🧣 (chap 1) 🧣

482 57 7
                                    

Enjoy ❤

Dan selamat membaca (づ ̄ ³ ̄)づ

___________________________________

POV AUTHOR
°•°•°•°•°•°•°•°•°

[Pagi hari pukul 07.37]
.

.

.

.

.

.

.

"Hoammm"-seseorang tengah menguap Di ruang tamunya, kalender menunjukkan tanggal ** artinya hari minggu, hari libur kerja

"Membosankan"-ucapnya malas sambil menekan-nekan remot tv ruang tamunya

Dia sedang bermeditasi keseimbangan menggunakan satu tangan, sedangkan tangan lainnya ia gunakan untuk mengontrol remot guna mengganti siaran TV

(M/n) violentio, pekerja kantoran yang terbiasa dengan kata Begadang ini slalu saja ingin sibuk setiap saat, bahkan ayah dan ibunya saja khawatir ia akan sakit suatu saat nanti karena dianggap bekerja terlalu keras, mereka juga sudah menyuruh anaknya ini untuk jangan terlalu sering begitu hanya untuk membiayai kehidupan mereka

Tapi bukan (m/n) namanya kalau tidak keras kepala saat di nasehati

"Abang~"-girang sang adik memeluk (m/n) dari belakang, rambut panjang yang diikat kebelakang dengan gaya ekor kuda itu bergerak kesana kesini karena yang punya kepala tidak bisa diam

(M/n) balas mengusak surai sang adik dari depan dengan tangan kiri nya sebelum mencium pipi gembul itu, (m/n) tersenyum tipis

"Ada apa hm?"-tanya (m/n) lembut, menarik sang adik agar duduk Di depannya

Rambut yang berantakan di perbaiki olèh (m/n), elusan lembut yang membuat sang adik nyaman dengan sentuhan kakaknya masih terus bertahan

"Hehe yana mau beli cilok di tempat biasa, tapi besok yana ada les dan tempat lesnya kan ada di arah sebaliknya bang, udah malam pula. abang bisa beliin untuk yana gak yah? Soalnya kan searah sama kantor abang kedai ciloknya, abang juga pulang malam. yana gak papa makannya tengah malam yang penting ciloknya ada✨"-ujar sekaligus tanya sang adik a.k.a yana dengan semangat kepada (m/n) yang tersenyum

(Kedai ciloknya buka malam hari jam 7-10 pm gitu yeh, saiya sering beli dan emang biasanya buka jam segitu hehe. Ditempat saiya jam 7-10 itu rame orangnya pada gosip atau gak maen voli malam. jadi jangan heran kenapa jualannya jam segitu)

Helaan nafas lembut (m/n) berikan sebelum mencubit pipi gembul itu

"Baiklah baiklah, kau ini, sudah cukup berisi pengen makan cilok lagi? Bukankah stok di kulkas waktu itu ada banyak? Kurang?"-ujar protes lembut dari (m/n) bertanya dengan sedikit nada ceramah didalamnya, yana balik cekikikan sendiri, memeluk tubuh (m/n) lebih erat

"Hehe iya bang, kurang~ kan cuma dibeliin 2 kardus sama mama"-cengir yana, (m/n)? menggeleng aja ngedenger hal itu, 2 kardus cuy. Kurang banyak :)

.

.

.

(Skip~ Besoknya kantor (m/n) Jam 2 siang)

.

.

.

(M/n) baru saja tiba dan siap memarkirkan motor kebanggaannya, saat langkahnya tertuju kearah pintu kantor, manik (h/c) yang tajam balik menatap gerbang tepat dimana sebuah kedai masih kosong melompong tanpa seorang pedagang, (m/n) tersenyum dan balik menggeleng sambil lanjut berjalan ke kantornya

Ratusan Ribu tahun Yang Lalu [ Tensura x S!M/R ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang