HyuckNa 🔞 #1

38.2K 598 11
                                    

Haechan memarkirkan mobilnya di depan rumah Jaemin. Setelah memastikan mobilnya aman, dengan tergesa-gesa ia melangkahkan kakinya menuju pinta depan rumah sang kekasih. Haechan memencet bel rumah kekasihnya itu dengan tidak sabaran, beberapa saat kemudian ia melihat pintu sedikit terbuka dan menampakan kepala kekasih manisnya itu yang mengintip.

"Aku ga izinin kamu kesini ya", ucap Jaemin masih dengan hanya menyembulkan kepalanya lewat celah pintu.

Haechan terkekeh pelan saat melihat kekasihnya itu mengerucutkan bibirnya sambil memasang wajah juteknya.

"Emang aku ada minta izin ke kamu?", ucapnya disertai kekehan pelan karena merasa senang sudah menggoda kekasihnya itu. "Minggir ah, pegel gua berdiri terus", dengan sedikit usaha, Haechan mendorong pintu rumah itu yang membuat Jaemin sedikit terdorong ke belakang kemudian Haechan masuk dan langsung memeluk kekasih manisnya.

"Kangen lu deh gua" ucapnya sambil menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Jaemin, menghirup aroma yang selalu dirindukan nya, dan sesekali mengecup leher pemuda manis itu.

"Lu mah ada maunya, makanya kangen gua, padahal tadi pagi juga kan ketemu", Jaemin mencubit pinggang Haechan hingga menimbulkan ringisan dari si pemilih pinggang.

Haechan melepaskan pelukannya, dan langsung menggendong Jaemin ala koala, hal itu mengundang pekikan kaget dari Jaemin dan Jaemin refleks melingkarkan tangannya di leher Haechan agar tidak terjatuh, "LEE DONGHYUCK! JANGAN TIBA TIBA GITU IH! KAGET!!!".

Haechan terkekeh pelan melihat sang kekasih yang sedang kesal, kemudian mulai melangkahkan kakinya menuju kamar sang kekasih. "Marah marah mulu lu, udah kaya ibu kos yang nagih tunggakan bayar kos", ucap Haechan sambil menciumi dada Jaemin yang masih tertutup oleh bajunya.

Setelah sampai di kamar Jaemin, Haechan membaringkan tubuh Jaemin di atas kasur dengan lembut, Ia kemudian ikut membaringkan tubuhnya di samping sang kekasih, memposisikan agar wajahnya tepat di depan dada kekasih manisnya, memeluk pinggang ramping itu dan kemudian mengecupi kembali bagian dada Jaemin.

Jaemin hanya menunduk memperhatikan Haechan sambil mengelus surai si lelaki tan itu karna ia fikir kalau melawan juga tidak ada gunanya, kekasihnya ini benar-benar keras kepala dan sulit dilarang jika sedang menginginkan sesuatu.

Merasa nyaman dengan elusan di kepalanya, Ia mendongak menatap mata indah Jaemin yang tengah menatapnya, tersenyum kemudian mengecup bibir pink itu dengan lembut, "yang, boleh ya?" ucapnya kemudian dengan pandangan memohon.

Jaemin menahan senyumnya karena merasa gemas pada lelaki di pelukannya ini, "emang kalo gua bilang ga boleh lu mau nurut?", tanya Jaemin.

"Hehe engga sih, nanti gua paksa sampe mau"

Jaemin memutar bola matanya malas saat mendengar jawaban Haechan, Jaemin mengangkat bajunya sampai sebatas dada, memperlihatkan putingnya yang sudah menjadi kesukaan Lee Haechan atau Lee Donghyuck kekasihnya itu.

Haechan hanya menatap kedua puting Jaemin dengan tatapan berbinar yang membuat Jaemin merasa malu hingga menimbulkan semburat merah di pipinya. Jaemin kemudian menutup kedua mata Haechan dengan tangannya, "jangan diliatin terus ih kan jadi malu akunyaaaaa" ucap Jaemin dengan sedikit merengek.

