FAVOMPIRE.
juan tiba di sebuah ruangan yang biasa anak teknik gunakan untuk rapat organisasi. usai kuliah selesai, yaitu pukul sebelas, kelompok 205 mata kuliah kewirausahaan mengadakan pertemuan pertama untuk langsung membahas tugas mereka. salah satu anggotanya merupakan adik dari ketua bem teknik, hal ini membuat mereka dengan mudah meminjam satu ruangan yang biasa anak bem gunakan untuk rapat.
begitu tiba, sekitar lima orang sudah berkumpul. kurang empat orang lagi termasuk bian. juan duduk sedikit memisah dengan sekumpulan itu, ia hanya ingin berinteraksi dengan bian.
“elo juan, kan?” tanya salah satu gadis yang mendekat bersama dengan satu temannya.
yang dipanggil langsung menoleh, mengunci layar ponselnya hingga warna hitam. “iya. lo tau gue?”
gadis dengan rambut bergelombang panjang itu tersenyum. “sempet rame pada ngomongin lo.”
“gue kenapa?”
“aura lo kuat,” jawab gadis itu. juan mengernyit dan menatap malas. “terus lo sempet diomongin karena berani nyaut kating pas ditegur. menurut gue, lo keren.”
“oh.”
iya, respon juan sesingkat itu. gadis di depannya memang cantik, sih. cuma entah kenapa auranya terasa menyebalkan. tatapan matanya terlihat jelas sekali memuja-muja wajah tampan juan.
tidak lama bian tiba, di tangannya terdapat sekantung jajanan dan di tangan satunya memegang gelas minuman plastik entah apa.
“bi!” panggil juan, bermaksud meminta bian untuk duduk di dekatnya saja.
bian menghampiri, langsung duduk agak menyerong dari tempat juan duduk. “mau gak?” tawar gadis itu. rupanya seplastik cilok dengan bumbu kacang yang dibawa gadis itu.
“engga, gue gak doyan.”
“padahal enak banget,” balas gadis itu sedikit mendelik. tangannya lanjut menusuk bulat kenyal itu dengan tusukan kayu warna cokelat muda. juan memperhatikan cara bian makan, wajahnya tampak sangat menikmati setiap gigitan cilok yang entah bagaimana rasanya. kalau dilihat dari teksturnya mungkin agak kenyal. entahlah. juan penasaran tapi tentu saja tidak bisa.
bian menyadari bahwa sejak tadi juan menatapnya. “lo kenapa liatin gue? mau?”
“lucu aja bola kenyel gitu lo makan.”
“cilok anjir namanya,” ujar bian. “lo beneran gak suka atau gak pernah makan?”
“dua-duanya.”
“coba satu nih aaaaaa—” bian menyodorkan satu buah cilok yang sudah ditusuk menuju mulut juan. lelaki itu panik, melambaikan tangannya cepat dengan beberapa kali menolak suapan bian.
gadis yang tadi menghampiri juan berdecak kesal. “lo caper banget, itu juan gak mau.”
bian melirik, ikut sewot dengan tatapan tidak suka. apa-apaan kenal juga enggak tapi ngatain caper?!
“ya udah sih bercanda doang, gak usah ngatain caper, mba.” nada bian terdengar biasa, tapi bagi mereka yang sudah tau situasinya, pasti mengerti bahwa gadis itu menahan rasa kesalnya. “lagian gue sama juan juga temen deket.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Favompire | nct 127 (hold on)
Vampirossetelah seratus dua puluh tujuh tahun pencarian, gadis pemilik darah suci itu ditemukan keberadaannya. juan dan jaydan yang ditunjuk ayah untuk melakukan misi pendekatan. namun, juan melanggar peraturan bangsa vampire yang melarang untuk jatuh cinta...