[DROP] Bagian III • Ibu dengan 3 anak kembar

Chapter 436

Sebelum matahari terbit, Dong Jing secara pribadi mengendarai kereta dan masuk melalui pintu belakang.

Dia menurunkan sebuah kotak ekstra besar dari kereta dan diam-diam membawanya sampai ke halaman Lu Yan. Ketika dia memasuki ruang kerja, Lu Yan sudah menunggunya. Setelah Lu Yan selesai memeriksa, dia mengirim Dong Jing untuk memanggil Qi Qingyao.

Qi Qingyao mengenakan pakaiannya dengan bingung setelah menerima panggilan. Dia dibawa ke ruang kerja Lu Yan bahkan sebelum dia bisa menyegarkan diri. Dong Jing menutup pintu dari luar.

Qi Qingyao menguap dan melihat ke kotak besar di ruang kerja. Lu Yan memberi isyarat padanya untuk membuka kotak itu. Qi Qingyao tertegun sejenak, lalu dia memikirkan sesuatu dan dengan hati-hati membuka kotak itu.

Ada beberapa interlayers emas lembut di dalam kotak. Banyak tablet batu giok tersusun rapi di setiap lapisan, dan semuanya terbungkus kain merah.

Qi Qingyao secara acak mengeluarkan satu dan terkejut hanya dengan satu pandangan.

Kerajinan itu begitu rumit.

Itu hampir identik dengan yang dia miliki.

Detail lainnya juga dilakukan dengan sangat baik. Satu-satunya perbedaan adalah bahan batu giok. Hal lain adalah ukuran mereka ini sedikit lebih kecil dari aslinya.

Nefrit itu sangat halus dan mengkilap.

Di sisi lain, yang dia miliki adalah batu giok dengan kualitas terbaik.

Namun demikian, itu sudah cukup untuk menipu orang.

Qi Qingyao tidak bisa tidak mengungkapkan persetujuannya. “Kualitasnya mengesankan.”

"Kecuali bahannya berbeda," kata Lu Yan, bibirnya mengerucut.

"Tidak apa-apa, itu akan berhasil." Qi Qingyao tertawa.

Lu Yan tiba-tiba tertarik pada beberapa hal tentang masa lalu Qi Qingyao, jadi dia berkata, "Saya akan meminta seseorang untuk mengirimkan barang-barang ini secara rahasia nanti, lalu mengirimkannya ke pegadaian milik kamar dagang lain. Setelah itu, kita hanya perlu menunggu dengan tenang untuk beberapa berita. ”

Qi Qingyao berpikir sejenak, lalu berkata, “Agar aman, kirim beberapa ke pegadaian di bawahmu juga. Jika tidak, akan terlalu jelas bahwa Anda, Lu Yan, yang memalsukan mereka.”

"Kamu penuh perhatian, aku ceroboh," kata Lu Yan dengan anggun.

Qi Qingyao menguap lagi dan hendak pergi.

Namun, dia ditahan oleh Lu Yan.

“Barang yang kamu inginkan mungkin akan dilelang sore ini, jadi kamu harus ikut denganku.”

Hal yang dia inginkan?

Qi Qingyao, yang belum sepenuhnya bangun, membeku sesaat dan tidak bereaksi. Setelah beberapa detik, pikirannya terbangun.

Mungkinkah itu Pil Kemahakuasaan Bintang Sembilan?

Qi Qingyao buru-buru meraih lengan Lu Yan. "Apakah saya harus datang sendiri?"

Jika dia secara pribadi pergi ke rumah lelang, itu akan dengan mudah menimbulkan kecurigaan dari semua pihak, jadi lebih baik jika dia menyamar.

“Sebenarnya tidak ada peraturan seperti itu.” Lu Yan tidak mengerti mengapa dia menanyakan hal seperti itu.

Qi Qingyao menggertakkan giginya dan berkata, “Lalu bagaimana dengan ini? Untuk amannya, Si Jin dan aku sama-sama akan menyamar sebagai pelayanmu. Bagaimana menurut anda?"

“Kamu sudah menjadi pelayanku sekarang,” Lu Yan mengingatkannya.

Qi Qingyao, "..."

Oh, dia baru saja bangun dan sejenak lupa bahwa dia telah berjanji untuk menjadi pelayannya selama sebulan.

“Kalau begitu saya akan kembali dan menyegarkan diri terlebih dahulu sebelum datang untuk melayani Anda, Tuan?” Qi Qingyao tanpa malu-malu mengolesi pria itu sambil tersenyum.

Lu Yan terbatuk ringan dan memberi isyarat padanya untuk bersiap-siap dengan lambaian tangannya.

Setelah Qi Qingyao kembali ke kamarnya, dia dengan cepat menyegarkan diri dan bergegas kembali ke halaman Lu Yan.

Lu Yan terkejut dengan antusiasmenya.

Qi Qingyao dengan cepat bertanya kepada Lu Yan apakah ada yang perlu dia lakukan.

Lu Yan melirik beberapa pelayan kecil yang sedang menyapu lantai, lalu ke Qi Qingyao, yang sedang menganggur.

Dia akan menyuruhnya pergi dan menyapu lantai bersama dengan yang lain, tetapi kemudian dia berpikir bahwa orang ini mungkin belum pernah melakukan pekerjaan seperti itu sebelumnya.

Dia tidak bisa memaksa dirinya untuk mengeluarkan perintah, dan tidak mengatakan sepatah kata pun pada akhirnya.

Don't forget click ⭐ and comment
Thank you 💙

2 Februari 2022