Haechan tertawa pelan kemudian melepaskan kedua tangan Jaemin dari matanya, "hahaha iya iya, abisnya udah lama ga liat, jadi takjub lagi akunya".

Haechan mendekatkan mulutnya ke dada Jaemin, mengecup kedua dada Jaemin kemudian menjilat puting kirinya dengan lembut, memainkan puting itu dengan lidahnya yang basah. Jaemin hanya bisa menggigit bibir bawahnya, menahan desahan yang ingin keluar sambil menatap kekasihnya yang tengah menikmati puting susunya itu.

Ugh.. Jaemin benar benar merasa cabul sekarang, karena pemandangan Haechan yang sedang menyusu padanya itu merupakan salah satu pemandangan yang ia sukai.

"Ahhhh yang, pelan pelan ih!", Jaemin terkejut dan mendesah kencang saat ia tiba tiba merasakan putingnya dihisap dengan kencang oleh Haechan. Haechan yang mendengar protesan sang kekasih hanya terkikik pelan dengan bibir yang masih asik menghisap puting kekasihnya itu, seolah akan ada susu yang keluar dari sana.

Haechan melepas hisapannya kemudian mulutnya berpindah ke puting kiri Jaemin yang sejak tadi tidak ia sentuh, menggesekan giginya disana dan mempermainkan puting yang sudah mencuat itu dengan lidahnya. Salah satu tangannya memainkan puting Jaemin yang satunya, mengelus, menggesekan jarinya pada puting Jaemin, atau bahkan mencubitnya, membuat nya semakin menegang.

Jaemin hanya bisa memejamkan mata dengan mulut yang sesekali mendesahkan nama Haechan, membuat orang yang didesahkan namanya itu semakin semangat untuk mengerjai sang kekasih.

Tangan Haechan yang satunyanjuga tinggal diam, tangan itu mengelus punggung Jaemin kemudian turun meremas bongkahan pantat milik kekasihnya itu, hingga saat dia ingin menyelipkan tangannya ke dalam celana Jaemin, Jaemin menahan pergerakan tangannya.

Haechan mendongak menatap sang kekasih dengan pandangan bertanya tanpa melepaskan hisapannya di puting Jaemin. Jaemin menghela nafasnya sambil menatap Haechan, "ga boleh, nen aja ya, aku mau pergi nanti, kamu mah kalo udah masuk masuk gitu nantinya malah susah di kontrol". Kedua tangan Jaemin terangkat mengelus pipi Haechan, kemudian terkekeh pelan karena merasa gemas dengan lelaki tan itu, Haechan saat sedang seperti ini memang selalu menggemaskan, hingga Jaemin merasa kalau yang sedang menyusu padanya ini adalah anaknya, bukan pacarnya haha.

Haechan melepaskan hisapannya pada puting sang kekasih, menatap Jaemin kemudian mengecup hidung kekasih manisnya itu. "Engga aneh aneh ko janji, cuma pegang pantat kamu aja, ga masuk masuk pokonya," belum dijawab anggukan oleh Jaemin, tangannya sudah menelusup ke dalam celana Jaemin dan meremas pantat sang kekasih dengan lembut.

Jaemin hanya bisa melenguh, memeluk erat leher Haechan dan menciumi seluruh bagian wajahnya karena merasa kesal dan gemas di waktu yang sama pada lelaki yang dia sayangi itu, "si keras kepalaaaaaa, iya iya deh terserah kamu, asal janji jangan aneh aneh ya, nen aja ga boleh yang lain" ucapnya.

Haechan tertawa pelan karena merasa menang, mengecup kedua pipi tembam Jaemin kemudian menenggelamkan lagi wajahnya di dada berisi Jaemin, "Iya sayang~ janji".

Sudahlah, mari kita tinggalkan Haechan yang kembali menikmati waktunya menyusu pada kekasih manisnya itu. Semoga saja Haechan tidak melupakan janjinya pada Jaemin, ya semoga saja.......

Jaeminnie || Jaemin Harem / All x JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang