Menyusui boneka berwujud laki-laki dewasa yang tampan, itu gila.
Dalam hidupnya, Sakura tidak pernah membayangkan akan melihat sebuah boneka yang bisa hidup setelah tanpa sengaja menempelkan darahnya ke dahi boneka tersebut.
Hal yang paling mengeju...
Dalam hidupnya, Sakura tidak pernah membayangkan akan melihat sebuah boneka yang bisa hidup setelah tanpa sengaja menempelkan darahnya ke dahi boneka tersebut.
Hal yang paling mengejutkan lagi, ketika boneka itu membuka matanya, hal pertama yang terucap, adalah namanya.
"K-kenapa kau bisa hidup?"
"Sakura ... tubuhmu sangat harum. Manis ... aroma apa ini?"
〰️〰️〰️〰️〰️
DONT LIKE DONT READ!
Tokyo, 06:00 AM.
Seorang gadis berambut merah muda yang panjangnya sepinggang, tengah berjalan menyusuri trotoar. Sesekali ia menyelipkan rambutnya ke belakang telinga, saat angin berembus cukup kencang.
Haruno Sakura, itulah nama gadis tersebut. Ia berusia tujuh belas tahun; mempunyai tubuh yang mungil, warna rambut yang unik, sepasang mata zamrud, dan tidak terlalu tinggi. Penampilannya cukup sederhana, dan ia mengenakan kacamata bulat yang cukup tebal karena penglihatannya yang terganggu. Dan saat ini, statusnya adalah sebagai pelajar di Tokyo High School, di kelas tiga.
Dengan senyum yang menghiasi wajahnya, Sakura mempercepat langkahnya saat melihat gerbang sekolahnya sudah dekat. Ada beberapa murid yang juga sedang berjalan ke sana. Dan begitu melewati gerbang, ia disambut oleh dua murid——ketua osis dan wakilnya untuk memeriksa penampilan setiap murid yang akan masuk.
"Kau boleh masuk," kata Gaara——pemuda berambut merah——selaku ketua osis.
Sakura menganggukkan kepalanya, dan melangkah memasuki gedung sekolah. Selama perjalanan menuju kelasnya, dapat ia lihat beberapa murid menatapnya, bahkan ada yang sambil berbisik-bisik. Ia menundukkan kepalanya, dan meremas tas sekolahnya dengan erat. Hal ini sudah terbiasa terjadi padanya. Penyebabnya, mungkin karena kacamata yang ia pakai, serta sikapnya yang pendiam.
