FAVOMPIRE.
sekarang pukul setengah sebelas malam, yang mana setengah jam lagi kamar akan dikunci dan mereka akan terjebak selama tiga hari.
“bang, di kamar lo ada persediaan?” tanya juan yang sejak tadi memikirkan bagaimana mereka untuk tiga hari ke depan tanpa pengisi energi sama sekali.
sudah dua kali juan gagal menyelundupkan daging mentah dan beberapa kotak darah dari kulkas karena yuka yang tak juga pergi dari ruang makan. kulkas berada tak jauh dari meja makan, karena itu juan belum bisa mengambilnya.
“gak ada. gue gak pernah simpen daging atau darah di kamar.”
“duh, gimana, ya. bang yuka gak pergi-pergi dari ruang makan. nyebelin banget tuh orang satu.”
jaydan berdiri, mengabaikan juan yang kemudian bertanya tanpa suara; mau ke mana, bang?!
“ke kamar mandi.”
tadinya juan ingin ikut, tapi setelah dipikir-pikir lebih baik secara bergantian saja agar tidak timbul kecurigaan.
ah, tapi, memangnya jaydan mau diam-diam ambil persediaan darah dan daging, atau hanya benar-benar ingin ke kamar mandi?
omong-omong soal kamar mandi, juan jadi panik dan baru terpikirkan. bagaimana kalau selama tiga hari dikurung nanti ia kebelet buang air kecil ataupun besar? seriusan, kayaknya ini jonathan asal main kasih hukuman. gak pikir panjang dan aneh banget?!
jaydan kembali dan melihat juan yang mondar mandir dengan wajah panik. “lo kenapa lagi?”
“GUE KEPIKIRAN,” seru juan sedikit ngegas. “kalo nanti kebelet gimana?”
“di botol.”
“jangan bercanda dulu, edan.”
“jaydan, bukan edan.”
“bodo amat.”
jaydan tertawa renyah, menampakkan lesung pipinya. lelaki itu duduk di tepi kasur, mengambil sesuatu dari saku celananya. beberapa strip pil darah yang terlihat seperti obat.
“kok cuma itu???” protes juan menatap jaydan tak percaya.
“susah, juan.”
“satu gitu, bang. masa gak bisa.”
“lo bisa gak?”
“engga, sih, hehehehehe.”
habis bagaimana, ya. jaydan pun sebenarnya sudah berusaha maksimal semampu yang ia bisa. strip pil darah itu terletak di dalam kotak p3k yang tersimpan di rak kayu tak jauh dari ruang keluarga. untung saja sedang sepi tidak ada siapa pun—pengecualian buat yuka yang sekarang ditemani dean masih di ruang makan.
“terus minumnya gimana, bang?”
“langsung telen, gak usah pake minum.”
“LAH GUE GAK BISA???” teriak lelaki itu. “bang, demi gue gak bisa minum pil kalo gak ada minum! aaargh bang jo sialan!”
panik juan teriak, jaydan membekap mulut lelaki itu. “berisik. nanti bang jo denger.”
suara derap kaki menyadarkan mereka bahwa waktu sudah tepat pukul sebelas, menandakan kalau sudah tidak ada waktu lagi. juan panik, jaydan biasa saja. lelaki itu sudah tidak peduli lagi jika nantinya ia akan jatuh sakit karena tidak dapat asupan darah—atau mungkin bisa sampai mati. jaydan pikir, mati akan menjadi pilihan terbaik. faktanya, hidup sebagai vampire itu tidak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Favompire | nct 127 (hold on)
Vampiresetelah seratus dua puluh tujuh tahun pencarian, gadis pemilik darah suci itu ditemukan keberadaannya. juan dan jaydan yang ditunjuk ayah untuk melakukan misi pendekatan. namun, juan melanggar peraturan bangsa vampire yang melarang untuk jatuh cinta...