Pada saat itu, napas Sri Sukanti yang telah berusia 79 tahun tersengal-sengal. Bicaranya tidak jelas. Beberapa kali ia pun terhuyung-huyung. Dengan sedu-sedannya, ia mengatakan, “Sumpah, saya tidak bohong, saya diperlakukan seperti kuda!”
Kesaksian dari Sri Sukanti merupakan satu dari 1.156 penyintas asal Indonesia, membuat semua suara penonton dalam acara Kick Andy menjadi sunyi. Sukanti yang dipapah oleh Eka Hindrati, peneliti independen isu Jugun Ianfu terus berbicara sambil bercucuran air mata.
Pada saat kejadian, Sukanti yang masih berusia 15 tahun dipaksa menjadi pemuas nafsu bejat tentara Jepang di Salatiga, Jawa Tengah. Ia mengalami siksaan seksual, membuat dirinya mengalami trauma seumur hidup tiap kali mengingat kejadian yang menyesakkan itu.
Sambil terbata-bata, ia mengatakan, “Saya disuntik 16 kali… Saya tidak pernah bisa punya anak… Jangan ada lagi yang seperti saya ya… Jangan ada lagi yang seperti saya ya… Jepang itu kejam… Ogawa itu…,” katanya kala itu.
Akibat penyiksaan yang diterimanya, ia mengalami kerusakan pada janinnya dan divonis tidak dapat memiliki keturunan seumur hidup.