Kugigit satu ujung sarung tanganku dan melepasnya dengan sekali gerakan. Detik itu pula seonggok tubuh orang dewasa di atasku lebur menjadi partikel-partikel kecil, lantas buyar bersama angin sore di taman sepi.
Dengan napas terengah, punggungku mencoba bangkit lagi dari rerumputan lembab. Tadi itu berbahaya, dan hampir saja. Kuambil lagi sarung tangan hitam kecokelatan dan memasangnya sesegera mungkin sebelum tanah di bawah pijakanku ikut lebur seperti paman tadi.
Langit sudah semakin gelap, aku harus lekas pulang dan menyiapkan rencana untuk malam ini, atau Asmosius akan menjadi orang pertama yang membawa pulang benda pusaka. Kubersihkan sisa-sisa debu paman tadi yang menempel di gaun dan rambut cokelatku.
Ini sudah sering terjadi. Orang dewasa zaman sekarang memang bodoh, nekat mencabuli gadis kecil sepertiku yang duduk di bangku kelas empat sekolah dasar. Namun, mereka salah memilih mangsa. Justru akulah yang menjadikan orang-orang itu sebagai mangsa. Hari ini aku mengalah dan membiarkan paman tadi mati dengan cepat, biasanya aku akan mengambil mata atau empedunya lebih dulu.
Tugas dari Vader sudah menunggu kami, aku tidak bisa lama-lama di luar mansion seperti hari-hari sebelumnya di mana aku lebih senang menghabiskan sisa hari di taman dekat hutan, berteman dengan hewan-hewan kecil sejenis kelinci liar dan anak kucing hutan.
Hari itu, Vader mengumpulkan kami untuk memberikan misi khusus. Padaku, ketiga kakak laki-lakiku yang idiot, dan adik perempuanku yang manja. Lelaki tua bertongkat itu menyuruh kami mengumpulkan masing-masing satu bahan khusus.
Kepadaku, lelaki yang menyandang gelar ayah dalam hidupku berkata, "Carikan aku Giftige Levensbloem, bunga pembawa kehidupan yang tumbuh di hutan magis."
Aku menimang-nimang sejenak, kalau Vader adalah orang yang kuat, mengapa dia membutuhkan kelima anaknya untuk mengumpulkan bahan dari medan yang sulit alih-alih mengambilnya sendiri? Apa pinggangnya sakit setelah ratusan tahun hidup?
"Baik, Vader," jawabku malam itu.
Keluarga kami tidak pernah normal, bahkan kepala keluarganya. Setahuku, manusia perlu perempuan dan laki-laki untuk bisa menghasilkan anak, tetapi Vader melakukannya seorang diri karena Moder sudah mati—itu sebabnya Vader meminta kami mengumpulkan bahan-bahan ajaib, untuk menghidupkan Moder, dan mungkin setelahnya mereka akan memiliki anak yang lebih normal ketimbang aku dan saudara-saudaraku.
Anak pertama, Asmosius. Tampan, berwibawa, ramah, murah senyum, dan hal-hal yang gadis di luar sana pikirkan adalah sebuah kesempurnaan. Usianya masih 15 tahun, tetapi mentalnya sudah seperti bapak-bapak. Dia licik dan menyebalkan. Di balik topengnya, semua ketampanan itu hanyalah paras datar tak berupa. Kendati demikian, Sius bisa mengendalikan tikus dan hidup bersama mereka—agak jorok memang, makanya aku tidak mau dekat-dekat dia lebih jauh.
Kedua, ada sepasang kembar tak seiras; Wulfer dan Eberulf. Kepribadian mereka berbanding terbalik. Sang kakak, Wulfer, adalah laki-laki dingin dengan tatapan menusuk yang bisa dikategorikan jahat dan bisa berubah menjadi serigala yang lemah terhadap sinar bulan. Meski begitu, Wulfer tetap tak bisa hidup tanpa Eberulf, seakan mereka memang ditakdirkan selamanya bersama sampai mati.
