Terlambat (NoMin)

3.5K 47 0
                                    

Haechan as Haesa

Jerremy as Jeno

Naresh as Jaemin




"Jer, temuin gw di taman"

"kenapa?" Tanya Jeno 

"udah, ga usah banyak bacot. cepet, 5 menit gw tunggu. sampe telat bonyok muka lu"

"iye" Haechan memutuskan aliran telepon itu. Dengan cepat, Jeno pergi ke taman yang di tuju Haechan. Karena perkataan Haechan tidak bercanda, bagaimana dia tau? nada bicara Haechan sangat terdengar serius. Jeno telah sampai di taman dan sedang mencari Haechan. tiba-tiba notif hp Jeno berbunyi.

 Haesa 

Gw di paling pojok, deket sungai

Jeno segera ke pojok dan melihat HAechan.

"Jer."

"apa Sa?"

"pacar lo 10 hari Koma di rumah sakit, lo jenguk 2 kali doang. udah ga sehat lo?" kata Haechan dengan nada ketus dan tatapan tajam setajam silet.g

"gua mau sa jenguk dia, gw mau. tapi gw juga jagain Vina, Vina juga sakit, nyokap nya nelfon terus nagis nagis minta tolong ke gua buat jagain dia. gua juga ga tega nolaknya, dia anak brokenhome, nyokapnya kerja banting tulang, kalo bukan gue siapa lagi yang nemenin dia?" Jelas Jeno panjang lebar

"Bukan cuma Vina anak brokenhome yang butuh perhatian Jer, tapi Naresh juga. Dia di timggal bokapnya dari kecil, hidup pas-pasan, bahkan gue tau saat titik terendah dia yang cuma makan nasi pake garam. Lo bisa bayangin? Vina masih bisa makan enak, tempat tinggal yang nyaman. tapi Naresh? dia cuma orang yang banyak sabar di situasi tersulit sekalipun." Haesa menjeda perkataanya. mengambil nafas panjang dan melanjutkan berbicara

"disaat lo ga jemput dia karena harus jemput Vine, Naresh telat ke sekolah dan di kasih hukuman. Lo tau? Naresh punya alergi yang ga bisa lama lama di bawah sinar matahari." Haesa menekankan kata kata 'Punya alergi'

"Dia bahkan ga ngeluh ke lo kan? padahal Naresh udah pingsan waktu itu. Naresh juga sakit, asal lo tau. Tapi dia sama sekali enggak bilang ke lo tentang penderitaanya, enggak kaya temen lo si Vina, yang cuma di tinggal sendiri di rumah sama nyokapnya aja lo harus banget dateng dan nemenin sampe nyokapnya pulang."

"Stop Haesa" Jeno kembali berbicara setelah mendengar penjelasan Haechan yang panjang seperti jalan tol itu.g

"Gua mau ke sana sekarang." Jeno hendak pergi tapi perkataan Haechan menghentikan dia.

"lo telat"

"telat?"

"Naresh udah ngga ada, sore tadi naresh pergi." kata Haechan dengan lirih

"candaan lo ga lucu Haesa" Jeno menatap Haechan tajam

"engga ada waktu buat sekedar bercanda saam cowok brengsek kaya lo." 

"KENAPA LO BARU BILANG HAESA?! KABAR SEPENTING INI. BANGSAT!" Jeno berjalan ke arah Haechan dan menarik bajunya.Haechan menonjok muka Jeno sampai Jeno tersungkur dan darah segar mengalir dari ujung bibir Jeno

"kalo bukan karna Naresh nitipin gua sesuatu buat lo, ngga bakal gua kasih tau lo tentang itu. Dia nitip jam tangan ke gue dan minta tolong buat kasih ke lo di hari ulang tahun lo nanti"

"..."

"lo tau kan kalo Naresh itu orang yang susah? bahkan dia rela kerja part time buat beli kado ini, dia sayang banget sama lo jerremy. Seandai nya gue tau dia kerja part time udah pasti gue larang, tapi balik lagi ke Naresh yang pinter banget nutupin semua nya. Naresh di makamin besok, kalo lo mau liat dia untuk yang terakhir gua izinin lo buat ke sana."

"thanks Haesa"

"ikut gue ke sana sekarang atau gue pukulin lo sampai lumpuh?"

"gue ke sana sekarang."

***

saat mau di makamkan 

"Hai sayang, udah ga sakit lagi ya sekarang?"

"udah dapet tempat bagus ya di sana?"

"sebelumnya maaf, maaf maaf... maaf aku udah ingkar janji ke kamu soal janji aku yang bakal bahagiain kamu terus dan selalu ada buat kamu...."

"telat ya? boleh aku pinjem kantong dari boneka Doraemon yang ada di kamar kamu? aku mau cari mesin waktu, mau puter waktu di mana aku masih bisa liat senyum cerah kamu, candaan kamu, tingkah lucu kamu."

"badan kamu dingin, aku peluk ya?" Jeno memeluk tubuh kaku dan dingin Jaemin sambil menangis, lalu mencium pipi Jaemin

"oke sudah, kamu masih cantik bahkan di keadaan seperti ini. udah ya peluknya? sekarang aku lepas kamu. aku paksa diri aku untuk ikhlasin semuanya. semoga nanti aku diizinin buat ketemu kamu lagi ya di kehidupan selanjutnya..."

"Rest in love, cantiknya Jeno"

 Setelah itu mereka memakamkan Jaemin dengan Haechan yang menangis di pulakan pacarnya Mark. Entah sudah ke berapa kali HAechan mengalami mimisan karena kelelahan menangis. Jeno yang maish belum b bisa memaafkan kesalahannya pada Jaemin hanya terus berkata maaf, maaf dan maaf dalam hatinya.



END.

vote and coment makasihh

One shoot NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang