PROLOG

2.5K 482 650
                                    

Hal terpenting dalam lingkaran pertemanan adalah KEPERCAYAAN. But yeah dude! I might forgot a big deal that we're not a friend actually.

Jake Austin






"Jake? Jake C'mon men!"

"Hey Jake!"

Perlahan kedua kelopak mata itu terbuka. Mengerjap beberapa kali, berusaha mebiasakan diri dengan sinar matahari yang menusuk dari sela-sela dedaunan.

"Oh my Gosh finally! C'mon we have no time!"

Yang pertama terlihat adalah sosok beralis hitam tebal menungkik, bibir tipis kering tanpa senyum dengan wajah kecil untuk seukuran lelaki.

Jake, lelaki yang baru saja terbangun dari acara tidur mendadaknya itu langsung duduk dan memegang kepalanya. Pening, setidaknya serangan tiba-tiba dari cahaya matahari cukup membuat pandangannya menjadi berbayang.

"You okay?"

Jake menerima uluran tangan itu kemudian berdiri. Menolehkan kepalanya ke sekeliling dan seketika sadar jika ia tengah berada di dalam hutan.

"Kau ingat aku?"

Jake mengangguk, "Jayford Drake. Aku tidak lupa ingatan."

Jayford Drake atau panggil saja Jay, lelaki itu membungkukkan tubuhnya dan mengambil senjatanya yang tadi ia tinggalkan di dekat akar besar sebuah pohon.

"Sure? Lalu sedang apa kau tidur siang di sini?"
Jay menaikan sebelah alisnya, ia berjalan mendahului Jake yang kemudian mengikutinya dari belakang.

"Aku.. aku tidak ingat," sahut Jake.

"Sudah ku bilang, kau lupa ingatan lagi kan? Sama sekali tidak aneh."

Jay menolehkan kepalanya ke belakang kemudian melemparkan benda berbentuk silinder berwarna hitam sepanjang 20 cm, "Senjatamu mulai hari ini."

"Seharusnya senapan, tapi aku rasa akan sangat berbahaya jika orang pelupa sepertimu yang memegangnya. Who know one day saat lupa ingatan kau justru malah menggunakannya untuk membunuhku kan?"

Jake memandangi benda di tangannya sembari mendengarkan sindiran Jay. Benda itu memiliki bentuk yang sama di kedua ujungnya. Ia menerka-nerka bagaimana cara kerja dari senjata barunya itu, maka ketika ia menimangnya ke kanan dan kiri kemudian tanpa sengaja menyentaknya



BSEET!

"ARGHH!"

Benda itu otomatis terlempar saat Jake merasakan perih di telapak tangan kanannya. Hampir saja kulit Jake terjepit seandainya saja ia tidak lekas membuang benda itu.

"Oh iya aku lupa bilang jika kau menyentaknya 'ia' akan memanjang."

Jay menghentikan langkahnya, membalikan badan dan mendapati Jake yang sudah mencengkeram tangan kanannya sendiri. Meski tidak parah sepertinya goresan luka itu cukup perih, terlihat jelas dari raut wajah Jake saat ini.

"Bastard! Overdue!" Umpat Jake pelan.

Jay diam sebentar kemudian menunjuk benda panjang tadi dengan linggisnya.

"Well, itu namanya baton stick. Bentuknya ramping dan muat di sakumu jadi kau tidak akan kehilangannya meski lupa ingatan lagi," serunya kalem.

"Berhenti menyebut lupa ingatan!"

Jay mengangkat bahunya acuh kemudian melanjutkan kembali langkahnya.

BLESSED-CURSED (Dimension of I-LAND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang