BAGIAN : 3

997 3 0
                                    

Busro terbangun dari tidurnya sudah berada di sebuah gubug reyot di bawah tebing curam yg sangat sepi. Busro juga merasa sangat kaget karena ia tidur diatas tumpukan jerami yg basah dan kotor oleh lumpur dari sawah. Padahal daerah itu tidak ada sawah selain hutan pinus yg gelap. Busro bingung mau ambil air wudlu dimana ? Hari masih gelap saat ia terbangun. Karena Busro sudah terbiasa bangun jam 02.30 untuk solat tahajud.

Tapi Busro tidak takut selain istigfar dan baca alfatihah. Ia minta diberi petunjuk oleh Allah apa yg bisa dilakukan hari itu. Saat itulah muncul sosok bayangan wanita yg bertamu di rumahnya kemarin berdiri dibawah pohon cemara di seberang tebing.

" Ha ha ha ha..kalian tidak akan pernah bisa keluar dari hutan ini... "
kata wanita itu dengan lantangnya hingga suaranya menggema ke atas langit. Busro hanya tetap berdzikir dan istigfar dengan suara keras pula hingga langit mulai memancarkan cahaya pagi. Subuh telah datang. Di hutan pegunungan itu tak ada suara adzan terdengar mengumandang seperti di daerah yg padat penduduknya. Tapi keyakinan Busra yg sangat kuat menggugahnya tetap melakukan shalat hingga Allah memberinya petunjuk jalan yg harus dilaluinya.

Sebuah kekuatan gaib telah diterima dari ayahnya yg seorang ustadz kondang oleh Busra yg kemudian menyerukan kebesaran Allah.

" Allahu Akbar !! Allahu Akbar !!"

Busra membuka matanya dan menemukan dirinya telah berada di dalam kamarnya. Ternyata ia masih tertidur di dalam selimut.

" Astagfirullah aladziim..aku hanya bermimpi..Alhamdulillah ya Allah Engkau telah beri hambamu firasat" kata Busra perlahan. Sabar ya sob, lanjutannya tambah serem. Aku aja ikut merinding nulisnya.

Busro melangkah ke kamar mandi untuk mengambil air wudlu karena hari masih gelap. Baru melangkah keluar dari kamar, ia mendengar ada suara pintu menutup di belakang, dan kran dibuka hingga airnya mengucur gemercik suaranya. Pasti Faqih juga bangun untuk solat tahajud, pikirnya. Busro tidak mau mengganggu pintu yg tutupan toh di dalam ada orangnya. Tapi ketika ia masuk ke dalam kamar sebelah, ada aroma wangi kembang melati yg menyengat hidungnya. Semakin ia masuk , aroma makin menyengat dan bahkan berganti menjadi busuk kayak bangkai tikus. Busro hampir muntah. Ia melongok ke dalam bak yg airnya penuh itu..nampak bangkai tikus bener ngambang di bak dengan usus terburai.

" Hoek !! Hoek !!" Busro akhirnya muntah juga. Ia tak kuat menahan mual perutnya ketika bau bangkai itu terus menusuk hidungnya. Busro menengok kamar sebelah sudah terbuka. Busro masuk saja ke dalam kamar mandi yg kosong. Lagi2 dalam bak mandi yg airnya merah darah itu mengambang potongan tangan manusia.

" Astagfirullah aladziiim..ya rob.." gumam Busro sambil membaca surat Yasin dan Al Falaq. Suasana didalam kamar jadi sangat senyap dan tak seorangpun dari kawan2nya yg tidur mau bangun solat tahajud atau menemani Busro. Saat yg sangat menegangkan itu, tiba2 lampu mati hingga ia tak bisa melihat benda sekitar dapur dan ruang belakang. Busro mau cari center atau hp gak bisa melihat apa2. Sebenarnya villa itu ada ruang generator yg bisa nyalain listrik dadurat. Tapi saat gelap gulita begini siapa yg berani keluar dari rumah untuk menghidupkan diesel yg berada di samping garasi.

Belum lagi Busro bisa melihat arah kamarnya tiba2 mendengar suara tangisan dari kamar mandi yg tidak jadi ia masuk tadi. Tangisan itu makin lama makin keras dan membuat tubuh Busro merinding.

" Astagfirullah aladziiim..Allahu Akbar !! Laillah hailallah.." seru Busro tak didengar siapapun. Busro mencoba berjalan merambati dinding rumahnya menuju kamar musholla. Tiba2 ia kembali mendengar suara wanita misterius yg kemarin terbawa mimpi.

     " Busroo...bukalah matamu. Ibu akan selalu melindungimu." suara wanita itu. Ah..benar juga.. ternyata Busro tengah bermimpi.

     " Astagfirullah aladziim.  ya Robby, Alhamdulillah.." Busro melingkap selimutnya yg mengurung semalaman karena udara benar2 sangat dingin malam itu.  Lalu kemana wanita misterius yg telah menolongnya itu ?

    Pagi2 sudah ada penjual cabok rambak keliling. Emak2 berkebaya mengingatkan impian Busro semalam.

     " Cabokrambak. mas "

     " Makanan apa itu ?"

      Makanan kas Solo. Lontong yg dipotong- potong tipis, ditaburi sambal wijen dan karak. Busro pesen buat semua teman yg mau.

     "Buatkan kami semua mbak" kata Busro.

      "Mas datang dari kota ya?" tanya penjual cabok rambak itu dengan tatapan aneh.

        "Betul mbak. "

        "Hati2 mas kalau lewat tikungan dekat batu besar itu, suka diganggu Bagong"

        "Bagong itu kan punakawan to mbak"

        "Bagong itu setan penunggu gunung ini" kata penjual cabok rambak. Busro memahami pesan perempuan itu seperti yg menemui di dalam mimpi.

TEMPAT  WINGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang