Freya dengan terpaksa akhirnya diantar pulang oleh atasannya Pak Aska. Gadis itu sebenarnya tidak nyaman duduk berduaan di mobil dengan pria yang selama ini hanya dikenalnya melalui cerita teman-temannya. Seorang pria yang kedudukannya begitu tinggi yang seharusnya tidak bersama dengan Freya sekarang ini tetapi nyatanya pria itu juga yang sedang mengendarai mobilnya dengan santai menuju ke rumah Freya untuk mengantarkan gadis itu pulang.
Freya membisu diam selama di dalam mobil , takut untuk bersuara bahkan karena terlalu takut sampai-sampai Freya juga takut untuk bergerak. Padahal biasanya kalau di klub Freya berubah menjadi wanita dewasa yang begitu berani menggoda para pelanggan tetapi ketika berada bersama Aska, pria yang merupakan Bos di tempat Freya bekerja , gadis itu menjadi penakut karena memang Freya benar-benar takut berbuat salah takut akhirnya malah dirinya akan dikeluarkan dari perusahaan tempatnya bekerja padahal hanya inilah satu-satunya pekerjaan yang halal yang bisa Freya dapatkan.
"Kamu ternyata pendiam ya."
Suara berat membuat Freya menoleh ke arah Bos-nya itu. Gadis itu memang berbeda ketika waktu bekerja di kantor dan di klub karena kalau di klub Freya di tuntut harus bisa supel malah harus terlihat genit dan manja padahal jujur saja sebenarnya Freya adalah gadis yang pemalu.
"Sa..., Saya... " Akhirnya Freya hanya menghela napas panjang dan kembali diam. Gadis itu bingung harus mengatakan apa kepada Bos-nya itu.
Akhirnya mereka hanya diam membisu sampai mobil Aska tiba di depan rumah Freya.
"Terima kasih ," ucap Freya pelan sambil membungkukkan badannya sedikit lalu dengan cepat membuka pintu mobil milik atasannya itu.
"Besok kamu tidak usah masuk."
Mendengar ucapan Aska membuat Freya membeku dan tidak jadi keluar dari dalam mobil atasannya itu.
"Kenapa Pak ? Jangan pecat saya, saya janji kejadian seperti tadi tidak akan terulang kembali," kata Freya dengan nada memelas.
Aska menatap Freya dengan bingung, apa tadi kata-katanya ada yang salah ?
"Siapa yang memecat kamu ?"
"Tadi Bapak bilang saya besok tidak usah masuk ke kantor."
"Maksud saya menyuruh kamu tidak usah masuk ke kantor agar kamu bisa beristirahat dan agar kejadian seperti tadi tidak terjadi lagi, bukan karena memecat kamu," kata Aska menjelaskan.
Perkataan Aska membuat Freya menarik napas lega. Apa yang dipikirkannya rupanya salah dan dia sangat merasa lega akan hal itu.
"Maaf telah salah paham dan sekali lagi terima kasih Pak Aska," ucap Freya dan setelah mendapatkan anggukkan kepala Aska langsung keluar dari dalam mobil atasannya itu.
Freya segera masuk ke dalam rumah tanpa menyadari kalau Aska terus memperhatikannya sampai gadis itu menghilang dibalik pintu.
"Kenapa cepat pulang kamu ?" Suara Haris terdengar di telinga gadis itu.
"Ros, lihat nih anak kamu, jam segini sudah ada di rumah," teriak Haris memanggil Mamanya Freya.
Freya bisa melihat Mamanya keluar dari balik tirai yang terpasang sebagai pembatas antara dapur dan ruang tamu.
"Kenapa kamu pulang cepat ?" Tanya Rosa kepada anaknya Freya.
Mendengar pertanyaan Mamanya yang begitu tidak peduli membuat Freya hanya bisa menarik napas saja. Mamanya sudah benar-benar berubah, tidak ada lagi perhatian seperti dulu yang hanya dipedulikan oleh Mamanya, suami barunya saja.
"Freya tidak enak badan Ma, kayaknya masuk angin," jawab Freya pelan.
"Alah, pasti cuma alasan kamu saja, memang kamu tuh pemalas," celetuk Haris sambil menatap Freya sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Love
RomanceFreya awalnya hanya seorang gadis sederhana bekerja menjadi Office Girl, tetapi karena Ibunya yang menikahi lelaki bajingan membuat kehidupan gadis itu berubah total. Demi ibu yang disayanginya Freya terpaksa banting tulang untuk memenuhi kebutuhan...