"Tidak perlu memberi tahu lalat dimana tempatnya, sejauh apapun ia terbang pasti akan kembali pada bangkai bukan bunga"
....
Pagi ini kembali mendung, namun lagi dan lagi thea seolah lupa pada kemarahan Devan kemarin, nyatanya dia adalah gadis yang batu, lihat saja seolah bentakan Devan itu tak memberikan efek jera padanya. Gadis dengan binar mata itu kembali mencari lagi sosok saga, entah apa yang membuatnya begitu tergila gila pada sosok itu.
Melihat sosok saga berjalan sendiri dari arah toilet itu merupakan sebuah kesempatan untuk Thea, terlebih tak ada curut curut yang mengekor pujaannya itu. Dengan perasaan semangat gadis itu menyampiri saga.
Melihat ada tanda tanda yang tak mengenakan, Saga mempercepat langkah kakinya ketika tak sengaja melihat si berisik Thea, oh ayolah ini masih pagi dan mendengar bacotan gadis itu bukan hal yang menyenangkan.
"Sagaaaaa tunggu" teriak thea ketika saga makin mempercepat langkah kakinya.
Sial.
Mendengar teriakan gadis itu saja Saga sudah merasa muak. Kenapa gadis itu begitu menggangu sekali hidupnya, lihat padahal saga sudah mempercepat langkah kakinya tapi entah punya kekuatan siluman apa gadis berisik itu sudah ada di sampingnya dengan senyum lebar yang menjijikan.
Saga hanya pokus pada jalannya dengan dua tangan yang di masukan pada kantong celana, tak peduli pada gadis yang di sampingnya sekarang.
"Huh cape banget, saga kenapa jalannya cepet banget sih" gerutu Thea
Tak ada jawaban.
"Oh iya saga udah sarapan belum? Thea belum sih tapi liat saga sekarang Thea udah kenyang ko" Thea terus saja berbicara mencoba mengambil perhatian saga padanya.
"Saga jawab ih, ko diem aja, saga enggak budek kan??" Tanya Thea, semetara saga tetap acuh melanjutkan langkah kakinya kearah kelasnya, mengacuhkan Thea seolah tak ada di sana.
"Saga Thea mau nanya, kalo semisal Thea ngak ada di sisi saga lagi, saga mau gimana?" Tanya Thea dengan raut menyedihkan menatap ke arah Saga.
Entah apa maksud gadis itu, mungkin pikir si berisik Thea itu saga, dirinya akan mengemis padanya? Masih banyak cewe cewe yang type dirinya dari pada gadis berisik di sampingnya itu.
Saga berhenti berjalan, memutar tubuhnya ke samping ke arah Thea, semetara thea juga ikut berhenti sembari menatap heran pada lelaki tampan itu.
"Kalo Lo ngak ada di hidup gue, itu bagus!! Karena gue bakal tenang" ucap Saga penuh penekanan dengan nada sinis.
Bukannya tersinggung Thea malah cemberut dengan tatapan seolah merajuk, melihat tingkah gadis aneh itu Saga semakin muak padanya,
"Saga jangan ngomong gitu ngak baik tau, nanti kalo Thea ngak ada saga bakal galau lho" ucapnya cekikikan seolah ada hal yang lucu sambil menguyel nguyel seragam sekolah yang saga pakai. Namun dengan kasar saga menepis tangan gatal itu dari lengannya.
"Setres Lo" sahut saga.
Malas meladeni gadis berisik itu lagi, saga memilih melanjutkan langkahnya ke kelas yang sudah dekat, percuma juga memberitahui si Thea ini kalo dirinya sangat risih. Karena dia tuli akan makiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WARNA??
Mystery / Thrillergadis kecil yang begitu ceria dengan tatapan yang selalu menatap binar semua orang itu nyatanya adalah seorang pembohong yang cerdik. Ketika anak seusianya tertawa karena bahagia maka dirinya harus tertawa demi semua orang tak menatapnya iba. Kasih...