Part 2

1.4K 134 12
                                    

Aska baru saja tiba di kantor bersama dengan asistennya Fendi. Pria tampan itu melangkah menuju ke lift yang akan mengantarkan dirinya ke ruangannya di lantai 25.

"Tolong kirimkan bunga mawar buat Mona, dan kamu sudah tahu kan apa yang harus di tulis di kartu ucapannya," ucap Aska sambil sibuk memainkan HP nya.

"Baik Pak Aska," sahut Fendi sambil menuliskan permintaan Bosnya di buku agenda.

Aska Mahendra seorang CEO di perusahaan multinasional berusia 35 tahun . Seorang pria tampan dan gagah. Terkenal dengan sifatnya yang dingin dan perfeksionis. Tidak boleh ada kesalahan apapun dalam bekerja dan pekerjaan, itu yang membuat pria itu disegani dan di takuti oleh kolega dan karyawannya. Bahkan hanya ada segelintir orang yang bisa dekat dengan Aska dan salah satunya Fendi asisten pribadi Aska yang tahu benar bagaimana sifat Bosnya itu.

Aska orang yang sangat tepat waktu. Kantor sudah seperti rumah ke dua bagi Aska hingga pagi-pagi pria itu pasti sudah berada di kantor.

Walaupun banyak orang mengetahui sifat Aska yang dingin tetapi para wanita tidak bisa jauh dari pria itu karena selain tampan dan kaya , Aska seolah mempunyai karisma yang mudah membuat seorang wanita bertekuk lutut di hadapannya dan menyerah dalam pesona dan gairah yang diberikan oleh seorang Aska.

Padahal para wanita tersebut tidak tahu ada sebuah rahasia besar dari seorang Aska Mahendra. Rahasia kelam dari keluarga besar Mahendra.

Aska dan Fendi telah sampai di lantai 25, tempat kantor Aska setiap hari bekerja. Tidak sembarangan orang bisa naik ke lantai 25 . Yang paling bisa mungkin cuma OB atau OG yang setiap hari ke sini karena tugas mereka yang harus membersihkan lantai 25 ini.

Setelah memberikan tugas kepada Fendi, Aska segera masuk ke dalam ruangannya. Dan betapa terkejutnya pria itu ketika melihat ada seorang gadis yang tergeletak di lantai ruang kerjanya. Bila melihat dari pakaian yang dikenakan olehnya adalah seragam OG di kantornya.

Aska segera menghampiri gadis itu dan berjongkok di depannya. Pria itu bisa melihat sesosok gadis yang berparas cantik dengan tubuh sintal  walaupun tertutup dengan pakaian seragam OG.

Pria itu lalu mengangkat tubuh gadis itu dan menopangnya di paha kekarnya. Terlihat wajah pucat yang begitu cantik. Entah kenapa ketika Aska melihat wajah gadis itu ada desiran halus menjalar di seluruh tubuh pria itu. Aska melihat tag nama di seragam OG gadis itu yang tertera nama Freya.

"Freya ,"gumam Aska. Pria itu lalu mengendong tubuh Freya yang termasuk mungil bukan tipe kesukaan Aska karena Aska lebih menyukai wanita bertubuh tinggi langsing bukan wanita seperti OG ini yang bertubuh mungil dengan lekuk tubuh terlihat jelas.

Pria itu lalu membaringkan Freya di atas sofa yang berada di ruangannya. Pandangan mata Aska menelusuri seluruh tubuh Freya. Mulai dari wajah cantiknya terus turun ke sepasang bulatan montok yang terlihat besar kontras dengan tubuh gadis itu yang termasuk mungil.

Aska merasa gairahnya tiba-tiba bangkit hanya karena melihat gadis di depannya ini padahal selama ini gairah yang di miliki biasa saja walaupun seks bukanlah hal yang tabu baginya bahkan pria itu rutin melakukan seks hanya sekadar melampiaskan nafsunya dan menyalurkan hasratnya sebagai seorang pria normal.

Tetapi dengan gadis di depannya ini gairah Aska seakan melesat keluar dan segera butuh untuk dilampiaskan. Aska mendekati Freya yang masih tidak sadarkan diri. Pria itu duduk di tepi sofa dan menundukkan kepalanya menatap wajah cantik Freya.

Aska tidak tahan lagi ketika melihat bibir ranum Freya yang berwarna merah muda dan pria itu langsung melumat bibir gadis itu dengan bernafsu tanpa memperdulikan kondisi Freya yang sedang pingsan.

Freya merintih dan kesempatan itu tidak di sia-siakan oleh Aska untuk menyelipkan lidahnya masuk ke dalam mulut Freya. Aska mengangkat tubuh Freya dan memeluknya erat. Lidah pria itu sibuk menjelajahi rongga mulut gadis karyawannya itu sedangkan telapak tangan Aska sibuk meremasinya dada montok Freya.

Nafsu rupanya telah merasuki Aska sehingga pria itu tidak memperdulikan lagi kalau apa yang dilakukan olehnya adalah bentuk pelecehan. Pria itu baru menyudahi ciumannya ketika merasa harus mengambil napas.  Bibir Freya sudah bengkak dan tambah merah akibat ciuman panas Aska. Pria itu dengan lembut mengusap mulut dan dagu Freya yang telah berlepotan Saliva.

"Kamu harus menjadi milikku Freya ," bisik Aska pelan lalu mencium bibir gadis itu kembali dan merapikan seragam OG Freya yang sedikit berantakan akibat ulah tangan Aska.

Aska baru menyadari bahwa tubuh Freya terasa panas , ketika tangan pria itu menyentuh kening Freya ketika akan menyingkirkan rambut gadis itu. sepertinya gadis itu demam makanya sampai bisa pingsan. Aska berdiri dan melangkah menuju ke meja kerjanya dan menelepon Fendi menyuruh asistennya itu untuk masuk ke ruangannya.

Pintu terbuka dan masuklah Fendi. Pria asisten Aska mengerutkan keningnya ketika melihat ada seorang gadis yang sedang berbaring di atas sofa dan sepertinya tidak sadar diri.

"Panggilkan dokter yang ada di kantor dan suruh ke sini," perintah Aska langsung ketika melihat asistennya masuk ke ruang kerjanya.

"Baik Pak ," sahut Fendi dan langsung keluar dari ruangan Aska.

Setelah selesai menelepon dokter kantor. Fendi masih mengerutkan keningnya. Pria itu heran kenapa CEO nya itu baru menyuruhnya masuk ke ruangannya padahal Bosnya itu sudah masuk lumayan lama ke dalam ruang kerjanya apa mungkin terjadi sesuatu sehingga ada waktu lumayan lama sebelum Aska menyuruhnya memanggil dokter.

Fendi menggelengkan kepalanya berusaha mengusir pikiran-pikiran buruk yang melintas di kepalanya. Lagian itu juga bukan urusannya. Apalagi Fendi tahu bagaimana tertutup pribadi Bosnya itu sehingga Fendi tidak mau ikut campur.

Beberapa saat kemudian datanglah dokter kantor , seorang dokter muda yang berjalan tergesa-gesa menuju ke ruangan CEO.

"Saya di panggil katanya harus segera ke sini," ucap dokter Aris ketika telah mendekati Fendi.

"Iya , ada seorang OG yang jatuh pingsan di ruangan CEO dan Beliau menyuruh Anda memeriksa Dok," sahut Fendi yang bergegas mengantarkan dokter Aris menuju ke ruangan Aska.

Diketuknya pintu ruang kerja Aska dengan pelan setelah mendengar jawaban dari dalam baru Fendi berani membukakan pintu ruang kerja CEO.

"Pak.., dokter Aris  sudah datang," ucap Fendi setelah berada di dalam.

"Bagus, tolong dokter periksa gadis itu , sepertinya dia demam," sahut Aska berusaha menjelaskan keadaan Freya.

Aris mendekati Freya yg masih terbaring pingsan. Tatapan kagum terlihat dari mata Aris  ketika melihat wajah cantik Freya.

Aska yang melihat tatapan kekaguman dokter itu terlihat tidak senang. Entah kenapa ada rasa posesif merasuk di dalam hati Aska. Seakan Aska tidak senang ada pria lain yang ikut mengagumi Freya.

Aska mengerutkan keningnya. Pria itu bingung apa yang telah terjadi dengan dirinya. Kenapa ketika bertemu dengan gadis yamg sedang berbaring di sofanya itu ada perasaan beda. Seakan ada benang merah yg mengikat dirinya dengan gadis itu membuat Aska ingin memiliki gadis itu.

To be continued..

Jangan lupa vote tekan ⭐ dan komen ya

Cerita ini nantinya akan diteruskan di karyakarsa karena temanya yg sedikit luar biasa dan seperti yg kalian tahu author kapok upload cerita di wattpad sejak cerita 2D  ( buat pengikut lama pasti tau tentang 2D 😁) , cerita 2D yg terus terusan di report oleh tangan jahil jadi silakan follow akun KK Author

https://karyakarsa.com/Destinlove69

Twin LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang