Seperti siswa yang lain kini Raliansa berada didalam kelasnya namun ia merasa mengantuk dan memutuskan untuk tidur. Setelah balapan kemarin malam dirinya berhasil lolos dari ceramahan kedua orang tuanya.
"Ra, punya seru-" ucap Diandra terpotong saat menyadari temannya tertidur dikelas.
"Aelah bisa-bisanya" gerutu Diandra.
"Na" panggil Diandra sembari menyenggol lengan Aruna yang sibuk mencatat penjelasan guru.
"Hm?"
"Serutan Na" ucapnya.
"Kagak punya"
"Aelah miskin lu"
"Lah lu kalau bukan miskin apa Di?" Jawab Aruna.
"Iye dah yang Mulia ratu, ngantuk bgt gua liat si Raliansa tidur" gerutu Diandra.
***
Disisi lain, di atap sekolah Rafael dan keempat anggota inti Alaska yang tengah membolos sembari menyesap rokoknya."Demi apapun gua yakin Raliansa bukan cewek biasa" Celetuk Liam.
Sedangkan Rafael pria itu masih setia menyesap rokoknya dengan Galaxy yang duduk disampingnya.
"Yakan El?" Ucap Liam meyakinkan dirinya.
"Hm" jawab Rafael.
"Bener kata lu Yam, pertama dia ngelawan Clarista dapet mental darimana coba? Selama ini gak ada yang berani lawan tuh cewek. Kedua dia menang lawan si Bos semalem sebagai anggota Aodra" ucap Galih menyetui perkataan Liam.
Tak lama pintu atap terbuka menampilkan seorang gadis dengan rambut yang terikat satu, gadis itu menatap kelima pria itu sebentar lalu memilih mengurungkan niatnya untuk berdiam diri di atap sekolah.
Gadis itu Raliansa, setelah guru pertama selesai mengajar ia memilih untuk pergi ke atap sekolah mencari ketenangan karena ia merasa kepalanya sedikit pusing dan lagi ia tak membawa obatnya.
Rafael mematikan rokoknya dan melemparnya sembarang arah.
"Matiin" ucap Rafael dan dituruti oleh keempat sahabatnya itu.
"Tunggu gua dikelas" lanjut Rafael dan mengejar Raliansa yang belum jauh dari sana.
Keempat pria itu menuruti perintah Rafael dan pergi ke kelas, membiarkan sang ketua bersama Raliansa.
Rafael menggenggam lengan Raliansa dan menarik gadis itu ke atap sekolah membuat Raliansa memberontak terhadap perlakuan Rafael padanya.
"Apaan sih!" Ucap Raliansa menatap tajam mata Rafael.
"Sebenernya lu siapa?"
"Maksud lu?"
"Lu punya hubungan apa sama Aodra?" Tanya Rafael.
"Bukan urusan lu" jawab Raliansa menghempaskan genggaman tangan Rafael dan meninggalkan pria itu.
Raliansa terus melangkahkan kakinya menuju UKS namun langkahnya itu terhenti ketika segerombolan gadis dengan pakaian ketat juga make up yang cukup tebal, siapa lagi bila bukan Clarista and the geng.
Gadis itu menghadang langkah Raliansa dari arah berlawanan membuatnya harus menghentikan langkahnya.
"Lu jalang yang berani lawan gua kemaren bukan?" ucapnya.
"Kalau emang iya kenapa?" jawab Raliansa melanjutkan langkahnya diantara benteng Clarista dan teman-temannya.
"Ah!" Ringis Raliansa saat merasakan rambutnya ditarik cukup kencang oleh Clarista.
Raliansa merasa semakin sakit di bagian kepalanya karena sebelumnya saja ia sudah merasa sakit dan sekarang ditambah oleh tarikan Clarista.
Clarista menarik rambut Raliansa hingga gadis itu jatuh tersungkur dihadapan Clarista.
"Lu sendiri yang gali masalah sama gua" ucap Clarista menurunkan tubuhnya menyeimbangkan tubuhnya dengan Raliansa.
"Stop!" ucap Rafael yang tiba-tiba muncul dibelakang Raliansa.
"R-rafael?" ucap Clarista gelagapan.
Rafael menghampiri keempat gadis itu dan berdiri tepat disamping Raliansa. Pria itu mengulurkan tangannya pada Raliansa untuk membantunya bangun.
Raliansa tak menghiraukan tangan Rafael yang terulur padanya, ia memilih untuk bangun sendiri.
Perlahan tangan Raliansa mulai terulur mencapai rambut Clarista dan mulai menariknya sama halnya dengan yang dilakukan Clarista kepadanya.
"Ah!" Ringis Clarista.
Rafael hanya diam menonton adegan kedua gadis yang didepannya itu. Ketiga teman Clarista berusaha melepaskan tangan Raliansa dari rambut Clarista.
"Oke udah cukup" seru Rafael melepaskan tangan Raliansa dari rambut Clarista, pria itu merangkul bahu Raliansa membuat gadis itu membelalakkan matanya.
"Lu Clarista, dan kalian semua, punya nyali berapa sampe berani ngusik cewek gua?" Ucap Rafael enteng.
Raliansa yang mendengar ucapan Rafael semakin dibuat membelalakkan matanya.
"C-cewek lu?" Tanya Clarista gelagapan.
Laura teman Clarista yang berada disamping Clarista menarik ujung seragam milik Clarista memberikan kode agar segera pergi karena yang mereka hadapi sekarang adalah seorang Rafael.
Dengan rasa kesal bercampur ciut Clarista meninggalkan Rafael dan Raliansa berdua ditengah koridor, dengan Raliansa yang terus memegangi kepalanya yang terasa pening.
"Lu gapapa?" Tanya Rafael saat menyadari Raliansa terus memegangi kepalanya.
Raliansa tak menghiraukan pertanyaan Rafael dan memilih meninggalkan pria itu, namun sayang baru beberapa langkah ia melangkah, Raliansa hilang kesadaran dan Rafael dengan sigap menahan tubuh Raliansa yang hampir jatuh.
"Woy!" Ucap Rafael menepuk pipi Raliansa dan ia juga memeriksa mata Raliansa.
Rafael dengan segera menggendong Raliansa ala bridal style menuju UKS. Saat sudah berada didalam ruang UKS dengan segera ia membaringkan Raliansa diranjang.
"Gua kira cewek kaya lu gabisa pingsan" gerutu Rafael sembari mengetikkan sesuatu di ponselnya.
"Ra!" Teriak dua gadis yang tak lain Diandra dan Aruna diambang pintu yang berhasil membuat Rafael sedikit terkejut.
"Kok lu disini?" Tanya Diandra pada sepupu laki-lakinya.
"Hm" jawab Rafael lalu melengos pergi begitu saja membuat Diandra berdecak kesal.
Aruna menghampiri Raliansa yang terbaring diatas ranjang UKS, gadis itu menjulurkan tangannya menggapai kening Raliansa dan keningnya untuk membandingkannya suhu tubuhnya dengan Raliansa.
"Gila kali tuh orang" gerutu Diandra sembari menatap punggung Rafael yang mulai jauh dari pandangannya.
Raliansa membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya lampu yang menusuk Indra pengelihatannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious girl
Random⚠️Kalau kepo merapat, no plagiat. Raliansa Aqueena Meilisa gadis dengan paras cantik yang memiliki sejuta misteri dalam hidupnya yang bahkan membuat dirinya sendiri kebingungan. Rafael Aldigantara sang ketua geng motor sekaligus terkenal sebagai ba...