Bertemu denganmu adalah sebuah anugrah, namun menjadi kekasihmu mungkin akan menjadi hal indah.
-Vania Tri Maheswari.00. Awal Kisah Kita.
"Van ambilin spidol ya di meja ibu. Van ambilin buku ya dimeja ibu. Van! Van! Van! Always Vania!" gerutu gadis cantik dengan rambut hitam panjang yang terurai tak ia ikat.
Ia berjalan ditengah sepinya lorong di salah satu sekolah, dengan mata yang melirik kesamping kearah sebuah jendela kelas yang tak terlihat satu murid pun disana. Langkahnya sangat cepat namun matanya terus menatap kearah jendela.
Brak!
"Aw.."
Rintihan itu terdengar dari mulutnya saat ia tak sengaja menabrak seseorang yang ada didepan nya.
"Kalo jalan pake kaki."
"Lah, emang pake kaki!" jawabnya tak terima.
Ia melipir kesamping orang yang ditabraknya. "Eh.. Eh.. Eh.." badan nya tak seimbang karena ternyata tali sepatunya lepas dan tak sengaja ia injak.
Tangan nya refleks meraih tangan orang yang ada disampingnya hingga membuatnya terjatuh ke lantai dengan posisi ia tertindih oleh badan atletis lelaki dengan sepatu ber-merk Adidas.
Bruk!
Cup!
Bibirnya tak sengaja bertabrakan, membuat matanya membola kaget. Jantungnya pun berdetak lebih kencang dari biasanya.
Vania mendorong badan lelaki yang menindihnya, hingga ia pun terlentang disampingnya.
"FIRST KISS GUE!!!!!" pekiknya memegangi bibirnya yang tak sengaja mendapat sebuah kecupan dari lelaki yang ada disampingnya.
Vania bangkit dan melirik lelaki yang sedang menepuk seluruh bajunya, membersihkan debu diseragam putih abu miliknya.
"Dih!"
Lelaki yang bernama Arya itu bergidik jijik dan segera bangkit meninggalkan Vania yang masih memegangi bibirnya dengan raut wajah sedih.
Ia pergi begitu saja tanpa kata, bahkan kata maaf pun tak keluar dari mulutnya.
"Heh!" panggil Vania saat Arya mulai berjalan meninggalkan nya. Arya terdiam dan membalikan tubuhnya melirik kearah gadis cantik yang baru saja bertabrakan bibir dengan nya.
Arya mengangkat kedua alisnya menatap tajam Vania.
"Bantuin hehehe." cengengesan Vania mengulurkan tangannya.
Arya mengangkat kedua bahunya dengan sinis, dan meninggalkan Vania seorang diri.
"Nempel doang gak bisa dibilang kiss sih. Jadi masih suci bibir gue." gumamnya me-lap bibirnya dengan jempol miliknya.
Ia meneruskan langkahnya untuk pergi Ruang Guru dan kembali ke kelas dengan membawa spidol dan buku paket Matematika.
Ia berada dikelas XI IPA 2, dan tempat duduknya berada dipaling belakang bersama teman nya, Gea.
"Mau liat gak? Gue punya yang baru." bisik Gea pelan karena takut ketauan oleh Guru yang sedang menjelaskan rumus Matematika di papan tulis.
"Apaan?"
Gea berbisik tepat ditelinga Vania dan mungkin hanya Vania yang bisa mendengar ucapan temannya.
"Spongebob?" tanya Vania sesaat setelah Gea selesai berbisik.
Gea berdecak dan kembali berbisik.
"Sawadikap apaan?" bingung Vania.
Gea menghela nafas panjang dan berbisik kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
WISHES
ChickLit[SPIN OFF MINEFIELDS, BISA DIBACA TERPISAH] CERITA INI HANYA TERSEDIA VERSI PDF. Cerita ini berkisah tentang dua insan manusia yang memiliki sifat bertolak belakang dan terjebak dalam hubungan tanpa kejelasan selama beberapa tahun lamanya. Seorang g...