Part 2

111K 7.6K 312
                                    

Gwen's POV

Hangat, lembut, wangi, empuk...
Rasanya aku ingin selalu memeluk apapun yang disampingku. Aku bersumpah demi apapun, ini nyaman sekali!! Aku baru ingat kalau aku punya guling sehangat ini. Eumm!!

"Bangun, sayang.."

Apakah aku bermimpi? Kenapa aku mendengar bisikan suara pria di depan telingaku? Please, jangan bangunkan aku. Aku tidak pernah tidur senyaman ini sebelumnya.

Dengan masih menutup mataku, kini aku merasakan sesuatu terus menjilati pangkal leherku. Drew?

Aku membuka mataku yang sungguh berat seperti ditempeli lem semalam. Aku melihat kabur, karena mataku baru habis bangun tidur, ada pria bertelanjang dada dan hanya memakai boxernya, sedang memelukku erat. Wajahnya tampan seperti pahatan dewa Yunani. Oh, indahnya mimpi.

Wait a sec! Aku sudah sadar dan sedang tidak tidur, berarti pria di depanku ini???

"KYAAAAAAAA !!!!"

Refleks aku menendang keras perut pria itu sampai dia meringis kesakitan. Aku sontak berdiri dengan masih membawa selimutku. Seketika aku melihat pakaianku, fyuuh syukurlah masih utuh.

"Ka..kau siapa!? Kenapa kau tidur seranjang denganku?!" teriakku gusar. Walaupun pria itu sangat tampan dan mempesona, setidaknya aku harus mempertahankan harga diriku kan.

"Kau tidak kenal aku, sayang?" tanya pria gila nan tampan itu berjalan mendekatiku. Aku mundur ke belakang, Ya Tuhan, pria di depanku ini FIX gila. Aku baru bertemu dengannya, dia sudah memanggilku sayang!?

"PERGI!! Pergi dari rumahku!!" teriakku lagi saat dia sudah berada di depanku. Dia tinggi, tubuhku hanya batas dadanya yang, Oh Shit, sangat menggiurkan.

Lalu aku dengar dia menggeram marah dan dengan cepat meraih daguku untuk mendongak ke atas.

"Kau berani bicara seperti itu padaku, hem sayang?" tanya pria itu tajam, menusuk mataku. Warna matanya abu-abu terang, mengingatkan aku pada.. Drew!!! Ya, aku ingat, anjing itu. Mungkin dia bisa membantuku.

"Drew tolong aku !!" panggilku kuat. Aku lihat pria di depanku ini tertawa mengejek. Menyebalkan cih.

"Drew tidak akan kemari sayang.." katanya lalu menarik pinggangku, menepis jarak di antara kami. "Karena dia ada disini."

"Mmmppphhhh!!!"

Tiba-tiba dia menarik leherku dan mendaratkan bibirnya tepat di bibirku. Astaga, apa yang dia lakukan!?

"Le..Lepas!!!" Aku memukul dadanya berkali-kali supaya dia melepaskanku. Bukannya lepas, dia malah menambah buas saja menciumku. Sial, pria ini mencoba menggodaku.

"Enggh!!" erangku saat bibirku di gigit kuat olehnya. Setelah itu, dia melepaskan bibirku tetapi tak memberikan jarak di antara bibir kami.

"Siapkan dirimu sayang, karena ini baru permulaan dariku." bisiknya tepat di bibirku. Aku ingin membalas ucapannya tetapi bibirku kelu. Rasanya kebas dan membengkak.

"Aku pergi dulu. Sampai ketemu lagi sayang. Muah." katanya sambil mengecup bibirku sekilas lalu keluar dengan cara melompat dari jendela.

Aku masih berdiri mematung karena kesadaranku sudah melayang kemana-mana. Setelah aku sadar, aku terkulai di lantai begitu saja. Syok, aku sangat syok. Ada pria gila yang tiba-tiba saja menciumku!? Ya Tuhan. Buru-buru aku menutup jendelaku dan menguncinya. Pria bahaya. Tampan tapi bar-bar.

Aku melihat sosok diriku di depan cermin. Wow bibirku merah dan bengkak. Astaga, ini ulah dari pria gila tadi. Apa maksudnya ini baru permulaan? Aku tak mengerti, lalu dimana anjingku, Drew?

Am I Alpha's Mate?? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang