Yook klik bintangnya dulu sebelum membaca.....
****
Zoey menyambutku dengan senyuman yang mengembang ketika aku menghampirinya. Aku menyempatkan diri menoleh ke belakang untuk memastikan cowok ini tidak melihat apa pun yang terjadi antara aku dan Jace tadi. Posisiku memang sedikit terhalang oleh tembok pos jaga di samping gerbang. Itu membuatku bisa bernapas lega karena tidak perlu mencari alasan untuk menjelaskan pada Zoey tentang kejadian aneh yang baru saja aku alami.
Bagaimana tidak aneh. Jace berbisik dengan cara yang vulgar di telingaku. Mengucapkan kalimat yang sangat tidak masuk akal. Kalimat yang membuatku mengambil langkah untuk segera pergi meninggalkannya. Bahkan aku masih merinding jika harus mengingat kalimat yang diucapkan oleh pacar sahabatku ini.
"Maaf lama," ucapku ketika masuk ke dalam mobil milik Zoey.
Zoey tersenyum sambil menyalakan mesin mobilnya. "Santai aja. Memang habis apa tadi di pos?"
"Aku ada urusan dulu sama pacarnya Sheryl," jawabku mencoba tetap jujur.
"Ada apa sama pacarnya Sheryl?" tanyanya lagi seiring dengan mobil yang mulai bergerak.
"Mereka ada sedikit masalah. Sheryl minta tolong gue buat sampein pesan ke Jace."
"Oh, aku kira ada apa," gumannya seraya tersenyum kecil padaku.
Mobil sudah melaju meninggalkan sekolah dan berbelok menuju jalan utama. Aku sempat melihat Jace dan teman-temannya keluar dari tempat parkir motor di sisi barat sekolah. Dia mendahului mobil Zoey sambil sedikit menoleh ke arahku. Aku bisa melihat seringainya dari balik kaca helm. Entah kenapa, Itu membuatku merinding.
"Mau makan siang di mana?" Zoey menyentak lamunanku.
"Enggak, ah. Aku mau makan siang di rumah aja," tolakku dengan sopan.
"Ummp, oke."
Aku mendengar nada kecewa dari suaranya.
"Kamu ikut makan siang di rumahku aja." Aku mencoba menghiburnya.
"Boleh?" Dia balik bertanya.
"Boleh."
Mobil sudah sampai di depan gerbang rumahku. Berhubung rumahku tidak punya garasi yang cukup untuk mobil Zoey, akhirnya mobil itu diparkirkan di bahu jalan depan rumah.
Kami masuk rumah dan aku berteriak memanggil Ibuku. Itu sudah menjadi kebiasaanku.
"Ma, Kat pulang!!"
Biasanya ibuku menjawab dari dapur. Namun, kali ini tidak ada jawaban. Tanda kalau dia sedang tidak ada di rumah.
"Langsung ke meja makan aja, yuk," ajakku. Aku sudah lapar dan berharap sekali kalau meja makan sudah penuh dengan menu makan siang kesukaanku.
Zoey menurut. Dia menaruh tas sekolahnya di ruang tamu dan mengekor di belakangku menuju ruang makan.
"Ibu kamu ke mana?" tanya Zoey. Dia mengedarkan matanya ke penjuru rumah. Memandang setiap gambarku dan keluargaku di dinding ruang makan.
"Mungkin belum pulang dari restoran," jawabku. Aku mengangkat penutup makanan di meja makan dan menemukan lauk pauk yang masih hangat di sana. Ibuku pasti ada di rumah tadi siang.
"Ibumu kerja di restoran?" Zoey berjalan ke arahku setelah selesai melihat dua buah foto yang terpajang di nakas.
Aku mengangguk sambil sibuk menyiapkan piring untuk kami berdua. "Mamaku punya restoran sunda kecil-kecilan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia-lo-gue
Teen FictionKaty jatuh cinta pada Jace, Atlet basket kebanggaan sekolahnya. Namun, ternyata cowok tampan itu malah memilih Sheryl, sahabat baiknya sebagai pacarnya. Demi mengobati rasa kecewanya, Katy menerima cinta seorang cowok pintar bernama Zoey. Tanpa di d...