Eight Immortals Murder

53 13 5
                                    

・・・
Our story tells real stories taken from various souces with the intention of learning in Indonesia language whit fair use.
・・・

Di kesempatan kali ini aku akan membahas sebuah kasus pembunuhan yang terjadi di Makau pada tahun 1985 yang sempat menghebohkan seluruh Asia.

Pembunuhan ini sering disebut sebagai "Eight Immortals Murder" sesuai dengan nama restoran dimana pembunuhan ini terjadi.

Dalam kasus ini seorang pria menghabisi pemilik restoran dan keluarganya karena sebuah hutang. Peristiwa ini juga disebut sebagai "Pork Bun Murders atau "Pembunuhan Bakpao Babi". Kenapa disebut seperti itu, well....

Restoran ini sebelumnya menjual bakpao daging, namun setelah kematian sang pemilik restoran dan keluarganya terungkap, beredarlah gosip dan urban legend yang mengatakan bahwa sang pembunuh menggunakan daging para korbannya yang telah dimutilasi sebagai isian daging bakpao dan menjualnya.

Benarkah rumor tersebut? Bagaimana kasus pembunuhan ini bisa terungkap? Mari kita bahas bersama-sama dalam Dark Case kali ini.

・・・

Pada tanggal 8 Agustus 1985, seorang pria yang sedang berenang di salah satu pantai yang berada di Makau menemukan beberapa potongan tubuh manusia yang terdiri dari kaki kiri, kaki kanan, jari tanggan, jari kaki dan sebuah telapak tanggan.

Saat menemukan beberapa potongan tubuh itu, pria itu segera melaporkan nya pada pihak yang berwajib. Polisi yang menerima laporan itu bergegas menuju ke tkp (tempat kejadian perkara)

Potongan-potongan tubuh itu di temukan dalam keadaan sudah membusuk dan di perkirakan sudah sekitar 2 hari berada di dalam air.

Dari beberapa potongan tubuh itu juga polisi menyimpulkan bahwa potongan tubuh yang di temukan itu bukan hanya milik 1 korban melainkan di perkirakan ada sebanyak 4 korban.

Awalnya para polisi mengira bahwa potongan tubuh tersebut adalah imigran ilegal dari daratan Tiongkok yang kapalnya tenggelam dan tubuh mereka kemudian dicabik-cabik dan dimangsa oleh hiu.

Namun dugaan itu segera di coret oleh pihak kepolisian karena setelah tim medis memeriksa potongan-potongan tubuh tersebut.

Hasil otopsi mereka menemukan bahwa potongan mayat itu terlalu halus, sehingga mereka dipotong dengan senjata tajam yang di lakukan oleh manusia bukan sebuah gigitan ikan hiu seperti yang mereka duga sebelumnya.

Jari-jari yang di temukan juga telah di hancurnya dengan sengaja, yang di lakukan oleh si pelaku untuk menyulitkan polisi dalam mengindetifikasi korban.

Tiga Minggu kemudian, beberapa potongan tubuh kembali di temukan di area pantai Makau.

Setelah penemuan kembali potongan-potongan tubuh itu akhirnya polisi membentuk sebuah tim untuk mencari tahu siapa mereka, apa yang terjadi sama mereka dan siapa pelaku sebenarnya di balik semua ini.

Para pihak berwajib melakukan investigasi sekeras mungkin untuk memecahkan kasus ini, namun sayangnya polisi tidak menemukan satu pun petunjuk apapun yang berguna dan kasus ini tidak terpecahkan selama delapan bulan.

Sampai akhirnya pada April 1985, markas besar polisi Makau Corpo de Polícia de Segurança Pública (CPSP) dan band interpol guangzhou china menerima sebuah surat dari seorang pria yang mengaku khawatir pada kakak laki-lakinya karena sudah tidak menerima kabar dari sang kakak selama satu tahun.

Kakak laki-lakinya bernama Zheng Lin, dia adalah seorang pedagang kaki lima yang pindah dari guangzhou ke Makau sejak tahun 1960-an.

Kakak laki-lakinya bernama Zheng Lin, dia adalah seorang pedagang kaki lima yang pindah dari guangzhou ke Makau sejak tahun 1960-an

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crime storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang