I 1 : Morning in My Home

803 37 0
                                    

   Aku ingatkan lagi ini Dom/Sub Universe jadi mengandung Mpreg and ofc BxB n MxM.

   Latar tempat di Kwangya yang mana berbagai kewarganegaraan bercampur. Jangan heran kalau nanti ada yang dipanggil 'Hyung' 'Gege' 'Onii-chan/san', karena aku suka banget sama 3 panggilan itu.

.
.
.

   Hari minggu pagi tidak lantas membuat anak tunggal seperti Yangyang dapat bergelung manja bersama kedua orang tuanya.

   Ia memang selalu dimanja oleh papinya, tetapi anehnya ia tidak mempunyai sifat manja.

   "Pi, Yangyang berangkat sekarang." Yangyang menghampiri Doyoung yang baru pulang dari jogging paginya di depan pintu masuk.

   "Tidak sarapan?" Doyoung tahu jelas semua jadwal anaknya, tetapi tetap saja ia khawatir anaknya kelaparan.

   "Nanti kami sarapan bersama di acara gathering." Doyoung memeluk dan mengecup pucuk kepala anaknya lembut.

   "Mau papi antar sampai halte?" Affeksi papinya entah mengapa selalu membuatnya tak suka.

   "Tidak usah, ayah sepertinya sudah lapar jadi papi cepatlah memasak." Yangyang melirik ayahnya yang sedang santai membaca koran pagi di teras.

   "Geure, hati-hati."

   Taeil memantau kepergian anaknya sampai tak terlihat lagi punggung sempitnya.

   "Bawakan bekal saja, aku harus segera berangkat agar tidak kecolongan."

   Sekolah yang ia rawat memang tidak besar, bangunan JHS itu masih mampu ia jaga sendiri.

   "Iya, aku mandi dulu."

   Doyoung malas, Ia benci. Kalau sudah begini hal yang harus ia hadapi adalah dirumah sendirian.

   Yangyang memilih menunggu sambil berdiri di bawah atap halte. Pantatnya pasti kebas nanti karena kebanyakan duduk.

   Lagi-lagi wangi masculin papinya yang nanti sore tidak akan tercium lagi, tertangkap oleh indra penghidunya saat berpelukan tadi.

   'Bahkan wangi ayah tak setajam itu.'

.

   Pagi-pagi sekali ia bangun demi bisa bersantai lebih awal setelah melakukan pekerjaan rumah. Karena ia tahu tidak akan ada yang membantunya.

   Bahkan mempunyai anak-anak sub juga tidak membantu banyak.

   "Bagaimana kabar Dejun?"

   Sicheng mengharapkan berita bagus kali ini. Oh! Betapa ia sangat merindukan anak sulungnya.

   Ia ingin memeluk dan mengelus punggung rapuh itu. Mengecup pucuk kepala dan wajah anaknya bertubi-tubi.

   Intinya ia menyesal karena kehidupan anaknya tidak pernah terasa baik selama ini.

   "Kuso! Anakmu itu belum pulang ke kosnya sejak kemarin. Siapa si Dery Mark itu? Mau ku hajar sampai mampus."

   Hapal sekali Yuta dengan 2 pemuda yang selalu dikeluhkan bapak pemilik kos anaknya setiap malam. Sering membuat suara ribut dan melakukan hal-hal mencurigakan.

   "Sarapan dulu ge, nanti jam 10 mau kerja sekalian lembur kan."

   Yuta berjalan ke ruang makan masih dengan gerutuan tidak ikhlas, mengapa anak sulungnya semakin salah pergaulan.

IRidescenT •|• NCT Family UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang