Happy reading
*****
Sekolah, 06.15 AM
Gadis berambut panjang dan sedikit bergelombang berwarna hitam pekat menambah kesan manisnya yang berkulit sawo matang.
Manis bukan cantik, karna author tuh ya lebih suka yang manis daripada cantik. Bukan nya kalah cantik tapi manis itu lebih enak dan tahan lama kalo dipandang kayak author yang manis ini. (emang barang ori tahan lama)
"Pagi yang cerah, awan yang tersenyum dan aku yang harum, cantik, ceria dan si baik hati rajin menabung!! Terima Kasehh!" mendengar seruannya yang menggelikan membuat dirinya sendiri tertawa bodoh.
Seakan menyadari sesuatu, gadis yang baru berseru dan tertawa yang tak lain dan tak bukan adalah Salsa mendadak terdiam serta melihat setiap sudut kelasnya dan lampu-lampu yang ada di kelasnya dengan was-was.
"Di sekolah ini gak ada CCTV-kan? Kalau nanti ada, terus pengawasnya liat gue kayak orang gila karena bicara sendiri and ketawa, bisa meninggoy gue" ucapnya takut-takut masih memperhatikan setiap sudut
"Tapi kayaknya gak ada deh" ia menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal untuk menambah kesan dramanya
"Gak ada apanya?" gadis berambut sebahu menghampiri titik dimana Salsa berdiri sambil mengikuti arah pandang Salsa
"Anjing! Kaget gue sumpah" seru Salsa terkaget dengan kedatangan Gladys
Ya, yang tadi datang itu adalah Gladys teman sekelas Salsa sekaligus orang yang sudah lumayan dekat dengannya
"CCTV" balasnya menjawab pertanyaan Gladys tadi lalu berjalan menuju bangkunya
"Di sekolah ini kelasnya kagak ada CCTV, hanya ruang guru yang ada" setelah mengatakan itu, Gladys duduk di samping Salsa lalu menunjukkan layar hp-nya yang berlogo apel setengah gigit kepada Salsa.
"Obrolan chat?" Tanya salsa heran saat melihat layar hp Gladys
"ih" Gladys menepuk bahu Salsa "Ini chat gue sama kak Virza kakak itu asikloh diajak ngobrol. Lo serius gak mau sama dia?" tanyanya serta terus menscroll chatnya dengan kak Virzha
"Gak tau"
"kok gitu sih jawabnya? Gaje, gak jelas" Gladys meletakkan hp-ny di meja lalu fokus membahas cobaan comblangannya ini.
"Dia itu lumayan ganteng Sal, lo coba aja deh deket sama kakak itu. Kan bisa nambah temen chat tuh."
"Bisa aja, tapi.... Males ah gue nanti ribet" come on, saat ini Salsa sedang tidak ingin berfikir keras, udah cukup buat sekolah ini aja dia berfikir.
"Yaelah, elu mah gak axix" Gladys menyerah dengan Salsa yang sangat-sangat malas apapun, tapii.... gak sampai disitu usahanya karna akan ada lagi jalan lain.
"Minggir lu, gue capek pengen duduk"
"Idih, lo-kan diantar pake mobil malah bilang capek terus gimana kabarnya sama orang yang jalan kaki?" sewot Gladys tidak terima diusir namun tetap saja dia balik ke bangkunya, dia juga nyadar diri kali bangkunya dimana.
"Gladyss, plis tuh mulut diem dulu ya. Gue lagi gak mood"
"Perasaan tadi baik-baik aja mood lo" sewot gladys membuat salsa melirik gladys tajam, setajam SILET!
"Wushh..... Asik banget lo berdua" kedatangan nika serasa memperburuk keadaan terlebih.....
Rangga duduk di tempatnya namun sebelum duduk ia dan salsa tak sengaja saling tatap 1 detik
'hancur...' melebur sudah semua semangat Salsa hari ini, tidak satu persen-pun tersisa
"Nik. Jangan ajak gue bercanda atau apapun itu untuk hari ini kurangi juga bicara sama gue. OKAY?? Lo juga glad" peringatnya. Bener, tadi waktu datang moodnya bagus tapi liat Rangga hari ini buat Salsa sudah hilang selera bicara bahkan idup.
"What?!?" melihat perilaku Salsa membuat Nika yakin pasti kemarin ada yang terjadi, gak jauh jauh dari Rangga nih.
Triingggg....
Hari Senin, hari yang melelahkan dengan adanya Upacara yang pastinya berlangsung lama. Tanpa basa-basi lagi Salsa dan yang lain keluar menuju lapangan.
"Sal, depan yuk" Nika mencoba menarik tanganku menuju barisan depan
"Gila lo? ogah gue" berpanas-panasan di depan bukan pilihan yang bagus, lebih adem di tengah atau belakanglah.
"Ih Sal, ayok... hari ini yang tugas kelas crush gue, kelas XII IPA 2. Cewek-cewek pada rebutan ke depan itu, gue juga mau liat Kak Aldan jadi pemimpin" bujuknya
"Iya, gue juga"
"Ngikut ae lu glad" yang dua ini memang penggemar para anggota OSIS, jadi gak heran.
"Yodah lu berdua aja ke depan gue di belakang" final Salsa, namun dari belakang...
"Sal, kalian ke depan. Pendekkan?" Salsa yang mendengar penuturan itu langsung menoleh, jangan lupa! yang tadi memerintah itu Rangga. Ouchh... Shit.
Dengan emosi yang sudah naik, pastinya Salsa gak bisa tolerir perintah itu "Lo siapa merintah gue? Biar lo tau ya, gue gak pendek-pendek banget sampe harus ke depan!! Dengan usaha gue sendiri, LO bisa kalah tinggi dari gue."
Dengan langkah kesal Salsa berjalan cepat ke barisan tengah sebelum itu dia mengacungkan kedua jari tengahnya ke depan Rangga. Layaknya anak bebek, tanpa perlawanan Nika dan Gladys mengikuti barisan Salsa di belakang sambil terus menutup mulut rapat-rapat, mereka merelakan hari ini tidak ikut barisan fangirl KetOs. Nika sendiri menutup mulutnya dengan telapak tangannya dan menatap iba Rangga sedangkan yang ditatap bodo amat.
*****
Huaa... Jadi penulis itu gak gampang ya, mikirin ide jalan ceritanya biar mengasikkan dan ceritanya beda dengan yang lain itu susah bangettt... tapii it's okay ini semuakan udah dimulai jadi harus tanggung jawab meski titik terangnya masih kabur yeee.
Stay Tuned terus cerita aku yaaa.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight In Love
Teen FictionKisah yang dijalani seorang gadis SMA mungkin begitu rumit,namun disisi lain juga ada yang sangat menyayanginya dengan tidak mengutarakannya karena janjinya kepada yang diatas.Apa mungkin gadis mungil tersebut akan mengerti dengan keadaannya? Salsa...