Chanyeol melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Pikirannya berantakan saat melihat Sehun yang menangis di Video itu dan juga perkataan Jaehyun yang menusuknya. Chanyeol merasa menjadi manusia paling bodoh sekarang. Bagaimana mungkin ia bisa-bisanya tak mengerti perasaan Sehun? Lalu, kenapa Naeun melakukan itu di belakangnya? Mengapa harus menyakiti Sehun seperti ini? Apa perhatian Chanyeol tak cukup?
Bodoh memang. Chanyeol mengakui itu. Namun Chanyeol bisa apa? Ia tak tahu bagaimana perasaannya sendiri. Ia tak mau kehilangan Sehun maupun Naeun. Keduanya begitu berharga. Namun ia juga sadar jika mereka hanya akan saling menyakiti.
Motor Chanyeol berhenti di depan kafe tempat dimana Sehun bekerja. Ia melepaskan helm nya dan masuk dengan tergesa. Ia melirik pelayan-pelayan, namun tak menemukan Sehun ada di antara mereka. Ia pun menghampiri Hyun Jin, Noona pemilik Kafe yang sedang berbicara dengan salah satu pelayan yang hendak menyajikan secangkir kopi untuk pelanggannya.
"Hyun Jin Noona"
Hyun Jin menoleh. Tatapan nya berubah menyendu saat melihat sosok Chanyeol berdiri di hadapannya dengan penampilan yang tak serapih biasanya, juga nafasnya yang terengah.
"Kau mencari Sehun?"
Chanyeol mengangguk.
"Dia baru saja pulang dengan adiknya. Aku sengaja memberinya waktu untuk beristirahat di rumah karena sepertinya keadaanya sedang tidak baik-baik saja."
Wajah Chanyeol kentara sekali jika ia khawatir sekaligus menyesal.
"Aku memang tak tau pasti apa yang terjadi pada kalian berempat, Sehun, kau, wanita yang tadi datang pada Sehun, juga Jaehyun adiknya Sehun. Namun aku hanya bisa memberitahu mu. Sehun adalah anak yang baik. Hatinya begitu lembut. Jangan sampai kau membuatnya semakin terluka, Chan." ucap Hyun Jin.
Chanyeol mengangguk pelan sambil menunduk. Perkataan Hyun Jin memang sangat tepat.
"Berikan Sehun waktu. Dia perlu ruang untuk menenangkan pikirannya sendiri."
Lagi, Chanyeol hanya mengangguk. Ia membungkuk hormat pada Hyun Jin.
"Terima kasih Noona."
Setelah itu Chanyeol berjalan keluar dari kafe dengan lesu.
"Kau ternyata masihlah Chanyeol yang brengsek dan pengecut."
Suara datar itu menghentikan langkah Chanyeol yang baru keluar dari pintu Kafe. Ia yang berjalan sambil menunduk tak menyadari jika seseorang berdiri tak jauh darinya sambil bersandar pada dinding dengan tangan yang menyilang di dada.
Raut wajah Chanyeol berubah menjadi datar saat melihat siapa pemilik suara tadi.
"Kau masih tak sanggup melepaskan Naeun hingga kau menyakiti Sehun?" nada bicara itu sangat datar.
Rahang Chanyeol mengeras.
"Hubungan ku dan Sehun tak ada urusannya dengan mu Kim Mingyu!" ucap Chanyeol dengan nada yang begitu ia tekankan.
Orang itu, Mingyu, terkekeh. lalu ia menghadapkan dirinya pada Chanyeol. Matanya menatap Chanyeol remeh.
"Inilah seorang Park Chanyeol. Lelaki pecundang yang hanya bisa mempermainkan perasaan seseorang hanya demi keegoisannya sendiri. Benar bukan?"
"Tutup mulutmu!"
"Kenapa? Ucapan ku menusukmu hah? Kau pasti sangat tersinggung bukan? Jika kau masih tak bisa melepaskan Naeun, lepaskan Sehun. Biar aku yang menjaga dan membahagiakannya. Karena kau tak becus!"
Tangan Chanyeol mengepal kuat. Matanya menatap Mingyu seakan siap menerjangnya dengan pukulan paling kuat yang ia miliki.
"Mau menghajarku lagi seperti dulu hah? Lakukan Chanyeol! Dan itu semakin membuktikan bahwa kau tak pantas untuk Sehun!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOOT STORY AND SHORT STORY (CHANHUN FANFICTION)
FanfictionOne Shoot Story/Short Story dari Chanhun, baik itu Romance, ataupun Brothership. Pemberitahuan : - Baku non Baku - Terdapat kata-kata kasar - NC (18+) Maybe Warning! B×B Area🔞! Mature Content! Bagi yang tidak nyaman saat membaca cerita ini,bisa la...