PROLOGUE SEASON I - Arranged Marriage

1K 85 41
                                    

__________

AHN MINA sedang menunggu turunnya sang suami dari kamar setelah dirinya memasak makanan yang akan dimakan sebagai sarapan mereka Pagi ini.

Bertepatan dengan jarum yang menunjukkan pukul setengah delapan, suara langkah kaki mulai memasuki bagian rungunya. Buru-buru wanita dengan setelan pakaian santai rumahan itu berdiri dari duduknya dan memberikan tatapan teduh walau pun dibalas dengan sebaliknya. Sudah menjadi kebiasaan jika mereka memang jarang akur bahkan saat akan memulai hari baru.

"Selamat pagi." sapanya dengan tutur kata terlampau lembut bahkan melebihi nada bicara seorang istri pada umumnya. "Aku menyiapkan makanan kesukaanmu, Oppa. Kemarilah ..."

Taehyung yang sudah rapi dengan setelan kemeja kerja pun hanya bisa membuang napas lelah. Tidak ingin melihat wajah lugu sang istri yang masih menatap lebih seolah agar dirinya mau mendekat pun berakhir dengan Taehyung yang tetap berjalan dan mengambil posisi duduk di kursi makan mereka.

Mina tak kuasa menahan senyuman manisnya, segera meraih piring makan beserta sumpit. Menaruh nasi dan menaruh daging iga sebagai menu utama. Sup yang terlampau harum hingga memasuki penciuman pria yang kini sedang menatap istrinya terlampau lama.

Taehyung baru menyadari, jika istrinya masih bisa bersikap seperti istri pada umumnya. Walau pun dirinya yakini jika Mina sering menangis atas namanya. Kesalahannya.

Taehyung menyuap makananya dengan lahap. Masakan Mina memang total dibuat melebihi makanan di restoran yang sering Taehyung kunjungi, walau pun kenyataannya dirinya masih enggan untuk berkata jujur kendati sudah menyandang status sebagai seorang pria ber-istri yang baru beberapa bulan ini diberikan pada mereka.

"Apakah terlalu asin?" Mina bertanya saat sedari awal Taehyung enggan berbicara dan hanya sibuk untuk memakan makanan buatan miliknya.

Pria itu menggeleng. Menaruh kembali sumpit miliknya sebelum berbicara. "Lain kali tidak perlu repot untuk memasak Pagi seperti ini." ujarnya. Masih dengan nada ketus yang membuat hati Mina mencelos seketika. Sesak, padahal sedari awal dirinya berharap jika Taehyung akan berkata jika masakannya terlampau enak.

"Kenapa begitu?" tanyanya dengan raut wajah yang berubah. Senyuman manis yang tadi langsung luntur begitu saja.

Pria itu meraih minum, meneguk beberapa kali sebelum kembali memberikan intimidasi yang kembali membuat Mina terdiam seribu bahasa. Bukan berarti dirinya takut, hanya saja dirinya gugup saat Taehyung menatapnya terlampau dalam dan selama itu.

"Seolhee sudah membuatkan makanan di apartemennya untuk kami." ujarnya yang membuat Mina tersenyum tipis.

Seolhee lagi. Batinnya.

"Bukankah Seolhee hanya teman masa kecilmu, Oppa?" dirinya melemparkan pertanyaan yang hanya dibalas anggukan ringan.

"Seolhee memang teman masa kecilku, tapi masakannya jauh lebih terasa di lidahku." setelahnya, pria itu melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. "Jangan menungguku pulang. Seolhee memintaku menginap di apartemen malam ini." lanjutnya seraya berdiri.

Berbanding terbalik dengan Mina yang hanya bisa mengangguk paham dengan berjuta pertanyaan yang menumpuk di kepalanya.

Sebenarnya Seolhee itu siapa?

Teman masa kecil atau melebihi dari itu?

Apa yang mereka lakukan jika seandainya Taehyung menginap?

Mina menepis semua itu dengan gelengan beberapa kali. Setelah kepergian Taehyung yang menapak beberapa menit yang lalu, kepalanya tertunduk kebawah guna melepas rasa sesak didada yang berujung dengan deraian air mata yang mulai keluar.

STAY WITH ME ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang