Part 21

28.8K 3.5K 113
                                    

AWAS TYPO MENODAI MATA!

Marcello menggenggam jari telunjuk putranya dengan lembut, kedua matanya menyorot sendu kearah sebagian wajah Eljio yang terhalang oleh alat bantu pernafasan. Marcello benar-benar panik saat melihat anak bungsunya terkulai di gendongan Arga.

"Jio bangun nak, gak mau marahin Daddy yang udah berani nyentuh jari tangan kamu hm?" tanya Marcello sambil mengeratkan genggamannya di jari telunjuk putranya.

Ceklek

Pintu terbuka, memperlihatkan Arga dan Gara yang berjalan masuk sambil membawa paper bag berisi selimut dan jaket. Mereka sengaja membawanya dari Mansion, karena sangat khawatir dengan selimut di rumah sakit yang tidak terjamin keberesihannya.

"Masih belum sadar dad?" tanya Gara dan Marcello menggelengkan kepalanya.

"Sepertinya adik mu marah kepada Daddy." Marcello tertawa pelan setelah mengatakan hal tersebut.

"Dia marah kepada kita semua." kata Arga sambil memandang sendu kearah Eljio.

Marcello menghela nafasnya berat kemudian kembali fokus kepada Eljio, dia tidak akan pernah membiarkan sesuatu apapun terjadi kepada putranya. Setelah ini sepertinya Marcello harus mengurung Eljio tetap berada di dalam Mansion.

Sedangkan di kediaman Biantara sendiri. Ayudia kini sedang di landa kebingungan, pasalnya Sakira mengamuk dan tidak sengaja melemparkan buku dengan judul My Life itu kedalam perapian.

"Argh sialan! Kenapa semakin rumit saja." Ayudia mengacak rambutnya frustasi. Dia benar-benar putus asa, Ayudia sudah bermimpi akan memiliki dunia ini, karena dia yang mengatur segalanya. Tapi ternyata semuanya kacau, dia tetap tidak bisa mengendalikan dunia Novel ini.

Ayudia sebenarnya bukanlah sang penulis, dia adalah salah satu pembaca yang begitu terobsesi dengan Novel My Life.

Nama aslinya adalah Ayudiara seorang pekerja bank, dia korban tabrak lari. Itu juga sebenarnya adalah salahnya sendiri, karena dia terlalu fokus kepada Novel yang sedang dia baca.

Ayudia meninggal di tempat, namun saat kembali membuka mata dia sudah berada di dalam tubuh ibu protagonis. Dia tentu saja senang, Ayudia langsung saja menulis kembali Novel My Life di buku lain. Novel tersebut tamat dengan jalan cerita yang sedikit di rubah oleh Ayudia, namun tiba-tiba saja semua tulisan di dalam Novel tersebut hilang saat seorang figuran antagonis tidak bisa Ayudia kendalikan.

Alvaizi Eljio Brawijaya.

Seharusnya Alvaizi itu bertingkah seperti yang tertulis di dalam Novel, namun ini tidak. Karakter itu seperti memiliki pemikiran sendiri dan sifatnya benar-benar di luar dugaan.

"Apakah ini hukuman tuhan untuk ku, karena mencoba merubah kehidupan seseorang. Tapi ini kan hanya dunia Novel? Atau sebenarnya bukan." gumam Ayudia.

.

.

Krisar bertanya-tanya, kemana adiknya pergi. Anak itu tidak memberi kabar, bahkan Dewa selaku teman sebangkunya tidak tahu kemana perginya Eljio. Yang pasti ada kaitannya dengan kembar Brawijaya yang sama tidak masuk sekolah selama empat hari ini.

"Eljio, dimana sebenarnya bocah itu." geram Krisar, dia benar-benar khawatir dengan keadaan Eljio.

Sedangkan di rumah sakit, semua anggota keluarga Brawijaya berkumpul di ruang rawat Eljio saat mendengar dari Marcela jika anak itu telah sadar.

Incredible FigureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang