Idam tak kunjung berhenti tersenyum saat pagi-pagi sekitar pukul delapan ketika dirinya bangun, sang Ibu berkata jika sore ini mereka akan pergi bermain ke Pantai. Ah, sudah berapa lama Idam tak pergi ke pantai dikarenakan beberapa hari belakangan ini cuaca lumayan buruk. Namun, dari pagi hingga siang ini, cuaca masih lumayan bagus. Tampak cahaya matahari masih setia menerangi mereka dari atas sana. Keinginan Idam di pantai nanti adalah, Idam ingin melihat sunset yang indah, dan ingin meminta Aunty Haera untuk mengambilkan fotonya bersama sang Mama.
Sebenarnya tidak ada alasan khusus mengapa Idam ingin mengambil foto bersama Mamanya. Hanya saja, Idam ingin mengabadikan moment ini dan Idam juga akan memajang foto itu dikamarnya juga.
Jam tiga sore, Mina dan Haera tampak sibuk membuat beberapa makanan yang akan mereka bawa nanti. Membuat sandwich, minuman berupa jus dan lain sebagainya. Sedangkan Idam menyiapkan alat untuk membuat istana pasirnya disana. Beberapa sekop kecil dan juga pakaian ganti. Mereka akan berangkat jam empat sore dari rumah.
“Mama, nanti Mama juga mau melihat sanset?”
Mina menoleh dan terkekeh gemas. “Sunset, sayang. Iya, Mama juga ikut Idam untuk melihat sunset nanti.”
“Nanti minta Aunty Haera untuk mengambilkan foto kita ya, Ma? Idam sudah beli bingkai foto yang bagus, Idam akan pasang fotonya nanti di kamar. Di dinding juga diatas meja belajar Idam.”
Haera yang baru saja selesai mencuci tangan pun mendekat, lebih tepatnya berdiri disamping Mina yang posisinya berada didepan Idam. “Berarti Aunty tidak diajak foto juga, ya? Uh, Idam jahat sekali.”
“Sama Aunty juga, kok. Nanti Idam taruh juga didalam kamar. Didekat koleksi mainan Idam yang ada didalam lemari.”
Mendengar itu Haera langsung tersenyum dan memeluk Idam. Mengecup sayang pucuk kepala Idam yang bahkan sudah dirinya anggap sebagai anak sendiri.
Ah, Haera sungguh sayang sekali dengan anak ini.
“Sekarang Idam naik dan mandi, ya? Kita akan segera berangkat. Aunty dan Mama juga akan bersiap, oke?”
“Baik, Bos!”
Idam berlari menaiki anak tangga dengan sangat bahagia. Haera menatap Mina yang masih menatap figur Idam dari belakang yang lama-kelamaan sudah menghilang dibalik pintu kamarnya.
“Kau juga harus bersiap, Na. Ini mungkin akan menjadi hari paling bahagia Idam karena setelah sekian lama pun dirinya bisa bertemu dengan Papanya.”
Mina menatap Haera yang masih tersenyum kearahnya. Setelah itu, mereka segera bersiap juga. Mina hanya berharap, semoga hari ini benar-benar sesuai dengan apa yang Haera katakan padanya.
Hari paling bahagia bagi Idam karema bisa bertemu langsung dengan Taehyung.
***
Pantai Jumeira merupakan tujuan utama Mina, Haera dan Idam untuk menghabiskan waktu hari ini dengan melihat sunset dan bermain pasir. Idam tak henti-hentinya tersenyum senang selama di perjalanan. Di dalam mobil, Idam duduk dibelakang bersama Mina sedangkan Haera menyetir sendiri didepan. Padahal Haera sudah meminta Mina duduk didepan akan tetapi Idam menolak. Tidak ingin duduk terpisah dengan sang Ibu, berakhir Haera mengalah dan membiarkan bocah lucu kesayangannya itu bermanja ria dibelakang sana. Tidur di pangkuan Mina, bercerita, bahkan mencium pipi Mina tanpa aba-aba.
Mina juga tak henti-hentinya untuk tersenyum. Dirinya sungguh suka saat Idam sudah manja seperti ini padanya. Benar-benar membuat gemas. Saat Idam juga kasihan melihat Haera sendirian didepan, Idam maju untuk duduk sebentar dan menawarkan satu bungkus snack keripik kearahnya. Alhasil, Haera menerima walau setelah itu dirinya kembali ditinggalkan lagi sendirian menyetir didepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME ✓
Fanfic❝Taehyung ... mari kita berhenti untuk tidak saling menyakiti satu sama lain lagi. Aku akan meninggalkanmu dan melupakan segala tentang kita yang pernah saling mengenal, segera ...❞ ****** Keputus asaan. Mina dihadapkan dengan dunia yang begitu bera...