Eberulf justru kebalikannya. Dia laki-laki periang yang senang menggodaku. Kamarnya jauh lebih berantakan sekalipun dari Wulfer yang lebih liar. Eberulf pandai bergaul, baik denganku, Asmosius, dan saudara perempuan selain aku. Kalau boleh jujur, sebenarnya dia salah satu saudara favoritku—terlepas dari fakta bahwa dia yang paling sering membuat OCD-ku lepas kendali. Kekuatannya tak kalah keren meski Vader memberinya cap sebagai anak yang cacat karena tak memiliki kekuatan sebesar dan seliar Wulfer. Dia mampu memanipulasi waktu, yang otakku sendiri belum dapat menjelaskannya.
Aku, Debora, adalah anak—ralat, percobaan—nomor empat. Kembali dicap gagal karena tak kuasa menahan semua kekuatan yang ada di dalam diriku. Itu sebabnya Vader membuatkanku sepasang sarung tangan untuk menahan kekuatan yang bisa meleburkan dunia.
Rupanya, Vader masih belum puas. Jadilah pria itu membuat anak lagi—kalimat ini sedikit ambigu, tetapi aku tak tahu lagi padanan kata yang cocok untuk menggambarkannya. Maka terlahirlah anak terakhir, yang dianggapnya paling sempurna.
Ignicia. Bontot yang merepotkan kami semua. Aku tak begitu menyukainya karena manja dan egois. Bakat pengendalian apinya selalu dibanggakan oleh Vader, makanya semu kemauan gadis itu selalu dipenuhi. Walaupun Vader bilang Ignicia benar-benar sempurna, nyatanya mata anak itu masih sering copot dan menggelinding melewati pintu kamarku.
Aku tak tahu di mana mereka saat ini. Begitu memasuki mansion, suasana hening seperti biasa menyergapku. Tempat tanggal kami luas, bahkan Vader tak akan tahu jika salah satu tamunya dibunuh oleh si sulung.
Saat itu Vader memberiku sebuah buku tebal. "Buku sihir," katanya. Di dalamnya ada banyak mantra dan pengetahuan mengenai monster-monster yang akan kuhadapi kala mencari Giftige Levensbloem.
"Memasuki hutan ajaib, melewati kumparan darah biru, dan temukanlah Giftige Levensbloem yang terlihat saat sinar bulan terbit!"
Hallo '³')~ puas ngetik thriller dan teenfict, saya kembali ke ranah fantasi yang lama saya tinggalkan ಡ ͜ ʖ ಡ plis maapkan ako bikoz menggantung naskah lain. Maka dari itu, naskah ini akan saia biarkan kering sejenak sampai akhir Februari untuk menyelesaikan naskah yang udah dimulai duluan.
Jangan lupa mampir ke seri Leanders bersaudara lainnya! Mari bertemu dengan si sulung Asmosius … pengendali tikus disertai otak jenius, Wulfer sang werewolf, Eberulf sang cacat yang mengawasi segala langkah maju dunia, Debora dengan tangan leburnya dan Ignicia si bungsu yang dijuluki sebagai gadis dari neraka.
Leanders Series:
1. Asmosius: The Master of Rats Ralorra
2. Wulfer: The Black Snout ashwonders
3. Eberulf: The Black Fang Azzafrei
4. Debora: Vervloekte Hand Aesyzen-x
5. Ignicia: Girl From Hell ZiviaZeeAyo segera lanjutkan petualangan imajinasi liarmu bersama lima bersaudara gila! Sudah siap?
KAMU SEDANG MEMBACA
Debora: Vervloekte Hand [Leanders Series]
Fantasy[Dark Fantasy] Nyalakan lilin dan jangan biarkan kegelapan menangkap bayangmu dalam redupnya cahaya bulan. Tak ada yang tahu apa saja makhluk yang bersembunyi di balik tirai bayang atau tangan-tangan berkuku kotor yang bangkit dari tanah. Mendapat m...