Bercerita tentang dua sahabat yang sudah berteman dekat sejak sma. Kini mereka dipertemukan lagi di Universitas yang sama, sehingga keduanya menjadi lebih dekaf lagi.
Sebenarnya mereka berdua sama-sama menyukai, namun karena diantara mereka tidak ad...
Terlihat seorang gadis cantik, berkulit putih, berambut panjang, disertai pipi chubby-nya yang semakin membuat parasnya semakin menarik.
Gadis tersebut tengah terduduk ditaman kampus tempatnya mencari ilmu dengan wajah murung, bibir kecilnya kemerahannya terlihat cemberut.
Tiba-tiba saja seorang pria yang sebaya dengan gadis tersebut, mengagetkannya dari belakang, sehingga membuat gadis tadi sontak berdiri dari posisinya semula.
"Aku membencimu sungguh" umpat gadis tersebut dengan wajah semakin cemberut.
Pria tadi justru tertawa puas melihat gadis tersebut yang tampak kesal dengannya saat ini.
"Ren-a¹, kenapa hari ini terlihat murung sekali? Apa kau baik-baik saja" tanya pria tersebut dengan wajah yang semula ceria berubah menjadi khawatir.
Pria tersebut adalah Kim Jihyun anak kedua dari perusahaan Kim yang sangat terkenal di Korea, Jihyun juga merupakan sahabat dekat Ren sejak mereka bersekolah di SMA.
Hwang Yoon-Ren gadis cantik, yang saat ini tinggal sebatang kara dikarenakan kedua orang tuanya sudah meninggal sejak lama. Ren memiliki kondisi ekonomi yang buruk, untung saja otak pintarnya itu bisa membantunya memasuki Universitas ini.
Ren menggeleng pelan, semakin dewasa ia merasa hidupnya sangatlah sulit untuk dilanjutkan, terlebih saat ini ia sudah mendekati kelulusan di Universitasnya.
"Waeyo²?, Ada apa sebenarnya? Ceritakan padaku" pinta Jihyun.
"Jihyun-a, aku sedang sangat frustasi, biaya kuliah semakin mahal, dan saat ini aku justru harus berhenti bekerja, karena toko Haneul-ajumma³ ditutup" cerita Ren.
Bukannya memberikan saran untuk Ren, Jihyun juga ikut-ikutan melamun.
"Astaga kenapa kau juga ikut-ikutan melamun?" Tanya Ren gemas.
Jihyun segera menyadarkan dirinya "Aku akan membantumu mencarikan pekerjaan" ucap Jihyun tiba-tiba.
"Hore!! Gomawo⁴ Jihyun-a" Sorak Ren sembari memeluk Jihyun dengan sangat erat.
"Sama-sama Ren-a, aku sangat bahagia melihatmu kembali ceria seperti ini.
Seulas senyuman mengambang diwajah tampan Jihyun, ia sangat senang Ren, gadis yang sudah ia sukai sejak dulu memeluknya seperti ini.
"Nanti akan kucoba tanyakan pada Jaehwa-hyung⁵ tentang masalah ini" ujar Jihyun.
Ren melepaskan pelukannya dari Jihyun dan menatap pria itu penuh tanda tanya "Hyung? Kakakmu?" Tanya Ren.
"Gerae⁶, Jeahwa-hyung saat ini memegang sebagai ahli waris perusahaan Kim, jangan khawatir, Hyung orangnya baik sekali, tapi dia juga sangat tegas"
Ren mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti. Selama ia berteman dengan Jihyun, ia memang mengetahui tentang kakak dari Jihyun, namun ia sama sekali belum pernah bertemu dengannya.
"Bagaimana jika hari ini kita makan besar? karena aku sudah membantumu, jadi kau yang bayar makannya" pinta Jihyun.
Ren menatap horror kearah Jihyun "Bukannya tadi kau yang mau membantuku dengan senang hati?"
Jihyun tertawa puas melihat ekspresi Ren yang baginya terlihat sangat lucu tersebut.
"Aku hanya bercanda Ren-a, bagaimana? Mau makan bersama? Aku yang traktir?" Ren mengangguk dengan semangat.
Seperti biasa mereka makan disebuah warung pinggir jalan, warung tersebut memang langganan mereka sejak dulu.
"Jihyun-a" panggil Ren tiba-tiba.
"Hmm?" Tanya Jihyun yang tengah meneguk segelas air putih.
"Terima kasih banyak, semenjak Appa⁵ dan Eomma⁷ meninggal, aku benar-benar tidak memiliki siapa-siapa lagi"
"Tapi kau tiba-tiba saja datang kedalam kehidupanku, kau membuatku merasa ceria kembali, aku sangat bersyukur bisa bersamamu sampai sejauh ini" cerita Ren dengan mata berkaca-kaca.
Jihyun menatap Ren dalam-dalam "Bukan cuman kau yang bersyukur, aku juga merasa sangat bahagia semenjak kedatanganmu Ren-a"
"Mungkin saja kita memang sudah ditakdirkan untuk bertemu, jadi terima kasih kembali" balas Jihyun.
Ren yang mendengarnya tersenyum haru "Apanya yang terima kasih? Aku membuatmu senang? Kenapa bisa begitu?" Tanya Ren penasaran.
Jihyun mengambil tisu lalu membersihkan air mata Ren yang sedari tadi tertahan "Ada alasan khusus, dan saat ini belum saatnya kuberitahukan padamu"
Ren yang mendengar balasan dari Jihyun memajukan bibirnya tanda kecewa, padahal ia sangat penasaran dengan balasan dari Jihyun tentangnya.
Hwang Yoon-Ren
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
