"Hahahaha" Meski sudah dalam mobil Jungkook masih saja tertawa , Hoseok juga tersenyum melihat dongsaeng kesayangannya itu bahagia.
"Kenapa sih kau suka sekali menggoda Jimin, hmm? Begitu gitu juga dia itu lebih tua" Ucap Hoseok begitu lembut.
Jungkook menoleh, lalu kembali fokus menyetir "Suka aja Hyung liat nya kalo marah, hehe"
Hoseok hanya menggeleng geleng kan kepala, ia memilih melihat keluar jendela sembari menikmati pemandangan yang sebenarnya terlalu sering ia lihat.
Mobil pun akhirnya berhenti, memperhatikan sekitarnya Hoseok lalu menoleh pada Jungkook dengan pandangan bertanya, "Pantai? "
Jungkook mengangguk-anggukkan kepalanya, menatap Hoseok dengan mata berbinar, "Ya! Aku tak tahu kenapa Hyung selalu terlihat sedih akhir akhir ini, makanya kubawa ke pantai agar perasaan mu lebih segar" Ucapnya.
Hoseok kaget dengan penuturan Jungkook. Apakah sejelas itu? Bagaimana dengan member lainnya? Apakah mereka juga menyadarinya?
Melihat Hoseok yang terdiam semangat pemuda kelinci itu perlahan sirna, "Apakah kau tak suka Hyung? Aku minta maaf lain kali tidak akan sembarangan" Ucap Jungkook dengan raut sedih nya.
Hoseok tersadar akan perilakunya, ia buru buru menghibur kelinci bontot nya ini.
"Oh no no no, tidak seperti itu kook, aku suka! tadi hanya sedang kaget saja. Maafkan aku oke" tutur Hoseok sembari menggenggam tangannya, menatapnya dengan tatapan bersalah karena sudah melukai hati sang adik.
"Benar? "tanya Jungkook
"Eung! " Jawab Hoseok dengan mantap serta mata nya yang kembali berbinar sembari menampakkan senyuman manis miliknya.
"Kalau begitu peluk! " pinta Jungkook dengan seringai terpatri di bibirnya.
Mata Hoseok membola tapi dengan cepat ia memeluk kelinci nya itu. "Maafkan Hyung ya" gumam Hoseok.
Selesai berpelukan,
"Nah Hyung ayo pakai ini! " Ucapnya sembari menyodorkan topi dan juga masker.
"Walaupun gak banyak orang ada baiknya kita hati hati" Lanjutnya.
Mereka menikmati waktu dipantai dengan baik. Berlarian, membuat istana pasir, atau hanya duduk sekedar menikmati pemandangan. Setidaknya Hoseok dapat melupakan sejenak kekhawatirannya.
Di sisi lain Jimin yang cemberut karena ditinggal memutuskan membereskan kamar yang ditempati dirinya dan Hyung kesayangannya itu. Agar Hoseok tak marah sebenarnya.
Setelah beres kamar ia beralih ke lemari miliknya, ugh sungguh berantakan kala lemari itu terbuka.
"Haduh males banget ini" gerutu Jimin kala melihat pakaiannya. Tapi tangannya tetap cekatan memilah baju.
"Oh ini baju Hoseok Hyung!" Seru Jimin. " Hmm ntar ku kembalikan ke lemarinya deh. "
Asyik sekali Jimin melipat baju nya bahkan sambil bersenandung kecil. Ia memasukkan bajunya yang sudah rapih ke lemari dan sangat puas dengan pekerjaannya. Ia pun bergeser ke lemari disebelahnya.
Lemari dibuka dah terlihatlah tumpukan baju yang tersusun rapih, Jimin terkekeh melihatnya. Sungguh Hoseok Hyung sekali pikirnya. Ia pun meletakkan baju Hoseok yang tadi tercampur dengan miliknya tapi sesuatu berwarna coklat menarik perhatian Jimin.
Jimin mengambil amplop yang tersembunyi dibawah tumpukan baju baju rapih milik Hoseok. Ia mengernyit kala melihat alamat tertera di amplop tersebut.
"Rumah Sakit? " Karena penasaran ia membuka amplop tersebut dan kaget dengan apa yang ia baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSHINE
RandomDibalik senyuman matahari miliknya ia harus mengahdapi kenyataan yang begitu pahit. "Aku harap kalian selalu bahagia." "Kita akan bahagia bersama Seok, itu pasti!"