Alhamdulillah akhirnya bisa juga nge-up part yang ini :')
Setelah sekian purnama mengumpulkan niat untuk nulis lagi. Maaf dan makasih bagi yang udah nanyain kapan up cerita ini lagi. Walaupun hanya 1-2 orang, hihi :')
Hihi :') selamat membaca buat kamu, walaupun ceritanya masih amburadul. Oh iya mulai dari part ini dan seterusnya akan ada beberapa nama atau panggilan yang akan diubah ke nama lokal nantinya, walaupun gak lokal-lokal kali. Jadi yang baru baca harus sabar dan teliti buat bacanya yaa. Mohon maaf juga masih banyak typo dimana-mana. Mohon dikoreksi yaa teman-teman.
Yeseon = Yeseon (tetap)
Eomma = Mama Yesi (Nadia)
Eoppa = Papa Yesi (Anton)
Oppa Yesi = Hanbin (tetap)
Mino = Mino (tetap)
June = June (tetap)
Jin-Young = Jino
Ahjumma/ ART = mbok Narmi
Penjaga rumah = pak Tarjo
Seiring berjalannya cerita ini cast atau tokoh akan ditampilkan satu persatu yaa.
.
.
.
Pagi ini seperti biasa. Tak ada sesuatu yang special menurut Yeseon. Ia menghela nafas dalam ketika matanya baru terbuka untuk bangun. Memandangi langit-langit kamar bernuansa putih itu. Diliriknya jam yang menggantung di dinding. Jarum menunjukkan arah ke angka enam. Matanya kembali terpejam dengan diiringi senyuman. Sepertinya ia membanyangkan sesuatu.
" Cepat sekali waktu berlalu, baik lah karna minggu depan kita akan setiap hari bertemu,........"
" Aku akan bertemu oppa (Jino) setiap hari " Gumamnya menggigit selimut saking girangnya.
" Setiap hari, hehe, setiap hari... aku akan bertemu wajah tampan dan menenangkan itu setiap hari..." ia tak henti-hentinya bermonolog sendiri dan tersenyum, tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada rumah tangga nya suatu hari nanti.
Sampai gumaman dan senyum itu luntur ketika dering telfon dari hp nya berdering nyaring.
" Siapa yang menelfon pagi-pagi begini" kesalnya mengambil hp tersebut.
Ia tertegun seketika melihat nama yang tertera di layar handphone nya. Bermaca-macam pikiran muncul seketika dibenaknya.
"Halo, ma? Kenapa?!
Dari seberang telfon mama Yeseon (Nadia) menyapa anaknya.
"Kamu udah bangun?" gak siap-siap kekampus nak?!"
" Sekarang kan hari minggu , ma. Aku gak kekampus. Libur." Ada apa ma? Papa baik-baik aja kan? Atau ada masalah? Kak Hanbin mana? Masih dirumah atau ditempat kerja?" Yeseon menyerbu mama nya dengan pertanyaan-pertanyaan klasik.
Nadia tertawa dari sebalik telfon mendengar pertanyaan anaknya yang seperti kereta api .
" Hahaha kamu ini, satu-satu ngasih pertanyaan tu, kenapa? Kan mama susah jawabnya." Nadia menarik nafas dan mulai menjawab. " gak kenapa-kenapa, mama Cuma kangen aja sama kamu. Padahal baru semalam ketemu. Papa kamu udah baikan. Kalau kakak kamu biasa lah dia ditempat kerjanya. Lagi pula dia udah tinggal sendiri"
Yeseon menarik nafas panjang menandakan bahwa ia lega mendengar bahwa papanya sudah baikan. Tapi ia mulai curiga, karna tidak mungkin orang tuanya menelfon pagi-pagi begini kalau bukan ada sesuatu. Atau jangan-jangan mereka mau kesini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret husband
RomanceDo you have any secrets? semua orang pasti punya rahasia, bukan? sini kuberi tahu sebuah rahasia ^_^ . . . mau tau kelanjutan ceritanya kayak apa? yuk yukkk jangan lupa vote sama commentnya yaa ^_^ gak maksa kok hihihi... ini tulisan pertamaku, hasi...