IG @PEOPPYTWINNES SUPAYA TAU KAPAN KITA UPDATE

GentalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang