Bagian 11

4 0 0
                                    

Salsa melangkahkan kakinya menuju pintu utama untuk melihat siapa yang datang kerumahnya di malam yang baru datang ini.

"Rangga? Mapain lo? Lo salah rumah ya?" Ucap Salsa setelah melihat siapa yang datang

"Bukan salah rumah, emang tujuan gue mau nemuin lo." Balasnya

Rangga memberikan sebuah paper bag kehadapan salsa yang pastinya berisi tapi entah apa isinya.

"Ini titipan dari Tante Hana, lo taukan? Ibu dari anak kecil yang gue bawa di taman." Katanya dengan ekspresi datar.

Salsa yang merasa jengkel dengan sikap ketua kelas judesnya ini tau apa yang harus dia lakukan.

"Anak kecil yang ditaman mana maksud Lo?" tanyanya dengan ekspresi muka seakan tidak mengerti

"Lo pikun ya? Belom satu Minggu waktu ditaman" Rangga kesal dengan pertanyaan Salsa

"Bukan pikun Ranggaa.... Emang gue gak tau. Gimana sih Lo? Gue gak salahkan bertanya hal yang jelas-jelas gak gue ketahui." ucapnya dengan kepercayaan diri padahal di dalam hatinya dia ingin tertawa melihat ekspresi ketua kelasnya ini, entah rumus apa yang dibuat tapi ekspresinya membuat Salsa ingin tertawa.

"Bodo, yang penting gue udah kasi sama lo" ucapnya lalu hendak beranjak pergi

Salsa dengan cepat mencegah Rangga pergi karena permainannya belum selesai.

"Kenapa malah main pergi sih Lo? Gue gak mau yah terima barang entah apalah itu dari orang yang gak gue kenal bisa ajakan ini bom atau jebakan" ucap Salsa yang semakin gemes dengan ketua kelasnya

"Lepasin" balasnya dengan ketus dan mata yang tajam menatap tangan salsa yang menahan pergerakannya sedangkan si pelaku yang tidak lain Salsa semakin mengeratkan pegangannya itu

"Lo tuh jadi cewek centil banget ya? Pegang-pegang tangan gue" perkataan yang dilontarkan Rangga seketika membuat emosi Salsa jadi terpancing.

Dengan kekesalannya yang sudah menaik, Salsa menaikkan ke atas tangannya yang sambil  memegang tangan Rangga lalu dihempaskannya kuat-kuat tangan Rangga sehingga membuat Rangga mengaduh sakit

"ANJING! Lo beneran cewek gil-" seakan tau kelanjutan perkataan Rangga, Salsa dengan cepatnya memaki balik cowok dihadapannya

"Heh. kutu kupret, cowok gak berakhlak. Lo tuh yang gila malah bilangin gue cewek centil. Ogah banget gue lengket sama lo. Udah-udah pigi lo sana, taik lo mati aja sono" Salsa mendorong Rangga sampai keluar dari area teras rumahnya dengan kasar

'bener-bener cewek sinting, kalo gini modelan cewek gak bakal laku. Gue yakin 100 persen' gumam Rangga lalu pergi dari rumah Salsa dengan tatapan kesal tanpa mengatakan sepatah katapun lagi. 

"Najis gue deket-deket sama tuh orang" ucap Salsa dengan wajah kesal lalu mengambil paper bag yang sebelumnya sudah diletakkan Rangga di depan pintu rumahnya.

"Tante Hani kasih cake kali ya? Atau dessert?" dengan tidak sabarnya, Salsa berjalan cepat ke bar dapurnya lalu dengan cepat kotak makan itu sudah berada bar dapur. 

Dan... betul saja cakelah yang diberikan tidak ketinggalan pula secarik kertas  di dalam paper bag.

"Lah, udah kayak kado ultah aje nih. Ada kertasnya, lucu banget sih tante Hana" Salsa terkekeh ketika membaca tulisan di surat itu.

Dear Salsa, kakak cantiknya hani

Hai cantik

Tante buat surat ini karena tante tau kalau Rangga itu gak pandai berkata-kata dan menyampaikan kata, paling malas dia kalau bicara. Jadi, tante buat surat aja sekalian titip salam katanya dari Hana

"Salam balik Hani cantik" ucap Salsa membalas salam surat dari Hani dengan senyum sumringah.

Okay next....

Ini kebetulan tante buat cake di rumah jadi sekalian aja suruh rangga ngantar kuenya ke rumah kamu. Nanti balasnya jangan pake cake lagi ya sayang, maunya kamu datang ke rumah tante sambil ajak main Hani. Sebelum itu juga, tante mau minta maaf sama kamu dan mamamu karna tante gak bisa antar langsung ke rumah kamu, ada masalah di rumah-rumahannya Hani jadi disuruh ikut bantu padahal yah tadi tante udah siap-siap mau nganter langsung ke rumah kamu, maaf ya sayang.

Tante juga mau bilang, maklum yah sama sikapnya Rangga dia orangnya gitu ketus + dingin dari kecil gak tau deh itu siapa yang bisa rubah sikapnya dia mudah-mudahan aja kamu ya, hehe. Udah deh segitu aja dulu, dan titip salam sama mama kamu ya sayang. Cakenya dihabisin ya sis... bye bye. See you

Salam sayang

XOXO

Tante Hana

"Kyaa..... pengen punya aunty kayak tante Hana deh, gaul gaul gimanaa gitu" Salsa berteriak histeris setelah membaca habis surat dari tante Hani.

Tidak butuh waktu lama, Salsa sudah memakan cake tadi dan.....

"Kyaa... ini enak banget anjir, rasanya kayak di cake shop kesukaan gue. MAMAAA" dan akhirnya Salsa memanggil mamanya sambil berteriak dan berlari membawa cake ke ruang kerja mamanya.

Sesampainya disana mamanya memperingati dirinya yang berteriak di dalam rumah seperti orang yang baru mendapat jackpot

"Apa sih kamu Sal teriak-teriak kamu kira ini di hutan, mama lagi fokus nyelesaiin kerjaan mama. Nanti kalau ada yang salah bisa habis mama SALSA" diakhir kalimat mamanya menekan nama salsa

"Ihhh ini ada titipan cake dari tante Hana, enak banget ma" ucapnya dengan mengerutkan bibirnya ke bawah tanda cemberut tapi tidak lupa memberikan cake ke hadapan mamanya.

"Iya Sayang, ini enak banget rasanya kayak familiar gitu ya." Mendengar kalimat ibunya itu Salsa terkekeh

"Bukan familiar ma, ini memang rasanya pas banget sama cake shop kesukaan aku, apa mungkin?"

"Ah, iya. Itu mungkin aja" balas mamanya seakan tau isi pemikiran anaknya itu.

******

Apa para readers juga satu pemikiran sama Salsa? Coba jawab di bawah ya dengan (🌥️/🌦️)

Ya 🌥️

Tidak 🌦️

Lumayan panjangkan untuk bagian ini. HMM....

Aku tetap masih nunggu pembacanya naik and vote-nya:(

Twilight In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang