Hi, apa kabar?
Do you miss us?
☺️—————
Enjoy the dishJam menunjukkan pukul 10.00 AM dengan langit biru pagi nan cerah, dan sedikit terasa terik mengenai punggung telanjang bernodakan puluhan kissmark cinta milik pemuda cantik.
Tubuh si cantik bergerak risih tatkala merasakan punggungnya seperti terbakar, dan dengan berat hati tanpa membuka kedua pelupuk matanya si cantik menutup kasar gorden jendela tersebut. Kembali tertidur tanpa memperhatikan sang kekasih yang diam-diam menaruh atensi penuh ke tubuh telanjangnya.
Jisung tidak sadar karena maniknya masih terpejam, tapi menurut Jaemin lelaki itu sengaja menggoda birahi yang mudah terpancing.
Jaemin mendekati tubuh Jisung-nya yang mulai akan terpulas, menyentuh lembut tulang pipi, bibir berbentuk hati nan tebal, dan berakhir meraba punggung mulus Jisung. Menariknya lebih dekat sebelum Jaemin menghadiahi lumatan acak dan berantakan agar Jisung terbangun dari calon bunga tidurnya.
“Anhhh”
Berawal berbaring menyamping, sekarang Jaemin telah menindih tubuh Jisung-nya. Sembari bergulat lidah, di bagian bawah tanpa ditutupi sehelai benangpun mulai memberikan ereksi luar biasa pada si cantik.
“Shhhh ngghhhmpph ah ahh ashhh, jaem-nggh”
Desahan Jisung terendam oleh ciuman intim dan menuntun itu. Jisung mengalungkan kedua tangannya dengan di bagian bawah mengangkang selebar mungkin agar mudah di jamah dominannya.
“Ma-masukhh anhhh~”
Cairan precum Jisung mengalir deras dari penis tegangnya, menyadari kekasih seksinya akan klimaks Jaemin mulai memuaskan submisif-nya dahulu. Mengocok penis si cantik sebelum mulai ke level tempur.
“AANNGGHHHH”
Jisung klimaks banyak tanpa membutuhkan cairan pelicin, Jaemin langsung membasahi kebanggaannya sebelum memasuki rumah tetap si junior Na.
“Anhhkk, sen-sensitif..”
Tanpa membuang-buang waktu lebih lama, Jaemin langsung menggerakkan pinggulnya kuat menghantam titik terdalam Jisung hingga bengkak.
“Anhhh ahh ah ahh! Ahh, hyu-ahh! Pe-pelan hiksss ahh! Nghhh ahh!”
Desahan nikmat bercampur isakan tangis menjadi salah satu musik terindah bagi Jaemin, layaknya penyemangat di setiap paginya. Benar, setiap paginya.
“Ketatkan hole-mu, sayanghh ahhh! Yeahhh, begitu..arghh”
Sedangkan bagi Jisung, geraman Jaemin yang paling seksi seperti lolongan serigala buas. Lolongan kemenangan usai mendapatkan mangsa, dan itu layak digambarkan Jaemin saat ini.
Asyik menggerakkan pinggulnya hingga memberikan hentakan demi hentakan kuat mengarah prostat kecil yang sudah membengkak. Linu, nikmat, nyeri, dan sakit bercampur tapi ia tidak bisa menolak.
“Le-lebih cepat, hyunghhh ahh! Aaa aah”
Jisung menancapkan kuku-kukunya ke punggung telanjang Jaemin, membagi rasa yang ia rasakan sebelum keduanya klimaks di tempat masing-masing.
“Ngghhh” Lenguh Jisung merasakan lubang analnya basah dan hangat.
Cupp~