"Bunda... Dasi Aya kemana ko gak ada?"
"Bun, kaos kakinya ilang satu"
"Bunda... Sepatu Aya yang warna item ko gak ada? Adanya warna pink"
"Bun... Tolongin Aya..."Teriakkan demi teriakkan menggema di dalam rumah minimalis bernuansa Eropa, teriakkan gadis mungil yang sedari tadi mondar-mandir di dalam kamar ber cat biru, dia sedang mencari atribut sekolah yang entah berada dimana.
Seorang pemuda berjalan menghampiri kamar gadis itu, pemuda itu menghela nafas melihat tingkah sang adik yang sedang memasukkan setengah badannya kedalam kolong kasur.
"Lo kenapa sih dek teriak-teriak masih pagi juga, itu juga ngapain Lo masuk ke kolong kasur? Cosplay jadi cicak Lo?!"
Pemuda itu berjalan mendekati adiknya, gadis bertubuh mungil itu mengeluarkan badannya yang tadi masuk ke kolong, dia terduduk di lantai dan melihat ke arah pemuda itu sambil memasang muka melas andalannya.
"Bang, kaos kakinya gak ada, gimana dong?? Entar di omelin Bu guru" gadis itu merengek
"Ck makanya disiapin dari semalem, yaudah peke yang baru aja daripada ribet nyari"
"Oh iyaya kan ada yang baru, kenapa gue gak kepikiran" gadis itu meletakkan jari telunjuknya ke kepala seolah-olah sedang berfikir
"Lo kan bego, cepet ah udah siang nih entar telat, gue tinggal juga nih" pemuda itu berjalan meninggalkan kamar gadis itu
"Eh.. jangan dong kalo Aya telat Abang juga harus telat." Gadis itu beranjak berdiri mengambil kaos kaki baru dan memakainya.
Aya berlari menuruni tangga sambil menenteng tasnya, dia berjalan menuju meja makan. Disama sudah ada ayah, bunda, dan abangnya.
"Udah ributnya?? Dari tadi bunda dengerin kamu teriak dari sini loh"
Ujar wanita paruh baya itu sambil mengolesi selai coklat untuk sang suami.
" Hehehe, maaf Bun"
"Lain kali jangan begitu yah..." Ucap sang ayah meniru sound tiktok
"Watdepak men" sambung Aya
"Heh, mulutnya ga boleh ngomong kasar" sang bunda memarahi putrinya, yang di marahi hanya menampung gigi putihnya.
" Kan emang gitu Bun soundnya"
"Kebanyakan nonton tiktok nih bocah" pemuda yang sedari tadi diam akhirnya buka suara, Aya Hanya menjulurkan lidahnya ke arah sang Abang.
"Udah ayo sarapan, abis itu kalian berangkat sekolah" lerai sang bunda, mereka berdua diam dan memakan makanan masing-masing.
*******
Mobil berwarna merah itu berhenti di depan gerbang sekolah SMA Pelita. Salah satu sekolah elit di kota Jakarta. Dua remaja yang berada di dalam mobil itu melihat sekolah tersebut dengan seksama
"Udah Sono masuk, belajar yang bener, entar pulang sekolah gue jemput" Ucap pemuda itu
"Iya bang, Aya masuk ya... Assalamualaikum" Aya mencium tangan sang kakak dan keluar dari mobil, dia melambaikan tangannya ketika mobil itu beranjak pergi. Dia menghela nafas dan memasuki halaman sekolah.
*Aya POV*
Oke guys sedikit cerita tentang gue, pertama kenalin nama gue Ayara Michelle biasa dipanggil Aya, gue anak kedua dari dua bersaudara, gue punya kakak cowok namanya Abara Michael. Kita berdua anak dari bapak Abraham Michael dan ibu Soraya Michelle. Gue anak baru di SMA pelita, gue pindah karena ayah punya kerjaan disini.
Aya berjalan menyusuri koridor sekolah, dia mencari ruang kepala sekolah yang sedari tadi tidak dia temukan.
"Mana ya ruang kepala sekolah nya kok gak ada, nih sekolah gede banget sih" ucapnya ngomel gak jelas
"Hei kamu murid baru ya? Anaknya pak Abra kan?" Tiba-tiba ada seorang guru yang menghampiri Aya
"Iya Bu" ucap Aya sopan
"Yaudah, ayo ikut ibu kita ke kelas kamu" Aya mengikuti langkah guru itu menuju ke arah kelas yang akan dia tempati.
************
Keadaan kelas XII IPA 1 cukup ramai karena sang guru yang belum datang mengajar. Kalo kalian mengira bahwa kelas ini adalah tempatnya orang-orang ambis dan kutu buku, kalian salah besar, kelas ini merupakan kelas yang berisi anak-anak rusuh, tetapi masalah prestasi jangan diragukan, kelas ini tergolong kelas unggulan dibandingkan kelas yang lain, hanya akhlak mereka saja yang minus.
"Woy woy woy, diem woy ada Bu Megi tuh, keknya bakal ada murid baru di kelas kita deh" ucap siswa yang sedang membawa sapu yang dia gunakan sebagai gitar-gitaran tadi
"Yang bener cuy" Tanya siswa yang lain
"Iya bener makanya diem"
Mereka semua diam dan menuju tempat duduk masing-masing
"Assalamualaikum anak-anak" sapa sang guru kepada muridnya, ya dia Bu Megi
"Waalaikumsalam Bu..." Jawab para siswa dan siswi
"Bu, mana murid barunya ko gak masuk-masuk" tanya Kenan, siswa yang membawa sapu tadi
"Iya Bu, mana penasaran nih sama orangnya" tanya Agung
"Kalian udah pada tau kalo ada murid baru di kelas ini?" Tanya Bu Megi heran
"Taulah Bu, kita kan calon-calon cenayang" jawab Ajeng sambil nyengir
"Yaudah ibu panggil dulu"
"Ayo masuk" suruh Bu Megi pada Aya, Aya berjalan menghampiri Bu Megi dan berdiri di sampingnya"Ayo perkenalkan nama kamu" Aya mengangguk dan melihat kearah depan menuju siswa siswi yang nantinya akan menjadi teman kelasnya.
"Halo perkenalkan nama saya Ayara Michelle biasa dipanggil Aya, salam kenal semua"
"Salam kenal Aya" jawab semua murid di kelas
"Aya kamu duduk di samping Fira ya, Fira tolong kamu angkat tangan" siswi yang bernama Fira tadi mengangkat tangannya, Aya pun menghampiri kursi di samping Fira, Aya duduk di kursi dan melepas tasnya
"Hei nama gue Fira" Fira mengulurkan tangannya pada Aya dan dibalas olehnya
"Gue Aya"
Mereka semua memulai pelajaran dikarenakan guru pengajar sudah datang.
Halo guys maaf ya pendek, maaf juga kalo banyak yang typo. Jangan lupa vote and comen ya...
Dan jangan lupa follow Ig aku ya hehehe... @tiaraynii_
Bye bye 👋❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
VeroAya
Teen Fiction"kalo Lo nyakitin gue, Lo bakalan nyesel" -aya "gue ga bakalan nyesel sekalipun Lo mati!!" -vero dua remaja yang mungkin ditakdirkan bersama atau hanya sekedar bertemu Awal part emang agak gaje tapi jangan langsung di skip ya... Coba deh baca sampe...