'𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐎𝐟 𝐔𝐬' | 𝙽𝙲𝚃 𝙳𝚁𝙴𝙰𝙼 × 𝙰𝙴𝚂𝙿𝙰 | (𝙊𝙣 𝙂𝙤𝙞𝙣𝙜)

05.Kerinduan ⏳

Hy
Hello
Annyeong!!!

Happy Reading....

~~~~~~~~~~~~~

(VOTE ⭐)

" Yuzu..."

Kiran yang sedang makan di kantin sedikit terlonjak karena suara yang tepat berada di kuping nya. Seperti bisikan halus.

" Apaan sih, Yun?!" Kata Kiran kesal.

" Hehe...kaget ya, Yu?" Orang itu ikut duduk di sebelah Kiran.

Kiran menatap sosok cewek itu. Cewek yang sampai sekarang tidak pernah panjang rambutnya.

" Ngapain?"

" Ikut makan sama lo lah.." Cewek berambut sebahu itu mengambil sendok di tangan Kiran dan ikut menyendok kan nasi goreng ke mulut nya.

" Heh! Itu punya gue! Lo kalo mau pesen sendiri sana!" Kiran menarik kembali sendok itu.

Cewek yang diajak bicara itu hanya mengangkat bahu tak peduli. " Lo masih suka nasgor ya ternyata."

" Hmm.." Jawab Kiran malas.

" Lo kenapa sih, Yu. Dari dulu jutek banget sama gue?" Cewek itu cemberut.

" Harusnya gue yang nanya. Yuni, lo kenapa sih dari dulu ngeselin banget? Udah sana, kalo cuma mau ganggu gue mending pergi aja."

" Ishh.. Yuzu nih. Gue gak ngeselin ya.. Yu? Zu? Yuzu oh Yuzu...." Yuni semakin menjadi-jadi.

" Ahh.. udah gue bilang jangan panggil gue Yuzu. Panggil Kiran aja." Ujar Kiran kesal.

" Kiranti maksud nya?"

' Pakk..'

" Aww.. " Ringis Yuni yang baru saja di pukul oleh Kiran.

" Nama gue bagus-bagus gitu malah jadi Kiranti."

" Nah makanya, lagian bagusan Yuzu, minuman isotonik. Daripada Kiranti, jamu pereda haid." Celetuk Yuni dengan polos nya.

" Yuni sialan! Pergi sana kalo cuma mau ganggu!"

" Biarin aja, Yu. Biar nama kita kembaran gitu. Yuni sama Yuzu."

" Najis." Kiran segera berdiri dari duduknya.

" Eh,eh.. mau kemana?" Tanya Yuni mencegat Kiran pergi.

" Kemana aja yang penting gak disini." Balas Kiran cuek.

" Jangan dong, disini aja. Iya deh gue gak ganggu. Duduk lagi yok, duduk."

Mau tak mau Kiran kembali duduk untuk melanjutkan acara makan nasi goreng nya yang belum habis.

" Jadi, gimana kabar lo?" Tanya Yuni kali ini dengan suara lembutnya. Tidak seperti tadi teriak-teriak.

Kiran menatap sinis. " Gilak ya lo. Udah 2 tahun kuliah baru sekarang lo nanya kabar."

" Santai dong, Yu." Yuni mengelus pundak Kiran pelan. " Justru karena udah 2 tahun makanya gue nanya. 'Kan jaraknya agak lama gitu loh." Jelas Yuni.

Kiran tak menggubris. Lebih baik fokus pada makanan di depannya.

" Jadi kabar lo gimana? Lo baik-baik aja 'kan?" Cewek berambut sebahu itu kembali bertanya dengan nada yang lebih lembut lagi, sambil tangannya ikut mengelus kepala Kiran dengan sayang.

" Najis, Yuni! Gue jijik banget denger lo ngomong begitu."

" Si anjir, gue nge-gas salah. Lembut juga salah."