Coklat

106 28 1
                                    

"Oi, Toritsuka. Sini."

"Baik, Futsuuno-ojousama."


Apa-apaan ini?

Baru ditinggal beberapa minggu tiba-tiba Futsuuno udah main bareng Toritsuka—enggak, lebih tepatnya Futsuuno mainin Toritsuka.


"Aku punya coklat untukmu."

"EH?! Beneran? Kenapa, tiba-tiba Futsuuno-san ngasih ini? Eh, jangan-jangan ... Futsuuno-san ... kepadaku—"

"Awas mikir yang aneh-aneh."

"B-baik, ojou-sama." Uwaahh... hampir. Aku gak mau kena bogem Futsuuno-san lagi. Setidaknya aku dapet coklat gratis~ dari cewek pula, yah ... meski dari orang biasa-biasa aja.


Coklat ya.

Jadi suara om-om aneh tadi malam yang bikin coklat pakai daging kodok itu suara Futsuuno-san?

Sepertinya dia mengembangkan skill meniru suara karakter buatannya sendiri.


Mari kita lihat reaksi Toritsuka. Aku sudah rela out of character jadi Richard kemarin malam gara-gara harus mengurangi sedikit daging kodoknya. Makanya reaksinya harus bagus.


Jadi reaksi Toritsuka lebih penting daripada keselamatannya ya.

Lagian, reaksi macam apa yang kamu harapkan?


"Kalau begitu terima kasih ya, Futsuuno-san. Pasti rasanya enak."

Hm, apa ini? Kenapa rasanya agak aneh ya? Kayak ada yang lumer gitu, tapi bukan selai atau semacamnya. Rasanya justru ... gurih—ya meski agak sedikit tawar. Tapi ini perpaduan rasa yang enak. Sebenarnya apa maksud Futsuuno-san membuatkan coklat seenak ini untukku?


Reaksi yang diluar dugaan.


"Ini sungguh enak, Futsuuno-san. Isian coklatnya terasa lumer. Sebenarnya kau pakai bahan apa?"

"Daging kodok."


....


"UUEEEEKKKK!!!"

"Eh, Toritsuka. Kau mau kemana? Kok malah lari?"


Jujur saja, sebenarnya reaksi macam apa yang kau harapkan, Futsuuno-san?


Ya sudah, mau bagaimana lagi. Kalau begitu aku harus buat satu orang lagi mencoba coklat ini supaya aku bisa membandingkan reaksinya. Oh, dagu pantat itu... bukannya dia sobatnya Saiki-kun?


Enggak. Aku gak pernah bilang Nendou sobatku.


"Permisi. Kamu temannya Saiki-kun bukan?"

"Cewek yang waktu itu ya. Tentu saja! Sudah kubilang aku ini sobatnya Saiki."

"Waktu yang tepat. Saiki-kun menyuruhku untuk membiarkanmu mencicipi coklat ini."


Ngapain bawa-bawa aku anjir.


"Saiki memintamu?"

"Iya. Kau orang yang tepat untuk mencoba ini." Aku harap dengan melibatkan Saiki-kun, dia tidak akan marah besar seperti preman saat mencoba coklat ini.


Kurang ajar.


"Kalau Saiki yang minta, dengan senang hati!"

"Silahkan."


Orang yang tepat ya.

Aku paham Futsuuno-san. Untuk orang bodoh seperti Nendou, memberikan coklat kodok itu keputusan yang tepat, reaksinya akan lebih unik dibandingkan reaksi orang normal. Setidaknya dia akan menyukai coklat tersebut karena Toritsuka sempat menyukai rasanya—


"GAK ENAK! Apaan ini? Memangnya coklat ini isi daging kodok?"


LAH, MALAH LEBIH PINTER DARI TORITSUKA.

Futsuu No Hito || Saiki Kusuo no Ψ-nan FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang