sekolah 1.2

5 1 0
                                    

"woi Zafhran, Gitar kumpul sini kelompok"

Zafhran dan Gitar yang sedang asik mabar pun menoleh dengan rasa malas. apa boleh buat kalo ga diturutin bahaya untuk mereka berdua

"iye iye," Zafhran

"ini kita mau bahas apaan?. si Luna, Gatra mana?"

"noh si Luna lagi samperin Gatra. kita kumpulin anak2nya dl aja" ucap Lora

"yailaaa kirain gua udah di buat tugasnya. ternyata masi disuruh ngumpul." kesal zafhran

"ck. otak lo game mulu," timpa Lora

"lah biarin si otak gua ini"

"bodoh. seenggaknya otak lo tuh di isi plajaran. walaupun cuma sedikit" ucap Lora sambil nepuk pundak Zafhran

"berisik lo!" balas Zafhran

"yeeee di kasih tau juga!" sinis Lora

Gitar yang daritadi hanya memperhatikan mereka pun ikut geram.

"berisikkkkkkkkk gue kawinin juga nih" ancam Gitar

"idih ogah gue kawin sama kawanan biawak kaya dia!," ucap Lora

"pede banget lu sapa juga yang mau sama lo" balas Zafhran

Lora terdiam.

"yah hahah kicep kan lu," ledek Zafhran

Lora menyambit Zafhran dengan pulpen yang ada di mejanya.

"aduh" rintih Zafhran

"woi pulpen gua" ucap Gitar

"minjem"

"ck. anying pulpen gua juga. pada diem bisa gasih?. barang gua jadi korban, duh gustiii" Drama Gitar

Gitar memang anak yang penuh dengan drama, lebay juga sih. haha kaya emas, padahal hanya satu pulpen yang Lora ambil.

saking sayangnya Gitar sama pulpenya, ia pun berdiri dan mencari pulpenya.

"awas lu Ra," ucap Gitar

"yailah pulpen atu biji doang. pelit amat lu"

"ck. bukan masalah pelit, gue cuma punya atu pulpen dan itu pulpen yang lu lempar bambhang. haduh"

"lebay banget. berapasih? nih gue ganti biar lo nge-stok pulpen banyak" ucap Lora sembari mengeluarkan uangnya.

"nah tengkyuu" balas Gitar

"aneh lo" ucap Lora

di sisi lain..
___________________________________________

"apaan?," ucapnya dingin

waduh apa Gatra semarah itu sama Luna? kenapa ucapanya menakutkan. biasanya Gatra dan Luna fine-fine saja ketika bertemu. yaaa layaknya pertemana aja gitu.

tapi kali ini berbeda saat masalah kemarin

"itu lo ga liat? semua pada kumpul buat kelompok" ucap Luna

Luna sebisa mungkin terlihat biasa saja. bukanya gak tahu minta maaf. tapi Luna hanya malas berdebat saja.

Gatra menatap luna sebentar kemudian ia melihat ke arah bangku Luna untuk memastikan.

"udah ada Zafhran sama Gitar" ucap Luna lagi kemudian pergi

Luna tahu Gatra menoleh ke bangkunya hanya untuk memastikan bahwa teman sebangsanya itu udah pada ngumpul atau belum. mengapa? ya karena mereka tidak bisa dipisahkan.

Gatra pun melangkah menuju tempat kelompoknya dan berkumpul.

"oit Gat udah bangun lo?," ucap Gitar

"udeh"

"eh Lun liat noh temen lo ribut terus sama Zafhran" Gitar mengadu ke Luna

mata Lora melotot. kemudia ia mengambil pulpen yang ia pegang untuk dilempar ke congor Gitar

"ck. gausa bawel lo. ngurusin bgt si"

"ck. anjing gausa mukul. Lun kandangin noh si Lora" ucap Gitar sambil mengelus pipinya yang merah

"udahh woi. diem ngapa." balas Luna

akhirnya semua sudah di kelompok masing-masing.

"baik anak-anak, karena sudah dapat kelompok semua, jadi ibu minta setiap kelompok membuat ppt tentang bagaimana kejadian evolusi pada makhluk hidup. dikumpulkan minggu depan, kalian presentasikan ya,"

"bu itu tentang kejadian evolusi doang? ga pake pengertianya kah?" tanya Gitar

"boleh nak. itu bisa jadi nilai plus kok" ucap bu Jul

"yauda guys mau ngerjain dimana ni?" tanya Gitar lagi

"rumah Aluna ajaa yok" saut Lora

"rumah gue?" tanya Luna sembari menunjuk tanganya ke dirinya

kemudian di jawab anggukan oleh Lora

"oke. jum'at jam 12 harus udah sampe di rumah gue. alamat nanti gue share ke Lora." jelas Luna

"anjay lengkap amat" Zafhran

"oke sip" Lora

"gue gabisa," cetuk Gatra

semua mata tertuju melihat gatra

"alasan?" Luna

"ada urusan"

"urusan apaan si. tawuran?" tanya Lora yang sudah geram dengan gatra.

sontak Luna menyenggol bahu Lora. lora yang paham dengan kode Luna pun mendadak diem

Gatra menatap mereka berdua "bukan urusan lo," ucapnya.

"dih. ini urusan kita juga lah, lo sekelompok sama gue. kalo lo ga dateng pasti Zafhran sama Gitar juga kaga bakalan dateng" ucap Lora sembaring memukul meja, ia menatap sinis Zafhran dan Gitar.

"ck. sotoy banget dih" ucap Gitar

Lora menyipitkan mata menunjukkan mata sinisnya, ia mengangkat ujung telunjuk nya dan mengarah ke mereka berdua

"kalo bener? traktirin gue sm Luna besok selama sebulan!" ancam Lora

mereka berdua terdiam.

"gabisa jawab? mana alesan lo-lo pada? mana?"

Lora berpindah ke Gatra yang sedari tadi di depanya.

"sepenting apasihh urusan lo tra?" tanya Lora pada Gatra

"lo gatau Ra yang gua alamin. gua kaga mau adu nasib disini. intinya jumat gua kaga bisa" Ucap Gatra

Gatra berdiri dari tempat duduknya, ia berjalan ke arah Bu Jul. Lora menatap Gatra geram, matanya menyorot Gatra kemana ia akan pergi.

"bu izin ke toilet" pinta Gatra.

"udah deh gini aja. kalian bisanya kapan?" Tanya Luna

"nanti gue kabarin lagi deh Lun," ucap Gitar

"tuh kan. gini nih kalo anak buah udah erat banget sama bosnya" timpal Lora

"lo bisa gasih sabar sedikit jadi orang?. Ra, setiap orang punya urusanya masing-masing. lo gabisa dan gada hak buat ngatur-ngatur urusan orang itu" Jelas Gitar

"orang itu? maksudnya lo-lo pada?"

"Ra. bisa gasi sabar, gue ga memihak siapapun disini. udah kalo emang kalian gabisa dateng jumat, kabarin aja di grup kapan kalian bisa dateng" Jelas Luna

"ck. ah lemah banget lo! bisa gasi lo gausah lembut terus sama orang. tuman tau ga?!" Lora melemparkan perkataan seperti itu kepada Luna

Luna sudah mengenali sikap Lora yang seperti itu, semosi sedikit padamnya lama. untung saja Luna sabar ngadepin panasnya amarah Lora

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MADAVA '24/7 ALTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang