[04] TERLAMBAT

2 1 0
                                    

"Gue tau gue terlihat murahan di mata lo, tapi apa gue salah berjuang buat dapetin orang yang bikin gue semangat buat bertahan hidup?"

***

Setelah beberapa hari Clarissa berada di rumah sakit, akhirnya ia bisa kembali menghirup udara bebas dan kembali ke rutinitasnya sehari-hari. Seperti saat ini, ia sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ia mulai mengemudikan mobil sport kuning kesayangannya membelah jalan raya, dan tak lama kemudian ia sampai di parkiran SMA GENTARA.

Ckitt

"Huftt I'm ready to be a Queen Bee, let's start it" menghembuskan nafasnya berat dan perlahan turun dengan tampang 'QUEEN BEE' nya.

"Dia ngga masuk dua hari ya?"

"Hadehh kenapa malah masuk lagi sih?!"

"Mending dia ngga masuk adem ayem nih sekolah!"

"Makin cantik aja"

"Pesona Clarissa emang ngga pernah pudar!"

Dan Masih banyak lagi bisikan-bisikan bahkan pekikan siswa terhadap dirinya. Ia terus melangkahkan menuju kelasnya. Saat di koridor, ia berpapasan dengan inti LÖWE.

"Hai Clarissa!" sapa Iky. Bukannya membalas sapaan dari Iky, ia malah menatap Ganendra dengan tatapan memuja dan mulai bergelayut di lengan Ganendra.

"Ganendra mau kemana? Clarissa ikut yaa" pintanya. Fyi sebutan Ica hanya orang rumah yang tahu.

"Ga!"

"Udah deh, lo itu harusnya sadar kalo Ganendra itu ngga suka sama lo! Dia risih tau ngga sama tingkah murahan lo ini." Pedas Ferro membuat Clarissa perlahan melepaskan rangkulan tangannya dari lengan Ganendra membuat sang empunya lengan melirik Clarissa sekilas.

"Aduhh ini si Ferro punya mulut comel bet dah her-an." gumam Iky yang terdengar oleh Arhan.

"Lo tuh harusnya sadar diri. Lo tuh cewe tapi ngejar ngejar cowok yang ngga suka sama lo sampe segitunya, bukannya dapet simpati. Jatohnya kek ngga punya harga diri tau ngga!" lanjutnya lagi.

"Aduh si Ferro malahan dilanjutin, mana ucapannya pedes banget kek udah makan cabe sebaskom lagi."

"Ucapan si Ferro bikin mental breakdance eh salah breakdown anjirr!" timpal Arhan.

Clarissa terdiam walaupun hatinya lagi-lagi sakit sangat sakit mendengar ucapan yang Ferro lontarkan kepadanya dihadapan semua orang.

Ia mengangkat kepalanya, "Gue tau gue terlihat murahan di mata lo, tapi apa gue salah berjuang buat dapetin orang yang jadi penyemangat gue buat tetep hidup?" ucapnya sambil tersenyum. "Gue ngga tau gue punya salah apa sama lo, sampe sampe lo sebegitu ngga sukanya sama gue. Terserah lo mau nilai gue kaya gimana, yang pasti gue ngga akan nyerah buat perjuangin Ganendra!".

Clarissa menatap Ganendra dengan senyum hangatnya, "Aku ke kelas dulu yaa babay!". Bukan kelas yang menjadi tujuannya, tapi taman belakang tempat biasa ia menyendiri disekolah. Sepeninggalan Clarissa, inti LÖWE kembali melanjutkan langkah mereka.

"Menurut gue ucapan si Ferro kebangetan sih"

"Iya, bikin orang kena mental"

"Tapi menurut gue si Ferro ada beneran sih"

"Tapi kata katanya pedes bet"

"Kesian gue sama si Clarissa."

"Udahlah idup kita aja udah ribet, mending masuk ke kelas belajar biar pinter!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm A Queen Bee [CLARISSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang