Blair

61 5 4
                                    

Blair Eloise Lancov mungkin terlalu sexy untuk datang di sebuah acara Prom Night. Gadis itu terlihat seperti Audrey Hepburn yang terlahir kembali, backless dress membuatnya menjadi karakter utama malam ini, benar-benar terlihat sangat menggairahkan. Sepasang sepatu hak tinggi rancangan Gianvito Rossi yang dipakai tampak elegant berpadu dengan kakinya yang panjang.

Di tengah kerumunan, Jayden Reign Carter dan Sara Noa Skyler, sepasang kekasih itu terlihat bersantai menikmati coke serta ambience yang ada di malam pesta sekolahnya.

"You look different tonight." Jayden tersenyum menatap Sara.

Gadis itu tampak salah tingkah mendengarnya.

"Hey!" Blair yang selalu terlihat mencolok dengan tatanan rambut yang memperlihatkan tengkuknya, berjalan menghampiri temannya.

"Wow Blair, you look so hot. That dress perfectly fits on you." Gadis bernama Sara itu mencium pipi Blair.

"You look hotter." Balas sang pencuri spotlight.

"Thanks. Where's your bodyguards?"

"Why would I need them on my Prom?" Blair menolehkan kepalanya kebelakang terlihat risih dengan tatapan orang-orang di pesta itu.

"Semua orang kayaknya nggak kaget lagi kalau ratu sensasi bakal tampil gila di Prom Night." Sara tersenyum penuh arti.

"As they expected."

"Jadi kenapa lo tiba-tiba besok akan berangkat ke New York?" Di belakangnya Zefino Zev yang terlihat gagah dengan setelan kemeja lengkap dengan mata kagum menghampiri Blair.

"Sorry, nyokap gue beneran ngotot mengirim gue ke Le Cordon Bleu secepatnya." Blair menjawab, memberikan kecupan pipi singkat.

Brennon Ridge Osvaldo, ketua tim basket yang terkenal hanya menggilai Blair tersenyum masam dengan wajah kecewa berselindung tak jauh dari tempat gadis itu berdiri.

Alunan Nocturne in E flat major, Op. 9 No. 2 terdengar seisi ballroom.

"Kayaknya sebentar lagi dansa dimulai, gimana kalau Blair jadi partner dansa kamu?" Sara, gadis itu memberi ide kepada Jayden, kekasihnya.

"No." laki-laki dingin yang itu bersuara.

"Please, untuk kali ini aja babe." Sara terlihat sangat antusias.

"Kenapa harus sama cowok lo sih?" Gadis yang lebih sering dipanggil ratu sensasi itu memprotes temannya.

"Gue nggak bisa dansa dengan wheelchair."

"Don't be dramatic."

"Blair, lo mau kisah cinta gue semenyedihkan 'Me Before You'?" Balas Sara hyperbole.

"Kaki lo cuma patah, bukan cacat dan kisah cinta lo nggak menyedihkan." Blair memutar kedua bola matanya malas.

"Ayolah Blair, I can't even dance right now."

Blair menyerah, mengakhiri perdebatan antara dirinya dan Sara.

"Dance with me?"

".." Jayden menatap gadis itu tak bergeming.

"Please, babe? Setidaknya malam ini malam terakhir kita bisa seru-seruan, right before Blair move to New York." Sara memohon kepada kekasihnya dengan manja.

"You don't dance."

Lelaki itu menarik tangan Blair, membawanya ke tengah ballroom.

"Lo terlihat sangat terbuka." Jayden berbisik tepat di telinga kiri sang pencuri perhatian malam ini.

MisanthropeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang