05

31 24 84
                                    

haiii pren.

gimana apa masi waras atau sudah gila?🙃

Folow sebelum baca.

jam berapa baca chapter kali ini?

Oke deh, happy reading!
jangan semangat, patah hati aja.
Biar sama, mwhehehe😵

lelaki dengan jaket hitam nya masih terjaga di tengah malam diiringi dengan hujan deras di luar rumah sakit itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


lelaki dengan jaket hitam nya masih terjaga di tengah malam diiringi dengan hujan deras di luar rumah sakit itu. Rasa kantuk yang menyerang dirinya sedari tadi tak kunjung juga berhasil membuat cowok itu beranjak untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Arka menatap langit yang masih meneteskan air nya di atas sana. Sorot mata tajam itu kini beralih menatap sendu adik kecilnya, adik kesayangannya yang masih tetap sama, belum sadarkan diri.

Selang infus yang bertengger manis di tangan kecil adiknya itu seketika membuat hatinya merasakan sesak.

ia berjalan ke arah brankar. Menduduki kursi di sebelah brankar velyn, ia pun kemudian mengusap rambut cewek itu.

terdengar helaan nafas darinya, kemudian cowok itu kembali menarik tangannya dari atas kepala velyn. Ia mengusap wajahnya kasar.

"belum, ini belum waktunya." gumamnya lirih.

Ia membuka jaketnya, ditaruhnya di punggung kursi hingga ia kini berjalan menuju sofa hitam di sana. menduduki diri, hingga menyenderkan kepalanya.

ia melipatkan kedua tangannya di dada, matanya masih fokus menatap ke depan sana. menatap wajah polos adiknya dengan sedikit lebam di pipi nya itu.

pikirannya seketika kembali mengingat kejadian beberapa jam yang lalu. Saat ia berdebat dengan kembarannya.

ia tak menyesali perbuatannya tadi. walaupun terlihat tidak sopan selaku ia sebagai adik arkan, tapi kali ini ia tak mengindahkan nya. Fokusnya kini hanya satu, velyn.

Ia sudah berjanji kepada papahnya dulu, akan menjaga velyn karena hanya dialah satu-satunya yang arka dan arkan punya setelah kedua orang tua mereka meninggalkan nya.

Arka mendengus kasar. mungkin jika kakaknya itu tidak berbuat gila seperti ini, hidup nya dan velyn akan terasa lebih tenang.

Sebenarnya ia tak sepenuhnya menyalahkan arkan, karena ia kembaran cowok itu. Bisa merasakan yang arkan rasakan. Namun hanya cara cowok itu menyampaikan kecewa yang salah dan menambahnya dengan dendam.

jika kejadian dulu ia mengetahui seperti apa jelasnya, mungkin akan ia luruskan. Namun kuncinya hanya satu, yaitu velyn. hanya cewek itu yang bisa meluruskan masalah ini.

Arka menengadahkan kepalanya ke atas. Ia memejamkan matanya, lalu membuka nya kembali saat terdengar suara pintu yang di buka.

Dokter itu menatap kaget arka yang juga menatapnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RASA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang